Chapter 3 -ALONE-

516 20 1
                                    

"Kenapa semua orang peduli padaku!"sambil menenggak kaleng soda yang dibawanya. "Aku benci kepada mereka yang berpura-pura peduli padaku! Dan sekarang, dimana mereka?!"lanjutnya bertambah marah.

"Apa yang kau lakukan sendirian di sini! Dasar payah! Setidaknya mintalah aku menemanimu."

"Aish....lagi-lagi kau membuatku kaget."hendak melemparkan kalengnya tepat di muka orang tersebut. "Apa kau tidak ada kerjaan lain apa, selain mengikutiku. Jie sialan!"

"Hei..setidaknya benarkan dulu ucapanmu itu. Apa katamu?! 'Jie sialan!'? Setidaknya aku ini masih punya image yang harus kujaga."balas YunJie tak terima.

"Hm...."

"Kenapa kau murung? Kau baik-baik saja? Mau kuantarkan ke rumah sakit dengan mobilku?"tanyanya sambil menatap raut muka Elyx yang tampak tidak baik.

"Tentu saja!"jawabnya antusias.

" Tunggu! Jika kau seantusias ini, pasti ada sesuatu yang ingin kau lakukan di sana. Apa kau ingin aku terlibat lagi?"

"Hey...berhentilah menuduhku yang tidak-tidak dong! Setidaknya percaya sedikit padaku."

"Setidaknya... kau bilang. Kau sendiri yang selalu melanggar omonganmu."dengusnya kesal teringat peristiwa yang lalu.


"Kenapa kau memintaku mengantarmu ke kelas? Apa yang ingin kau lakukan malam-malam begini? Bukankah kau ingin pergi ke rumah sakit?"

"Diam saja kau Jie, atau kau akan ketahuan. Aku ingin mengambil dokumen penting milik dosen tadi!"jawab Felyx, "Maaf soal tadi aku berbohong kepadamu."

"Dosen jurusan dokter hewan tadi? Kau mengambilnya dengan cara mencuri?"balas YunJie kesal,"Kau sudah berapa kali menipuku hah...?!"

"Salahnya sendiri percaya padaku. Oh ya, aku bukan bermaksud mencuri, tetapi aku hanya ingin meminjamnya saja. Apa aku salah?"jawabnya tanpa merasa bersalah.

"Dalam kamusmu mencuri sama saja dengan meminjam, tapi beda hal lagi denganku."

"Jangan bicara sendiri! Lebih baik cepat masuk."

"Memang kau kira aku ini bicara dengan siapa?! Dengan batu!"

Betapa bodohnya aku tetap mengikutinya, yang pada akhirnya ketahuan juga. Entahlah dengan dokumen yang hendak dicuri oleh Felyx, apakah ia telah mendapatkannya atau tidak. Walaupun sepertinya tidak.


"Ayolah...atau aku tidak akan melanjutkan rencana kita."kata Elyx memohon.

""Rencana kita...??"

"Ya...rencana kita. Memang kau pikir aku tidak melakukan apapun untuk semua rencana kita?"

"Kalau gitu ayo kita berangkat. Pastikan kali ini aku ikut terlibat."

"Jarang sekali kau seperti ini?"





Selama perjalanan.......

"Kenapa Keen tidak ikut denganmu? Kalian bertengkar?"

"Memang kau pikir aku teman yang seperti apa hah....!"

"Sensitif sekali sih...."

"Keen ada urusan belanja dengan temannya. Sudah, puas? Awas sampai bertanya mengapa kau tidak ikut?!"ancam Felyx.

"Tau saja..."sambil menahan tawa.

"Kau ini....."memukul Jie tepat di kepalanya.





Di Rumah Sakit Seaince.........

"Aku ikut denganmu."kata Jie menyusul langkah Felyx yang kian cepat.

"Hm....."balasnya singkat.

"Kau bekerja bagian apa?"

"Laboratorium. Lebih jelas lagi obat-obatan."

"Apa kau pernah melakukan eksperimen?"

"Tentu saja."

"Oh...."

"Kita sudah sampai."sambil menggeser pintu laboratorium.

"Waw.....isinya cukup menarik. Apalagi kau pajang fotomu mengenakan gaun, pasti akan tambah menarik.

Plak.!!

"Aish kau ini! Kasar sekali sih!!"sambil memegang kepalanya, "Sekarang apa yang akan kita lakukan?"

"Yang akan kita lakukansekarang adalah..........  

Bloodthirsty (END)Where stories live. Discover now