Dua belas

3.6K 284 20
                                    

~ Terimakasih, karena kau percaya padaku untuk membahagiakanmu ~


Happy reading

Sorry for typo's...

***

Di jodohkan...

Kata itu membuat Kyuhyun dan Lee Ra terdiam. Apa maksud dari semua ini?

Kyuhyun menoleh pada Lee Ra. Dan yang didapatinya adalah ekspresi tegang kekasihnya. Wajahnya memucat, dan seperti menahan... Tangis? Oh tidak, ia tidak akan pernah sanggup melihat gadisnya menangis.

Kyuhyun meneguk ludahnya, berusaha menyingkirkan gumpalan rasa pahit yang tiba-tiba menyerangnya. Jantungnya berdegup lebih cepat. Apakah ia akan kehilangan Lee Ra? Tidak, ia tak akan melepaskannya.

"Apa maksudmu dengan Lee Ra sudah dijodohkan Appa..."

"Ya, Kyu. Kimmie kita sudah mendapat pendampingnya. Ah, maksudnya calon pendamping." ujar Nyonya Kim sambil tersenyum.

"Tapi Eomma... Mengapa kalian tidak berbicara dulu padaku?"

Ya, untuk pertama kalinya Lee Ra angkat suara di dalam ruangan itu. Ia merasa tak terima dengan keputusan dan pemberitahuan mendadak ini. Ia mencintai Kyuhyun, tentu saja. Dan kedua orangtuanya pun sudah tahu.

Atau...

Karena selama ini ia menyangkal? Tapi...

Lee Ra terdiam. Rasanya ia ingin menangis saja. Ia tidak mau di jodohkan dengan siapapun itu. Ia hanya ingin bersama Kyuhyun. Titik.

"Untuk apa? Bukankah kau menyukai nya?" balas Nyonya Kim.

"Apa?"

Lee Ra tersentak. Aku... Menyukainya? Tapi, aku hanya menyukai...

Lee Ra membelalak. Benarkah ia orangnya?

Satu senyuman dan anggukan dari ibunya membuat Lee Ra tersenyum. Ia menatap ayahnya, dan menggingit bibir untuk meredam teriakan bahagianya saat ayahnya mengedipkan mata padanya.

Dengan senyum bahagia, Lee Ra berbalik untuk menatap Kyuhyun. Lalu... Mengapa Kyuhyun terlihat bersedih dan kecewa.

"Kau menyukai calon mu?" ujar Kyuhyun sinis.

Lee Ra tentu saja bingung. Apa Kyuhyun setidak peka itu?

"Tentu saja oppa aku menyu- " ucapan Lee Ra berhenti saat Kyuhyun tiba-tiba berdiri.

"Kau berbohong Ra, kau bilang padaku jika kau menyukaiku. Lalu apa ini?" ucap Kyuhyun dengan nada terluka.

Lee Ra menatap Kyuhyun shock. Sedangkan para orangtua hanya tersenyum geli menyaksikan drama di depannya tanpa ada niatan untuk menjelaskan. Dan Ahra? Ya, dia sedang meremas pagangan sofa yang ia duduki sambil mengatupkan mulutnya agar tawanya tidak meledak keluar.

Dasar bocah tengik bodoh! Batin Ahra.

"Oppa, mengapa kau tidak mengerti?"

"Aku tidak mengerti apa, Ra? Aku harus mengerti bahwa gadisku ternyata menyukai pria lain? Atau aku harus mengerti jika ternyata gadisku berbohong dengan mengatakan ia menyukaiku? Siapa dia? Jawab aku dengan jujur Ra, siapa pria itu."

Lee Ra terdiam sambil menatap Kyuhyun.

"Cho Kyuhyun," jawabnya.

"Apa?"

"Aku menyukai Cho Kyuhyun, dan dia adalah calon tunanganku," ucap Lee Ra tenang.

Kyuhyun tercengang. Mencerna ucapan Lee Ra, apakah...

Buahahahahaha...

Suara tawa Ahra menyentak Kyuhyun. Ia mengerjapkan matanya dan menoleh pada kakaknya yang sekarang sedang tertawa sambil berepuk tangan.

"Demi Tuhan Kyu... Kau sangat bodoh." Ia menunjuk Kyuhyun sambil tertawa.

Kyuhyun mendelik pada kakaknya. Menatap para orangtua, yang juga sedang terkekeh. Sialan!

"Kalian mengerjaiku?" tanya Kyuhyun sambil berkacak pinggang. Ia memang jengkel. Tapi, hatinya bahagia mendengar bahwa ternyata, orang yang di jodohkan dengan Lee Ra adalah dirinya. Ya, ia setengah tidak percaya. Tapi disisi lain ia juga merasakan buncahan kebahagiaan.

"Mereka tidak mengerjaimu oppa. Kau saja yang tidak peka." ujar Lee Ra cemberut.

"Benar, kami sudah memberikan clue padamu Kyu." balas ibu Lee Ra.

"Tapi kau tidak bisa menangkapnya." timpal Nyonya Cho.

"Tidak usah heran. Bukankah dia memang makhluk seperti itu? Tidak peka, jahil, dan mesum," ujar Ahra jahil, yang mendapat delikan tajam dari Kyuhyun.

Ya, Ahra memang membutuhkan cermin!

***

Kyuhyun, Lee Ra dan Ahra sedang berkumpul bersama didalam kamar Kyuhyun. Ya, kamar tempat terjadinya 'insiden' tadi pagi, sementara para orangtua sedang berbincang di halaman samping lantai bawah.

Mereka telah selesai bermain game bergantian, yang sialnya selalu di menangkan oleh Kyuhyun.

Kyuhyun akan menggenggam tangan Lee Ra yang menganggur, tetapi Ahra menepisnya cepat.

"Jauhkan tanganmu." ujar Ahra galak.

"Ish! aku hanya menyentuh tangannya saja Nunna. Lagipula, mengapa kau duduk ditengah-tengah kami." protes Kyuhyun.

"Ini untuk menghindari dosa." jawab Ahra acuh.

Kyuhyun mencibir melihat kelakuan kakaknya itu. Berlebihan! Dasar Ratu drama!

"Ini semua gara-gara kau Nunna." rengut Kyuhyun.

"Mwo? Harusnya kau berterima kasih padaku bocah." jengkel Ahra.

"Tapi kau membuat semua orang berpikir jika aku dan Lee Ra sedang melakukan yang aneh-aneh." Kyuhyun melirik Lee Ra yang hanya diam.

"Percaya padaku. Jika aku tidak datang 5 menit kemudian, kau akan melakukan tindakan pelecehan." ujar Ahra meyeringai kejam.

"Sialan, kau Nunna." umpat Kyuhyun pelan.

Wajahnya memerah, dan ketika ia melihat gadisnya, Lee Ra pun sedang tersipu.

Kyuhyun membukakan kaleng minuman untuk Lee Ra dan untuk dirinya.

"Kau tahu, jika kau tidak bicara macam-macam pun kami akan tetap di jodohkan." ujar Kyuhyun sambil menyesap minuman kaleng itu.

"Aku tahu. Hanya saja, aku ingin mereka tahu saja bahwa ternyata Cho Kyuhyun itu mesum. Terutama calon mertuamu. Huh, mereka harus menjaga puterinya darimu, agar dia masih perawan saat kalian menikah nanti."

Uhuk..uhuk...

Lee Ra dan Kyuhyun tersedak bersamaan.

Mulut Cho Ahra benar-benar!











To be continue...

Note: terimakasih untuk yang sudah mau baca cerita absurdku. Hehehe. Love you....








Bandung, 26 August 2018.

Repost on 13 sept 2019.

Always You [Kyuhyun] - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang