.
.
."Justin kau bisa cuti untuk urusan keluarga"?
Jeremy terlihat menghampiri justin yang sedang asyik mengutak ngatik handphone nya sambil bersantai di sofa.
Justin terlihat menimang nimang apa yang akan di jawabnya.
"Memang nya ada apa"?
"Kita se keluarga akan berlibur mulai besok".
"Owhh woww oww wooww wait.. what really"?
"Hey kapan dad berbohong padamu justin"?
"Tidak tidak, hanya saja kita memang jarang sekali berlibur dad. Kau tau dad kita jarang melakukan hal hal yang menyenangkan sebagai anggota keluarga".
"Dad tau,maka dari itu ayo kita buat keluarga ini semakin hangat".
Jeremy menepuk pundak justin,dan justin tersenyum.
"Boleh aku ajak Selena"?.
"Tentu kau boleh mengajak nya".
"Ok, dad thank's"!
"Dad akan persiapkan semuanya, kau jangan lupa persiapkan juga apa yang nanti kau perlukan".
Justin mengangguk mengerti dan berlalu menaiki tangga untuk menuju kamar nya itu.
Justin to Sele : "hey babe, mau ikut bersamaku berlibur besok"?.. ♥
Ps : aku memaksamu .
.
.
.
.Sele to Justin : "berlibur"?
Kita akan kemana"?Ps : baiklah.
.
.Justin to Sele : "aku belum tau soal itu. Karena Dad yang mengajakku.
Sele to Justin : "baiklah aku ikut ". ♥
.
.
.Justin to Sele : "aku tau kau takkan menolak nya "😘
Ps : baiklah akan ku jemput besok.
.
Justin tersenyum saat itu juga.
Lalu mulai mempersiapkan segalanya yang akan di bawa nya nanti.Special
Justin Pov ..Dad mengajaku berlibur. Dan aku agak heran dengan itu.
Keluarga kami, sangat jarang sekali untuk acara yang semacam ini.Sebenarnya aku sangat ingin sekali seperti ini.
Tapi lupakkan.
Dad sudah berjanji akan berubah, dan aku mempercayai nya.Saat aku sedang mempersiapkan baju yang akan ku bawa, seseorang mengetuk pintu kamarku.
"Justin, kau bisa pilihkan baju untuk Jazmyn? Dia kesulitan untuk memilih baju.
Dad sudah mengaturnya, tapi dia tidak mau juga"."Humm ya baiklah, nanti akan kupilihkan baju untuk Jazmyn".
Aku kembali merapikan bajuku dan kumasukan kedalam koper.
"Sudah, selanjutnya Jazmyn".
.
.
.
"Jazmyn, kau disitu"?.Aku membuka pintu kamar nya yang berwarna pink muda , dan kudapatkan dia sedang kesusahan memilih baju.
"Jazmyn"?.
Aku memanggilnya lagi, dan akhirnya dia menyadari kedatangan ku."Ya"?.
Dia menjawab,tapi masih fokus dengan apa yang dia kerjakan saat ini."Kau mengabaikan ku Jazmyn"?. Dengan sedikit ancaman.
"Ahh iya kak, sorry aku tidak mengabaikan mu. Aku hanya kebingungan ".
Aku tersenyum melihat adik perempuan ku yang sedang seperti ini.
"Kau kesulitan memilih baju huh"?.
"Huumm iya".
Dia mengangguk dengan sigap."Coba kulihat, ".
Aku mencoba melihat isi lemari nya, dan memilih milih baju yang akan dia bawa nanti.
"Kenapa kau kesulitan,kau bisa bawa beberapa baju yang ini".
Aku memperlihatkan baju dress berwarna putih pink yang di belikan oleh dad saat itu.Seketika dia memanyunkan bibirnya.
"Aku tak suka kak, baju itu terlalu terbuka untukku".
Dia menggeleng mantap.Aku menggelengkan kepalaku.
Dan mencoba melihat lihat lagi."Bagaimana dengan ini"?
Kali ini baju lengan panjang,berwarna kuning cerah.
Dia mengerutkan kembali bibirnya, dan sepertinya sedang berpikir.
"Itu baju tidur kak,bukan baju untuk dipakai bepergian".
Dia menolaknya lagi.
Aku bangkit ,dan keluar dari kamarnya.Astaga,sungguh sulit mempunyai seorang adik perempuan.
Aku bergegas menelfon selena.
.
.
.
.(sambungan terhubung)"Babe, kau bisa kerumah ku sekarang"?.
(....)
"Baiklah, see you ".
Aku menutup sambungan ku, dan kembali ke kamar Jazmyn.
"Jazmyn ,ayolah jangan seperti ini , kau akan terlihat cocok dengan memakai baju apapun".
Aku mencoba membujuk nya, yang kali ini masih dengan wajah yang kebingungan dan bibirnya yang di kerutkan.
Sumpah demi apapun dia menggemaskan.
Aku mencubit pipinya dan dia hanya meringis."Aww kak, sakit tau"!.
"Kau ini, adik perempuan yang sangat Menggemaskan tau tidak"!?.
"Tidak aku tidak tau".
Balasnya sambil tertawa geli..
.
.Tak lama Selena datang, dan menghampiri ku dan Jazmyn yang masih seperti semula memilihkan nya baju.
"Kau datang juga, bisakah kau membantunya memilih kan baju untuk di bawa pada hari esok"?
"Sejak tadi dia kebingungan memilih baju". Aku pasrah kan semuanya pada Selena kali ini. Mungkin dengan ini Jazmyn bisa merasa cocok jika baju nya di pilihkan olehnya.
Sesama perempuan pasti akan begitu.
Sedangkan aku memperhatikan mereka di sisi tempat tidur Jazmyn, sesekali mereka bercanda dan tertawa. Aku tersenyum melihatnya"Sudah selesai".
Kulihat selena tersenyum puas, begitupun dengan Jazmyn.
Aku menaikan alisku dan memastikan nya."Coba kulihat". Aku melihat isi koper Jazmyn yang bergambar Barbie nya itu.
"Sel,demi tuhan ini tak jauh beda dengan apa yang aku pilih barusan untuk Jazmyn".
Aku menatap Jazmyn dengan tajam,sedangkan dia hanya menahan tawanya jahil.
Menyebalkan. Dan Selena hanya tertawa geli.
"Kau tak ahli dalam memilih baju adikmu sendiri, bagaimana jika anakmu sendiri nanti"?. Selena kali ini malah mengejeku dan berpihak pada Jazmyn.
"Kalian berdua,tunggu pembalasan ku ya".
Aku memasang senyum licik ku.