[H]ari

201 19 6
                                    

     " Mura-kun, apakah menurutku akhir akhir ini membosankan " ucapmu malas.

" Membosankan?kenapa?" tanya-nya kembali.

Kau yang masih menundukkan kepalamu di atas meja sekarang menjadi tegak sambil melihat Murasakibara. Kau menatapnya dan mulai membuka suara.

" Memangnya aku harus buat alasan? " ucapmu bertanya.

" Kalau begitu apa alasan [name]-chin? " tanya-nya.

" Mulai dari hari senin, kita harus bersekolah dan banyak sekali tugas " ucapmu.

" Tapi di hari senin aku dapat bertemu dengan [name]-chin" ucapnya

" Tapikan kita jarang ketemu karena belajar " ucapmu membalas.

" Tetapi dengan adanya tugas aku dapat bertanya pada [name]-chin "

" Sial*n kau, memangnya aku kunci jawaban? " ucapmu.

" Bukan, tapi " ucapnya.

" Tapi? " tanyamu.

" Tapi [name]-chin kunci hatiku " ucapnya.

Deg

" A-Apaan sih! " ucapmu disembari degub'an kencang di dadamu.

" T-Terus! Selasa! Aku harus piket! " ucapmu melanjutkan ocehanmu.

" Tapi [name]-chin, karena kita piketnya bersamaan jadi kita dapat bersama lebih lama " ucapnya sambil memakan camilannya.

Deg ( Double Kill :v )

Kau memegangi dadamu yang berdegub kencang. Kau menarik nafas dan menghembuskannya lalu kembali melihat orang di depanmu, yang sibuk dengan camilannya.

" Rabu! " teriakmu.

Karena masih jam olah raga, para siswa lain melihatmu dengan tatapan aneh. Karena malu, mukamu memerah dan kau melihat kembali kearah Murasakibara.

" Hari rabu! Aku harus bekerja sambilan dan pulang larut karena mengikuti pelajaran tambahan " ucapmu melanjutkan.

" Tapi di hari rabu, aku juga menemanimu di pelajaran tambahan dan aku dapat mengantar mu pulang setiap [name]-chin selesai bekerja ". Ucap Murasakibara.

Deg ( triple kill :v)

Detak jantungmu berdetak tak berkaruan. Sedangkan Murasakibara memasang muka santai sambil memakan camilan yang menumpuk.

" Kamis... Biasanya orangtua ku bekerja lembur jadi aku sendirian si rumah tanpa melakukan apa pun! " ucapmu.

" Tapi, rumah kita bersebelahan. Kau biasanya kerumahku meminta untuk di temani. Karena keluargaku dirumah jadi kau menginap. " jelas Murasakibara.

Deg

" Jum'at, ! " ucapmu tak menyerah.

" Ada pelajaran olah raga dan aku tak suka olah raga " ucapmu.

" Tapi, hanya di olah raga aku dapat menunjukkan kekuatanku. " ucap Murasakibara.

" Minggu... Aku harus membereskan rumah dan segala nya! "

" Tapi hanya di hari minggu kita dapat berpergian bersama. " ucapnya.

" Aaaargh!!! Sabtu! " ucapmu depresi.

Inilah harapan terakhirmu. Lihat bagaimana dia akan menjawabnya.

" Sabtu aku ga ngapa ngapain " ucapku bangga.

" Tapi, dihari sabtu. Itulah hari aku melamarmu "




Alhasil kau di temukan tergeletak di bangku lapangan, pingsan

Murasakibara Atsushi X ReadersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang