"Huuh..hanya mimpi! Aku mulai berdelusi. Mungkin efeknya. Kukira mimpi tadi sungguh nyata."sambil merenung "Walaupun terlihat nyata."lanjutnya bergumam pelan.
Kring...kring....kring....
"Alarm sialan!! Tak bisakah kau diam dan membiarkanku tidur lagi?!"sambil memukul alarm untuk diam.
Ring...ring...ring...
" Handphone sialan!! Lagi-lagi mengganggu!"sambil mengambil handphonenya di kasur dan hendak melemparnya.
Belum sempat terlempar, lagi-lagi terdengar pesan suara dari seseorang. Lagi-lagi dia. Ya! Tentu saja Jie sialan itu. Kalau sudah begini ia tidak dapat menghindarinya atau Jie pasti akan melaporkan dirinya kepada dosen bahwa ia membolos. Menyebalkan!!
Seperti biasa, berpakaian apa adanya. Hanya Berkemeja panjang dengan celana jeans dan rambut yang digulung asal-asalan sudah menjadi ciri khasnya.
"Kenapa selalu dapat kelas pagi sih! Walaupun begitu ada untungnya sih, bisa kerja magang di rumah sakit."
Beberapa menit kemudian......
"Sial! Dah jam segini, mana lagi bis belum datang."gerutunya.
Akhirnya tanpa basa basi lagi, ia berlari menuju universitasnya.
Ting...ting....ting......
"Kau butuh tumpangan, Elyx?"tawar seseorang.
"Aish.. kau ini.!! Membuatku kaget saja. Tentu saja."sambil membuka pintu mobil dan masuk ke dalamnya.
"Jika kau menawariku lebih awal mungkin tampilanku tidak akan semenyedihkan ini!"serunya.
"Sejak kapan kau peduli dengan tampilanmu ini Fel?"sambil menahan tawanya.
'Aish..!"sambil memukul kepala Jie.
Sesampainya.....
"Thanks ya!" sambil membuka pintu mobil.
"Eh, tunggu dulu! Jadi, nanti jadi kan?"tanya Jie berharap bisa.
"Satu kata buat kamu 'MAAF'. Karena aku harus pergi ke rumah sakit setelahnya."jawabnya merasa tak bersalah.
"Huuuh.. padahal aku sudah tidak sabar."balas YunJie.
"Mau bagaimana lagi, Ini juga penting bagiku lho!"balasnya sambil tertawa.
Di kelas......
"Eh... apa aku terlalu gasik ya???"tanyanya heran.
"Justru kau sangat terlambat Fel."jawab teman dekatnya, Keen. "Apa kau baik-baik saja?"lanjutnya.
"Tentu saja tidak. Btw, habis ini kau mau kemana? Apa kau mau ikut denganku ke..."
"Maaf menolak tawaranmu lagi. Sepertinya aku ada janji belanja bersama temanku." jawab Keen, memutus pembicaraan Felyx. "Kenapa kau tidak mencoba mengubah gaya hidupmu yang selalu membosankan."
"Maksudmu?"
"Seperti bergaul dengan wanita lainnya, pergi belanja, dan memperbaiki penampilanmu yang kuno itu."
"Hanya membuang waktu saja!"dengus Felyx, walaupun sedikit tersinggung.
"Apa kau tak bisa sedikit santai? Kau tahu kan aku hanya bercanda. Jangan anggap serius ucapanku ya."
"Terserah katamu saja!"sambil pergi keluar kelas dan berjalan menuju taman meninggalkannya.
"Sensitif sekali, sih."gumam Keen pelan.
YOU ARE READING
Bloodthirsty (END)
Misteri / ThrillerFelyx. Seorang mahasiswi jurusan kedokteran Universitas Seine dan bekerja magang di sebuah Rumah Sakit Seaince. Hanya karena percobaan ilegal yang telah dilakukan, menyebabkan dunia ini dalam masalah besar. Kehidupannya mulai...