#15

82 21 0
                                    


Tidak henti-hentinya pria itu berjalan mondar-mandir dengan kedua tangan yang dilipat di depan dadanya
Dia sedang mencoba berpikir jernih saat sebuah informasi yang ingin dia dapatkan membuatnya frustasi

Wonwoo menyuruh sekertaris pribadinya untuk mencoba mencari tahu perihal kedatangan Hani ke seoul dan pria itu untuk kesekian kalinya mengacak rambutnya hingga benar-benar berantakan, dia hanya tidak ingin mempunyai hubungan apapun dengan mantan kekasihnya itu.

"Wonwoo berhentilah bertingkah seperti itu, aku lelah melihatmu" seru Hoshi yang sedang memainkan ponselnya

Sekertaris Han yang sedang duduk disebelah Hoshi pun hanya diam melihat tingkah anak majikannya itu

"Kau tahu kan bagaimana sifat Hani itu" jawab Wonwoo kesal

"Sudahlah jika dia ingin kembali padamu. Bilang saja jika kau sudah mempunyai kekasih" tukas Hoshi

"Aku benar-benar tidak habis pikir dengannya" seru Wonwoo sembari menyandarkan tubuhnya di dinding

"Em... maaf tuan, ada yang ingin saya bicarakan" sekertaris Han pun membuka mulut setelah akhirnya hanya diam

"Ya ada apa?"

"Tn. Jeon Wooseok sabtu ini akan kemari untuk menemuimu" jelasnya

"Mwo? Ada perihal apa hingga membuat ayah datang kesini?"

"Saya hanya memberitahu tuan hal ini. selebihnya saya tidak tahu" jawabnya

"Mungkin masalah bisnis Won" bukan sekertaris Han yang mengatakan itu melainkan Hoshi

"Sepertinya ayah ingin aku cepat mempelajari dunia bisnis" seru Wonwoo disertai helaan napas beratnya

                                ***

Nara melihat seorang gadis memasuki cafe tempat dia bekerja, gadis itu berjalan menuju kasir tempat untuk memesan, dia terlihat kekurangan tidur karna terdapat lingkaran hitam di sekitar matanya

Baru saja Nara hendak bertanya pesanan pelanggan tersebut tapi langsung di dahului olehnya

"Satu Cappucino Latte dan sepotong Rainbow cake" gadis itu pun mengeluarkan beberapa uang kertas

"Mohon ditunggu" seru Nara sambil memberikan kembalian dan struk pesanannya

Setelah Nara berkata seperti itu gadis itu pun menghampiri meja yang tak jauh dari tempatnya berdiri lalu mendudukan dirinya disana, Nara sedikit memperhatikan nya yang sedang memijit pelipisnya pelan

Setelah beberapa menit membuat pesanan pelanggan itu Nara pun menghampiri nya

"Ini pesanan anda" seru Nara yang dibalas anggukan oleh nya

Baru saja hendak meninggalkan nya Nara mendengar gadis itu bergumam meskipun masih terdengar olehnya. Entah Nara salah mendengar atau tidak gadis itu menyebut nama yang tak asing lagi baginya.

"Wonwoo-ya, Dimana kau sekarang?

Tidak ingin terlihat seperti menguping Nara pun melanjutkan langkahnya menuju kasir detik itu juga ponselnya berdering singkat tanda ada satu pesan masuk, dia pun mengambil ponselnya yang berada di saku apron dan dia pun mengerutkan keningnya saat melihat isi pesan tersebut.

From : Wonwoo -_-

"Kau sibuk? Aku ada di depan bisakah kau kemari?"

"Tch, kenapa dia tidak masuk saja" gumamnya kesal

"Hyuk-ah, aku ke depan sebentar ya" teriak Nara saat hendak berjalan keluar

"Kau ini, kenapa tidak masuk saja" seru Nara saat sudah berada di depan Wonwoo

"Mian"

"Ada hal penting? Jangan lama-lama aku sedang bekerja" seru Nara sedikit kesal

"Buku fisikamu tertinggal" tukas Wonwoo sembari memberikan Nara buku tebal fisika

"Gomawo, apa kau langsung pulang? Tidak ingin mampir?" tanya Nara

"Ani, aku pulang dulu" jawabnya sembari berlalu meninggalkan Nara

"Dasar aneh" gumam Nara, dia pun memasuki cafe dengan wajah yang masih terlihat kesal

                                ***

Setelah menjauh dari sekitar tempat Nara bekerja Wonwoo pun mendudukan dirinya di halte bus sembari mengecek ponselnya yang beberapa saat lalu sempat berdering.
Nama 'Hoshi' tertera disana dia pun menelepon balik karna tadi dia sempat tidak mengangkat nya

Setelah dering ketiga tidak ada satupun yang menjawab panggilan itu, Wonwoo pun memutuskan untuk menelepon nya lagi nanti

"Wonwoo hyung" panggil seseorang membuat Wonwoo menolehkan kepalanya ke samping

"Aku Dino, masih ingatkah?" seru Dino menghampiri Wonwoo

"Ah.. tetangga Nara?" jawabnya yang dibalas anggukan

"Hyung darimana?" tanya Dino

"Dari tempat Nara, kau?"

"Tempat les"

Dino pun ikut mendudukan dirinya di samping Wonwoo sembari menatap jalanan di depannya

"Boleh aku bertanya sesuatu?" tanya Wonwoo memecahkan keheningan

"Tentu"

"Nara itu tinggal seorang diri?"

Entah kenapa Wonwoo ingin bertanya tentang hal itu dari sekian lama, dia rasa akan lebih baik jika bertanya pada Dino dari pada bertanya langsung pada Nara

"Sudah 3 tahun kita bertetangga dia sudah seperti Nuna ku sendiri" jawab Dino "mengenai keluarganya aku tidak tahu, tapi yang pasti tempo hari ibunya datang kesini sepertinya Nuna mempunyai masalah dengan ibunya" lanjut Dino

"Setiap satu atau dua bulan aku selalu melihat Nuna membayar sewaan rumah ke ibuku tapi ibuku tidak ingin menerimanya"

"Kenapa" tanya Wonwoo

"Sebelum ku lanjutkan. hyung harus berjanji padaku untuk tidak memberitahu kepada siapapun karna aku percaya padamu" jelas Dino

"Arraseo" jawab Wonwoo

"Karna ibuku sudah menganggap Nuna seperti anaknya sendiri, dulu aku pernah kehilangan saudari kandungku mungkin itu yang membuat ibuku menjadi sayang kepada Nuna"

"Jika hyung melihat sikap Nuna yang selalu menjalani hidup dengan baik atau terlihat baik-baik saja itu hanya sifat dia yang selalu menyembunyikan keadaan yang sebenarnya" lanjutnya

"Bahkan ibuku sudah berkali-kali menyuruh Nuna untuk berhenti bekerja di cafe itu tapi begitulah Nuna yang mempunyai sifat berpendirian kuat tidak akan mau melakukannya" jelas Dino sembari melihat ekspresi Wonwoo yang tidak bisa diartikan

"Aku bersyukur karena Nuna mempunyai dua teman yang menerima apapun kekurangan nya" jelas Dino lagi diakhiri dengan senyuman

"Aku tidak membicarakan hal ini pada sembarang orang hyung, kau mengerti maksudku kan?" tanya Dino

"Aku tahu, terimakasih Dino-ya" jawabnya sembari tersenyum

"Nuna bilang kau orangnya jarang berbicara bahkan untuk tersenyum sekalipun juga. Tapi saat kau tersenyum tadi kau terlihat tampan hyung" seru Dino

"Kau ini" tukas Wonwoo sembari mengacak-acak poni Dino

Setelah beberapa menit menunggu bus yang akan menuju rumah Dino pun berhenti di depannya

"Bus ku sudah datang, aku duluan hyung, oya sering-seringlah tersenyum kepada Nara Nuna mungkin nanti dia akan menarik julukanmu sebagai manusia datar" seru Dino diiringi dengan senyum lebarnya

Annyeong im back
Happy reading
Jangan lupa voment nya sayang :)
Gomawoo


LEAN ON ME [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang