Nara sedang makan di kantin bersama kedua temannya yaitu Jiyeon dan Hyura
Gadis itu terlihat tidak berselera untuk makan, bahkan tadi malam saja dia melewatkan jam makannya karena terus saja memikirkan perihal kedatangan ibu nya ke rumah, bahkan dia juga meminta izin untuk tidak bekerja.
Melihat sikap Nara yang tidak seperti biasanya membuat kedua temannya itu heran sekaligus khawatir."Nara-ya, apa kau sakit?" tanya Jiyeon sembari memegang punggung tangan Nara
"Tidak, hanya saja aku tidak berselera untuk makan" jawabnya sembari tersenyum
"Makanlah, kau terlihat pucat" tukas Hyura
"Setelah ini pelajaran olahraga, kau tidak usah ikut ya" seru Jiyeon
"Aku tidak apa-apa" jawab Nara sembari memaksakan sesuap Nasi ke mulutnya
***
Setelah mengelilingi lapangan outdoor sebanyak dua kali putaran Park saem meminta semua muridnya untuk duduk di pinggir lapangan beliau juga menjelaskan tentang teknik memainkan softball, suasana yang cukup terik membuat Nara merasa sedikit lemas dan pusing, dia pun menundukkan kepalanya sembari memijit pelan pelipis nya.
"Gwaenchana?" tanya Jiyeon yang melihat wajah pucat Nara
"Eoh" jawabnya singkat sembari menganggukkan kepala
Keringat dingin pun bercucuran di pelipis Nara, sedetik kemudian kepala Nara terasa sangat pusing, dan darah pun keluar dari hidungnya.
"Ya! Gwaenchana?" seru Jiyeon keras membuat semua murid menatap nya dan terkejut melihat kondisi Nara
"Jiyeon-ah, Kepalaku terasa pus-"
Pandangan Nara ke wajah Jiyeon pun terlihat buram dan gelap, sedetik kemudian dia pun pingsan.
Beberapa siswa laki-laki pun langsung mengangkat tubuh Nara menuju ruang kesehatan diikuti oleh Jiyeon dan Hyura yang terlihat sangat khawatir.
***
Nara membuka mata nya hal yang pertama dilihat nya adalah gorden putih yang menutupi sekelilingnya, kepalanya masih terasa pusing membuat dia refleks memijit kembali pelipis nya.
Otak nya pun kembali berputar mengingat kedatangan ibunya yang tiba-tiba dan kejadian saat dia pingsan yang membuat dirinya bisa berada di ruang kesehatan.Nara pun membalikkan badannya ke kanan membelakangi gorden putih, entah kenapa dada nya terasa sesak dan setetes air mata pun keluar membasahi bantal yang dia gunakan, dia pun terisak kecil.
Tanpa Nara sadari dibelakang gorden itu terdapat Wonwoo yang berdiri dan mendengar suara tangis Nara, tidak ingin mengganggu Wonwoo pun memutuskan untuk keluar menuju ruang guru karena sebelum dia datang untuk melihat keadaan Nara dia dipanggil oleh Kim saem.
Setelah beberapa menit berjalan, Wonwoo pun sampai di ruang guru dan segera menemui Kim saem.
"Wonwoo setelah pulang sekolah nanti ibu tidak bisa mendampingi kalian belajar karena ada urusan mendadak, jadi kau belajar saja dengan Nara " seru Kim saem
"Saem, bisakah hari ini kita tidak belajar?" seru Wonwoo
"Kenapa? Bukankah olimpiade tinggal dua hari lagi, kalian harus belajar" jawabnya
"Nara sedang sakit dia perlu istirahat saem" tukas Wonwoo
"Baiklah, tapi besok kalian harus belajar bersama lagi" seru Kim saem
"Gamsahamnida saem" seru Wonwoo sembari membungkukan sedikit tubuhnya dan berlalu keluar menuju kelas karena pelajaran shin saem akan dimulai
***

KAMU SEDANG MEMBACA
LEAN ON ME [HIATUS]
Fiksi Penggemar- Jung nara gadis cantik berkepribadian ramah, baik kepada semua orang, dan selalu tersenyum itu menjabat sebagai ketua kelas di kelasnya, tapi siapa sangka jika sikapnya bertolak belakang dengan yang sebenarnya. - Jeon wonwoo pria tampan bermata t...