Ӝhem~.

1.6K 118 7
                                    

Gomen.. Maaf banget, jaringan nya baru bisa sekarang jadi maaf baru bisa publis... Yang masih nunggu, masih mau baca dan kasih vote terimakasih banget!!!

Author sangat berterimakasih 😆🙏

.

Ӝ

.

"Ye!!!" Terdengar suara sorakan gembira bergema disebuah ruang tamu. Diruang tamu yang dipenuhi oleh gema sebuah keluarga kecil yang sedang bercakap cakap.

Seorang pria raven yang sedang diam melihat gadis musim semi duduk berhadapan, Emerald yang hijau, senyum yang indah dan suara lengkingan yang menggema terlihat sekali ia tak bisa mengalihkan tatapannya dari gadis pink itu.

Sasuke pov.

Aku terdiam melihat gadis yang sedang bercakap dengan keluarganya, senyumnya yang begitu indah, kenapa aku tidak bisa mengalihkan pandangan ku darinya?..

Emerald hijau yang tadinya sibuk menatap orang orang di sekitarnya kini beralih melihat ku dan mulai memanggil namaku.

"Sasuke- kun? " panggilnya memecah lamunan aneh ku.

"Apa kau tidak pulang? "Tanyanya yang masih menatap ku.

Aku terdiam, sebenarnya aku tidak ingin masuk di penjara megah terdebut, aku sangat tidak ingin masuk kesana lagi.

Mansion ku terlihat megah, mewah dan indah dengan pelayan-pelayan yang disiplin , rungan tersusun rapi dan indah, guci emas yang berharga berderet dan foto besar yang dipajang pada ruang tamu. Bagi semua orang itu adalah tempat paling indah, nyaman dan di idam-idamkan semua orang. Tetapi bagi ku...

Tempat itu lebih tepat dikatakan sebagai penjara yang luas dimana tidak ada orang yang menganggap mu, di mana semua orang tertunduk karena takut, diamana tidak ada canda dan tawa dan diamana tempat tidak ada keceriaan. Hanya ada kegelisahan, rasa takut, benci, amarah dan rasa muak menyelimuti tempat megah itu.

Seumur hidup aku tidak ingin dilahirkan di keluarga kaya yang dingin. Itu sebabnya aku tidak sama sekali percaya dengan yang namanya keajaiban, karena aku tidak pernah merasakan adanya hal itu terjadi pada diri ku.

"Sasuke- kun? Bagaimana? "Tanyanya lagi dengan memiringkan kepala.

"Hei! Apa kau mengusirnya jidat? "Tanya seornag pria merah itu memadang adiknya aneh.

"Tidak, aku hanya bertanya Nii-chan! " ucapnya sedikit geram.

"Kau itu bertanya seperti orang yang sedang mengusir tamu dengan cara halus. "Sambungnya menjelaskan.

"Benarkah? Menurut ku tidak seburuk pemikiran Nii-chan...deh."

"Maksud mu, pemikiran ku buruk begitu?!" Ucap pria itu yang sepertinya salah mengertikan ucapan adik perempuan nya.

"Ya, buruk seperti wajahnya. " Gumamnya bergema. Dan aku rasa yang salah mengertikan disini aku dan Author deh.

"Hei jidat, apa kau tak pernah merasakan bagaimana sakitnya di TABOK ini deh.." Ucap nya mengambil cetakan kue yang ada diatas meja makan tadi.

Gadis itupun tertawa meremehkan.
Pria merah itu terlihat geram saat mendengar suara tawa yang sangat mengejeknya. "Ok, kau mau memcoba?" Tangannya beralaih mengetuk-ketuk pantat cetakan kue itu. "Gak bakal nyesel ni?"Tanya  kembali saat memukul pantat cetakan kue itu pada meja.

Tetapi gadis itu malah memandang kakaknya dengan tatapan meremehkan dan menantang untuk mencoba halitu.

"Baiklah, kau yang meminta. "Ucap pria merah itu dengan seringai liciknya.

Deadly Diseases Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang