Ӝmalang sekali!

1.4K 95 12
                                    

Sasuke pov.

Aku menatapnya, menatap emerald indah menyejukkan itu, matanya yang indah itu menatap pipiku dengan perasaan khawatir, tangan lentiknya meraba dan mengeyentuh lebut pipiku, dengan sentuhannya saja luka ini menjadi tidak terasa sakit.

"Apa masih sakit?" tanyanya menatap mataku sedu, aku tersenym tipis dan menggeleng pelan.

"Maaf aku tidak sengaja." ucapnya lagi menundukkan kepalanya.

"Ini hanya goresan kecil jadi yidak begitu menyakitkan."

"Hm, betul itu katanya,masa gitu aja sakit." ucap Sasori dari belakang dan langsung menadapatkan pelototan dari adiknya yaitu Sakura.

Emerald itu kembali menatap tubuhku, menelusiri semuanya dan menatapku seperti mengintimidasi diriku. Aku yang diperkatikan sepwrti itu merasa sedikit kikuk.

"Kau makukemana Sasuke-kun?"tanyanya yang masih mengenggam jadi ku.

"Aku ingin bertemu Aniki." ucap ku jujur.

"Oh benerkah! Aku ingin bertemu dengan keriput! Aku ikut sasuke!" ucap Sasori tiba-tiba saja merasa girang. Tanpa aba-aba lagi Sasori langsung menarik tanganku dan menjauh dari Sakura.

Tangan sakura terlepas begitu saja dari tanganku saat Sasori menariku, kehangatan itu menghilang, aku merasa enggan sekali melepaskan tangannya, tapi mau bagaimana lagi tangan itu sudah terlepas begitu saja.

.

Ӝ

.

Sakura pov.

Mereka pergi meninggalkan ku sendiri, dirumah tidak ada orang selain diriku. Ibu dan ayah baru saja pergi menjenguk ibu Kushina. Bibi Kishina sendang sakit hari ini, katanya sih sakit kepala. Mungkin bibi sakit karena anaknya yang gak bisa diem itu mungkin.. Hehehe.. Bercanda jangan dianggap serius.

Tapi kalau dipikir lagi bener loh! Siapa yang gak pusing punya anak tingkahnya kaya uler keket gitu. Kalian tau gak uler keket kaya gimana?

Kalau gak tau aku sasih tahu... Maksudnya tau..

Uler keket itu uler keket itu adalah salah satu uler jumbo yang sering hinggap di pohon sirsak, dan kalau uler itu dikasih garem akan koket-koket (menggeliat)

Itu dia  yang aku namakan Uzumaki Naruto.

Ok, gak baik ngomongin orang.

Langsung aja.

Ternyata membosankan dirumah sendiri baru saja lewat dua puluh lima detik ditinggal udah kersa ditinggal satu tahun. Membosankan...

Aku menatap jendela hampa, mata ku beralih menatap lagit biru. Bibir ku bergerak.

"Aku... "

Gumaman sedikit bergema.

"Aku.. "

Telingaku mendengar suara yang sudah tidak asing lagi.

Tangan ku beralih memegang perut rata yang tertutup baju.

"Aku.. "

.

.

"AAAAKUUUUUUUUUUU.....lAAAPEEERRRRRR!!!!!!" teriak ku memecah keheningan rumah. Inilah nasib orang jomblo, selalu ditinggal sendiri dengan keadaan mengenaskan...

Lupakan yang tadi.

Aku segera berdiri dari tempat duduk ku dan berjan kearah dapur. Aku melihat kearah sekeliling ku dan tidak mendapatkan satu makanan pun, tanganku beralih menuju lemeri es. Dan dugaan ku benar, aku hanya mendapatkan sebongkah es batu besar dan lima buah tomat tergeletak mengenaskan di bawah.

Deadly Diseases Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang