Hari Selasa 4 April, Pukul 11.00 di laboratorium universitas.......
Setelah menenangkan diri masing-masing, mereka semua berkumpul mendiskusikan sebuah rencana. Rencana untuk mengembalikan keadaan ini. Tapi entah akan berhasil atau tidak.
"Jadi bagaimana cara membuat serum penawarnya?"Tanya Jie membuka percakapan.
"Kita harus kembali ke rumah sakit."jawab singkat Elyx.
"Lho...kenapa?? Bukankah alat-alat disini sama lengkapnya dengan di rumah sakit?"Tanya Jie penasaran.
"Karena datanya ada disana."
"Data apa yang kau maksud Elyx?"kali ini Alixhs yang bertanya.
"Data dokumen yang berhasil aku curi dari dosen bersama Jie."jawab Felyx.
"Kau berhasil mendapatkannya??? Bagaimana bias?"Tanya Jie kembali.
"Kau tak perlu tahu."
"Tapi bagaimana kita kesana?? Apa kita akan menerobos para manusia itu???"Tanya Keen yang sudah berdamai dengan Felyx sedari tadi.
"Yah...hanya itu satu-satunya."
"Hanya dengan tangan kosong?? Tak ada senjata kah?? Kalau memungkinkan sih aku ingin pistol. Hahaha...."ucap Jie mencoba bercanda untuk meringankan suasana.
"Kita tak akan sebodoh itu dengan masuk kesana seperti menyerahkan diri kepada musuh. Aku ada rencana lain."
"Maksutmu bagaimana?"Tanya Jie.
"Apa kau ingat Jie? Saat kita di ruang suara, bukankah disitu juga tempat untuk mengatur listrik secara otomatis keseluruh universitas bukan? Nah, kita harus pergi kesana."jawab Felyx.
"Kini aku mengerti apa yang kau rencanakan Felyx."balas Jie menyeringai.
"Ya...itu cara terbaik!"ucap Keen setuju.
"Karena jarak ruangan dari sini 20 meter, kita harus punya rencana matang."ucap Felyx.
"Kalau begitu, siapkan senjata keras ataupun tajam lainnya yang bisa digunakan. Dan jangan lupa untuk mencharger handphone kalian karena ini sangat penting untuk berkomunikasi." tutur Alixhs si sabuk hitam taekwondo,"Dan kita akan berangkat kisaran jam 4." lanjutnya.
"Tidak buruk juga."balas Felyx.
"Kalau gitu istirahat sepuas kalian...."ucap jie seraya bersantai di kursi.
Pukul 14.15...........
"Hey! Kalian lapar gak sih? Udah kelewat jam makan siang nih!"seru Alixhs yang menahan rasa lapar.
"Yah....mau bagaimana lagi Lixhs...dah takdir harus laper. Apa loe mau dimakan ama tuh manusia abnormal?"balas Keen fokus bermain handphonenya.
"Yang jawab biasa aja dong...."kata Alixhs.
"Santai aja.....kalo ada YunJie, pasti beres deh."
"Maksut loe apa Jie? Loe pengin pergi keluar ke kantin apa?"tanya Alixhs menatap Jie yang sedang bersantai.
"Percuma Jie, paling-paling bu kantin dah jadi kayak mereka."sambung Keen.
"Gue juga gak bodoh amat kalek!! Gue masih punya otak buat dipake nih! Jadi maksut gue, loe buka aja sendiri tas gue, tuh!"tutur Jie sambil menunjuk kearah tasnya yang tergeletak di atas meja dengan hidungnya.
"Emang apa isinya?"tanya Alixhs sambil membuka isi tas YunJie. Dan tidsak disangka-sangka.......
"Wow!!!! Keren banget lho Jie! Loe emang temen baik gue yang selalu pengertian banget sama gue. Makasih ya Jie."seru Alixhs tak tertahan setelah melihat isi tas Jie.
"Eh..! Jie, tapi gimana cara loe dapetinnya? Loe kan jarang ngantin. Bekal kapan nih?"tanya Keen heran.
"Santai aja dong yang muji. Kayak baru tau aja kalo gue nih temen yang pengertian dan cerdas kaya si Felyx justru lebih sih. Hehehe......"
"Dah basa-basi ya kalek Jie. Kita gak butuh cerita gak jelas itu."ucap Alixhs sebal mendengarkan Jie berceloteh dan menyesal karena telah memuji anak itu. Lalu ia menatap kearah Felyx yang hanya diam ikut mendengarkan.
"Jadi, gini ceritanya............
YOU ARE READING
Bloodthirsty (END)
Mystery / ThrillerFelyx. Seorang mahasiswi jurusan kedokteran Universitas Seine dan bekerja magang di sebuah Rumah Sakit Seaince. Hanya karena percobaan ilegal yang telah dilakukan, menyebabkan dunia ini dalam masalah besar. Kehidupannya mulai...