CHAPTER 12 -VIRUS???-

143 14 3
                                    

Hari Selasa 4 April, pukul 07.45 di Universitas Seine.....

Kring....kring....

"Hey Jie! Kenapa menghubungiku sepagi ini?"

"Alixhs ini serius! Jangan biarkan siapapun menyentuh ichi. Kau tahu!!"

"Kenapa nada bicaramu seperti ini haah! Harusnya kau berterima kasih kepadaku karena telah memasukan ichi ke dalam keranjang. Kau selalu saja....

"Ya aku tahu!! Peringatkan kepada Keen untuk tidak menyentuh ataupun mendekati ichi! Kau juga Alixhs!! Ini penting! Jangan biarkan orang lain menyentuhnya, walaupun sedikitpun jangan biarkan orang lain menyentuhnya. Kau mengerti kan!!!"

"Apa kau tak bisa santai Jie!!!"sambil menutup telponnya.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sepertinya ia sangat kesal sekarang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sepertinya ia sangat kesal sekarang. Setelah luka semalam, ia masih saja sial. Benar-benar merepotkan. Dengan cepat ia menekan nomor Keen pada layar hpnya.

"Hey Keen! Aku hanya ingin menyampaikan pesan saja. Sekarang temui aku!"

"Ya...aku segera kesana."







Pukul 07.45 di rumah sakit........


"Tidak ada waktu lagi Jie! Tinggalkan serum yang akan kita cari!"

"Lalu bagaimana?!"

"Kita harus menjadi pembunuh."

"Apa kau akan menyuntikkan racun pada Ichi?"

"Benar. Hanya itu satu-satunya."ucapnya setelah berpikir panjang, "Dengan menyuntikkan serum sebenarnya kepada ichi tetap tidak akan berhasil. Sia-sia saja."

"Kalau begitu....aku setuju denganmu Elyx!"

"Terima kasih telah percaya padaku, Jie."

"Waktunya kembali Lyx. Cepat masuk ke dalam mobil!"

"Ya! Kita akan kembali sekarang."






Pukul 08.15 di di Universitas Seine.....


Sambil berlari tergesa-gesa menuju laboratorium lama kampus. Disana telah menunggu Keen dan juga Alixhs yang sepertinya sedang gelisah. Mereka telah kehilangan.

"Apa ada masalah?"

"Ini gawat Elyx! Kita telah kehilangannya."

"Bagaimana bisa??!"tanya Jie keget mendengar hal tersebut.

"Setelah aku datang kesini dengan Keen, ichi telah hilang."

"Memang apa masalahnya?? Seberapa serius??"

"Aku telah menciptakan virus."ucap Felyx.

"Apa kau gila Felyx?! Bagaimana bisa kau membuat virus??"tanya Alixhs yang tampaknya terkejut juga Keen.

"Kau benar, aku gila. Serum yang disuntikkan padanya salah. Itu bukanlah serum yang kita buat sebenarnya. Kita telah keliru mengambilnya. Ia telah terjangkit virus dan jika ada seorang yang terkena gigitannya, virus itu akan menular."jelas Felyx singkat.

"Lalu bagaimana reaksinya?"tanya Keen mencoba untuk tetap tenang.

"Berubah menjadi rakus. Selalu ingin memakan segala makhluk hidup dihadapannya, walaupun hewan sekalipun."Balas Elyx.

"Apa kau tidak bercanda??"

"Maafkan aku."

"Felyx!!! Kenapa kau lakukan ini??!! Apa kau pikir kata 'maaf' dapat menyelesaikan semua ini. Orang lain yang akan dirugikan Felyx!!!"sentak Alixhs sambil memegang kerah kemeja milik Felyx. Kini amarahnya memuncak.

"Tenang Alixhs!! Sekarang kita cari ichi sekarang! Berkumpulah kembali disini!"ucap Keen menenangkan suasana yang semakin ricuh.

Pip....pip....pip......pip.......

"Ya ada apa suster?"tanya Elyx sambil mengangkat hpnya. Ada panggilan masuk.

"Kami segera kesana."ucap Felyx sambil menutup telpon dan memasukkan hpnya dalam saku.

"Panggilan rumah sakit. Ada banyak pasien yang sakit. Katanya sangat serius."ucap Felyx mecoba menyampaikan isi pembicaraannya ddengan suster tadi.

"Baiklah, aku akan mengantarmu."kata YunJie bersiap-siap.

"Ingat ini baik-baik! Jika situasi menjadi tidak terkendali, kalian kembali disini dan bersembunyi. Jangan pernah mendekati orang yang telah terinfeksi virus tersebut!"ucap Felyx mengingatkan Keen dan Alixhs.

"Kenapa kau yakin sekali bahwa ichi telah lepas dari dalam keranjangnya?"tanya Keen.

"Berhenti bertanya Keen! Hanya kemungkinan, tapi selalu ingat yang kukatakan!"

"Baik Elyx."

"Ayo Jie!!"ucap Felyx sambil menarik lengan YunJie berlari secepat mungkin.

Bloodthirsty (END)Where stories live. Discover now