Musim dingin sudah memasuki kota seoul membuat cuaca yang biasanya dingin menjadi lebih dingin, jalanan seoul pun dipenuhi dengan orang-orang yang menggunakan mantel tebal hanya untuk mengurangi dinginnya cuaca yang menusuk kulit.Nara berjalan memasuki gerbang sekolahnya sembari menggosok-gosok tangannya banyak siswi yang melakukan hal yang sama dengannya.
Sesampainya dikelas Nara segera duduk di bangkunya sembari merapatkan mantel hitamnya, bahkan setelah sampai dikelas pun hawa dingin masih terasa.
"Nara-ya" panggil Jiwoon teman Nara yang menjabat sebagai wakil ketua kelas
"Oh wae?" jawabnya
"Kau ditunggu Kim saem di ruangannya" seru Jiwoon
"Oh gomawoo" jawabnya sembari melepaskan mantel dan menggantung nya di belakang kursi
Saat Nara hendak keluar kelas dia terkejut karena Wonwoo akan memasuki kelas dan hampir menabraknya membuat tubuhnya linglung ke samping, untungnya tangan Wonwoo dengan cepat menarik pergelangan tangan kiri Nara sebelum terjatuh, alhasil Nara pun kembali berdiri tegak dan menatap Wonwoo tidak percaya.
"Gwaenchana?" seketika Nara pun terdiam karena Wonwoo menatapnya dalam dari balik kacamata bulatnya
"O-oh ne" jawabnya gugup sembari menganggukkan kepala
"Mian, aku tidak tahu kau akan keluar kelas" suara beratnya membuat Nara kembali gugup ditambah dengan tangan Wonwoo yang masih saja berada di pergelangannya
"Ka- kalau begitu aku duluan" jawabnya kembali gugup sembari berlalu menuju ruang guru
Tanpa sadar Wonwoo pun tersenyum tipis, sangat tipis sehingga tidak terlihat sedikitpun, Wonwoo menghela napas pelan saat melihat suasana kelas tidak begitu ramai sehingga tidak banyak yang melihat kejadian yang baru saja terjadi.
Setelah sampai di ruang guru Nara pun segera menghampiri meja Kim saem yang terletak agak jauh dari pintu masuk.
"Annyeonghaseyo" seru Nara sembari membungkukkan sedikit tubuhnya
"Oh, Jung Nara" jawab Kim saem sembari memutarkan kursinya menghadap Nara
"Apa kim saem ada perlu dengan saya?" tanya Nara
"Duduklah" pinta Kim saem sembari mengambil kursi yang berada di samping nya, seperti yang diperintahkan Nara pun duduk di hadapan Kim saem
"Ada apa saem?" tanya Nara bingung
"Nilai fisikamu masih tidak pernah berubah kan?" tanya Kim saem
"Sejauh ini masih tetap saem" jawabnya
"Apa kau ingin mengikuti olimpiade fisika?" tanya Kim saem sembari menatap Nara
"Nde? Kenapa tiba-tiba saem?" seru Nara terkejut
"Kemarin ibu baru saja mendapatkan formulir olimpiade dari changwon, dan jika kau ikut lalu memenangkan olimpiade itu, kau bisa mendapatkan sertifikat untuk membantumu masuk universitas yang kau mau" jelas Kim saem membuat Nara berpikir keras apa yang harus ia lakukan
"Jika saya ikut, apa ada anak dari kelas lain yang juga ikut?" tanya Nara
"Untuk soal itu ibu masih mencarikan siswa yang tepat" jawab Kim saem
"Saya akan memikirkannya saem" seru Nara
"Ibu harap kau mengikuti olimpiade ini, dan juga ini adalah formulirnya simpan baik-baik jika kau tidak ingin mengikutinya kembalikan pada ibu, ibu akan mencari siswa lain untuk menggantikanmu" jelas Kim saem sembari menyerahkan selembar kertas putih kepada Nara
"Terimakasih saem, kalau begitu saya kembali ke kelas dulu saem" jawab Nara sembari membungkukkan sedikit tubuhnya dan berlalu keluar menuju ruang kelas, karena pelajaran pertama akan dimulai
***
Nara sedang berdiam diri memikirkan olimpiade fisika yang Kim saem katakan, suasana sedikit sepi dikelas hanya ada beberapa siswi saja yang sibuk berdandan di pojok kelas sembari membicarakan sesuatu yang entah apa yang dibicarakan.
Nara bimbang antara mengikuti olimpiade fisika itu apa tidak, pasalnya akhir-akhir ini dia merasa jika peringkatnya turun padahal dia sudah cukup bekerja keras.
Merasa bosan dikelas Nara pun memutuskan keluar kelas menuju perpustakaan, biasanya disaat bimbang Nara akan mengunjungi perpustakaan untuk memikirkan keputusan dengan jernih.
Setelah sampai Nara menempati salah satu meja dan kursi kosong, dia pun membuka asal buku fisika yang sempat diambil nya tadi.
Beberapa menit saat Nara sibuk membaca bukunya tiba-tiba ponselnya bergetar menandakan adanya panggilan masuk.
Setelah mengambil ponsel di sakunya dia pun melihat nama seseorang yang meneleponnya "Jiyeon" sejenak dia mengerutkan keningnya heran tapi setelah itu dia tidak mengangkat panggilan itu melainkan hanya menaruhnya di atas meja.Pikirannya masih berputar-putar untuk memutuskan tentang olimpiade fisika itu, setelah penat berpikir dia pun hanya menaruh kepalanya diatas meja dengan buku yang berada di bawahnya, dia pun memejamkan mata nya sesaat mencoba untuk merilekskan pikirannya.
"Aishh jinjja" seru Nara kesal sembari menghentikan kakinya pelan
"Sssttt"
suara beberapa orang membuatnya mendongakkan kepala, sadar akan tingkahnya yang bisa mengganggu orang lain Nara pun menundukan kepalanya berkali-kali mengisyaratkan permintaan maaf setelah itu dia pun beranjak ke rak buku khusus fisika dan berlalu pergi menuju kelas.
#happy reading
#maaf telat update
#jangan lupa tinggalkan jejak..
#gomawoyo
KAMU SEDANG MEMBACA
LEAN ON ME [HIATUS]
Fanfiction- Jung nara gadis cantik berkepribadian ramah, baik kepada semua orang, dan selalu tersenyum itu menjabat sebagai ketua kelas di kelasnya, tapi siapa sangka jika sikapnya bertolak belakang dengan yang sebenarnya. - Jeon wonwoo pria tampan bermata t...