Ӝ mencoba

1.2K 91 12
                                    

"Kalau bukan aku ,siapa?"tanya Sasori yang masih setia dengan posisi jongkok menghadap adik tersayangnya.

"Ano.., bisakah kita tidak membahas soal ini. "Ucap Sakura yang masih setia memeluk tubuh Nii-chan nya.

Sasori tersenyum dan langsung membalas pelukan adiknya, tangannya bergerak menghusap surai pink itu.

"Hm.. Baiklah jika kau tidak ingin mengatakannya." ucap Sasori membiarkan adiknya tenang didalam pelukanya. "Udah jangan nangis, muka mu yang jelek tambah jelek nanti.. Nggrrh sakit Sakura! " seketika ucapan Sasori teredam oleh cubitan andalan milik adik tercintanya.

Sakura melotot menatap kakaknya karang.

"Tuh coba lihat, wajahmu jelek sekali apa lagi ekspresi mu seperti itu Sakura,jidat mu jadi terlihat sangat lebar tahu.. " dengan cepat Sasori menghindar dengan menjauhkan dirinya dari Sakura yang sekarang dalam mode singanya.

"Nii-chan!! " teriak Sakura berlari menyusul Sasori yang meninggalkannya didalam kamar sendiri.

.

.

.

Sasuke terdiam melihat beberapa foto yang ia dapatkan tadi pagi, ada beberapa gambar pantai yang indah. Sasuke sedikit keget, yang ia dapatkan ada dua gambar yang tidak sengaja ia dapatkan dari sana.

"Manis juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Manis juga. "Gumam Sasuke yang rasanya mulai kehilangan kewarasan jiwanya.

Sudah lima belas menit ia memandang gambar tersebut tanpa merasa bosan sama sekali.
Sasuke senyum senyum sendiri,

ok author mulai baper..

'Apa mungkin aku menyukai Sakura?' batin Sasuke yang tidak mengerti sama sekali kepada dirinya.

Ia selalu tersenyum saat berbicara dengan gadir pink ini, ia tidak pernah bersifat dingin kepada gadis ini, dan anehnya lagi jantungnya selalu berdetak tidak beraturan.

"Ada apa dengan ku.. "Gumam Sasuke aneh. "Apa aku harus menceritakan ini, tatapi dengan siapa? "Sasuke termenung sebentar dan akhirya ada sebuah wajah keriput dan senyuman yang membuat keriputnya kembali terlintas difikrannya. Segera ia bengkit dari posisi berbaringnya menjadi duduk.

Segera tangannya merogoh sakunya dan mendapatkan hp mahal miliknya. Dengan cepat ia menekan tombol hpnya.

Tut... Tut...

"Ayo cepat.. " gerutu Sasuke yang sudah tidak sabar menunggu seseorang ia telfon.

"Halo, ada apa Sasuke? " ucap pria yang

"Nii-chan, apa kau sudah kembali kerumah? "Tanya Sasuke kepada Itachi kakaknya.

"Hn, aku sudah ada dirumah...

Loading ..

Loading..

Loading...

..Oh ya kau kemana saja!  Kenapa tidak pulang! Aku menghawatirkan mu!! Ceapt pulang, aku membawakan sesuatu yang hebat, kau sudah tiga hari mnghilang. Aku mncari mu!!.."

'Hadeh.. Dasar Nii-chan.. 'Batin Saauke resah mendengar ocehan kakaknya. Sisamping itu Sasuke juga sangat senang karena ada orang yang masih memperhatikannya didalam keluarganya.

"Nii-chan!  Berhenti mengoceh dulu, aku ingin bicara sesuatu. "Ucap Saauke yang masih bisa mendengar ocehan kakaknya dibalik hp mahalnya. "Baka! Dengarkan aku dulu, ini tentang perasaan! "Teriak Sasuke yang langsung membungkam Itachi.

"Apa?!  Apa ini tentang seorang gadis?! Benarkah!! "Ucap kembali Itachi  histeris. "Wah!!!!!!!! Adik ku ternyata sudah punya gadis ternyata!! Siapa? Katakan!!"

Ok sekarang Sasuke meruntuki bibirnya sendiri karena ulahnya Itachi semakin histeris dan berteriak teriak di balik hp Sasuke. Wajah Sasuke bersemu merah karena malu, ia benar benar malu atas kalimatnya tadi, baru kali ini ia ingin bercerita tantang perasaannya kepada kakaknya. 'Kok aku jijik sendiri ya. '

Author: cie.... SASUKE~~~~ baper sendiri.. 😄😄

Sasuke: _- hn.

"Ok aku matikan. "

"Jangan!!! Baiklah aku diam. "

"Hn. "

"Jadi ceritakanlah.. "

"Tidak disini, aku akan membicarakan ini di kafe mu. "Ucap Sasuke.

"Hn, aku tunggu kau sisana. "

Tuuuut...

Telpon pun terputus, segera Sasuke menyiapkan dirinya dan langsung menuju pada tempat tujuannya yaitu Kafe sang kakak. Sasuke mempersiapkan dirinya dan keluar dari kamar Sasori. Sasuke mendengar teriakan dari balik pintu ini, suara yang di melengking dan suara gelak tawa yanh sangat keras.

"Beby read!! "Tariak sang gadis dengan keras, bisa ditebak lagi siapa yang mempunyai suara tersebut.

"Jidat!!  Apa yang sedang kau bawa!! Hei itu bahaya!! Jidat jangan lakukan!! "Teriak sang kakak dengan keras, terdengar ketakutan saat mendengar suara singgungan antara banda tajam, suaranya sangat katara. Suara itu terdengar sebuah benda tajam yang dibawa Sakura.

Kreeek....

Sasuke keluar dengan wajah tertunduk.

"Sakura!! Jangan!!"

"Rasakan ini!! " teriak Sakura yang langsung begitu saja melempar benda itu, sebuah serangan mendekat kepada Sasori, mata sasori membulat sempurna saat benda itu berhasil melewatinya.

"Hueeek~~~ tidak kena!! ~~" ejek Sasori dengan berlari Sasori dapat menjulurkan lidahnya dan dua tangannya berada pada sebelah kuping miliknya. Sasori berbalik melihat depan dan tiba-tiba kakinya terhenti, ekspresinya berubah yang tadinya tenang menjadi irang yang berusaha menahan tawanya saat melihat pria yang berada dihadapannya berdiri tegak dangan keringat mengalir dikeningnya, jangan lupa dengan ekspresinya itu.. Uhhh ingun d kali Sasori tertawa terbahak bahak.

Sasuke terdiam dengan tegang saat garpu itu mendarat menancap pada sisi pipinya, ia bersyukur bahwa garpu itu tidak menancap pada mata atau pasa organ penting miliknya, walaupun hanya pipi yang tergores, Sasuke tetap ngeri dengan kejadian ini. 'Ternyata Sakura jika marah akan lebih menyeramkan dibandin diriku saat mengamuk. ' batin Sasuke yang seirama dengan detak jantungnya tidak beraturan sekarang.

"Bwahahahahaha!!!!" tawa Sasori pun pecah saat kembail menatap ekspresi seorang Uchiha yang berkeringat hanya karena sebuah garpu.

"Sasuke?! Gomen!! Aku tidak sengaja!!" dengan cepat Sakura berlari mendekati Sasuke, tangan kecil itu beralih mencabut garpu yang berada pada pipi Sasuke.

"Gomen!! Sasuke.. " dengan cepat Sakura memegang tangan Sasuke. "Kau tak sengaja."

Deg..deg..

Jangtung Sasuke yang mendesir hebat saat tangan Sakura menggenggam tangannya. "Hn,aku tidak apa apa."

"Apanya tidak apapa! Pipimu berdarah Sasuke!biarkan aku yang mengobati itu." Sakura membelai pipi Sasuke pelan dan lembut. Sakura menarik Sasuke untuk duduk disampingnya. "Duduk disini, aku akan mengobati lukamu. "

"Tapi.. "Ucapan Saauke terpotong karena sebuah jari telunjuk membungkam bibirnya.

"Diamlah Sasuke. " Sasuke pun langsung diam tatapi sayangnya jantung yang sekarang yang tidak henti hentinya berdetak keras.


Bersambung..

Hai.. Salam dari author sendiri...

Terimakasih yang masih nunggu, cerita ini. Semoga gak bosenya..

Arigatou >o<

Deadly Diseases Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang