YUNJIE!!!"teriakku seketika saat mendapati suster Leyla yang kini berdiri dan berjalan kearah YunJie.
Seharusnya aku tak banyak bicara dan langsung menyeret tangan Jie.
"Aaaaargh!!"teriak Jie bersamaan teriakanku.
Chapter 31
Kini Jie terjatuh dan suster Leyla telah menggigitinya tepat dilehernya. Saat itu aku hendak mendekati dan membantu YunJie, namun urung karena Jie yang tiba-tiba melemparkan benda itu. Ya, benda yang tadi kami cari. Sebuah kartu untuk melewati dinding kaca itu agar kami bisa menaiki helikopter itu. Tidak, bukan kami, tapi hanya aku kini.
"Jie!"teriakku lagi setelah mendapat kartu ini.
Tangisku tak dapat dibendung lagi. Aku tak ingin orang yang aku sayangi juga mati seperti ia dulu. Kau terlalu baik Jie. Hari ini, aku mulai menangis lagi setelah 20 tahun, dan juga ini adalah tangisan pertamaku dihadapanmu, Jie.
"K-kau p-pergi sek-arang Elyx! K-kau jelek s-saat menangis, k-kau t-tahu."ucap Jie terbata-bata dan segera aku berlari meninggalkan Jie sambil terus menghapus air mataku yang sedari tadi tak ingin berhenti.
Kini pintu kaca itu pecah karena tak kuat lagi menghalangi amukan para manusia gila itu. Dengan cepat aku membuka dinding kaca ini dengan kartu yang tengah kugenggam kini. Hanya dengan kartu ini aku dapat mengakses ruangan ini dan menaiki helikopter.
Disaat aku telah duduk di dalam helikopter dan menyalakan sistem kemudi otomatis, aku teringat akan kenangan yang telah kuanyam sendiri bersama temanku terutama kenangan akan Jie. Aku baru menyadari diriku kini. Selama ini aku tak sendiri, mereka datang kepadaku menawarkan bantuan untuk mencabut duri dihatiku ini. Tapi mengapa aku menolaknya?
Karena aku malu untuk menerima bantuan.
Apa aku egois karena hanya tersisa aku saja untuk hidup?
YOU ARE READING
Bloodthirsty (END)
Mystery / ThrillerFelyx. Seorang mahasiswi jurusan kedokteran Universitas Seine dan bekerja magang di sebuah Rumah Sakit Seaince. Hanya karena percobaan ilegal yang telah dilakukan, menyebabkan dunia ini dalam masalah besar. Kehidupannya mulai...