12. Gadis

555 38 4
                                    

Di buku itu terlihat seorang gadis cantik dan seorang pria yang berusia sekitar 7 tahun lebih tua. Matanya fokus kepada foto seorang gadis cantik itu, gadis itu mirip dengan seseorang. Dibukalah halaman selanjutnya. Ada tulisan yang membuatnya tercekat. Membuatnya sangat tercekat.

Milik Naraku-ku tercinta

salam hangat

KIKYO

"I... Ini..... " gumam inuyasha.

"anak itu sedang apa ya" terdengar secara samar samar suara langkah dan orang mengobrol.

Entah apa yang terjadi inuyasha mengikat tangannya sendiri.

Brakkkk....

Pintu terbuka dengan keras. Mereka melihat inuyasha tertunduk dengan wajah muram.

"apakah kau kesal karena tak bisa lepas? " ejek salah seorang.

"..." inuyasha masih tak bergeming.

"cepat jawab kami apakah kau sudah mati? " tanya salah seorang sambil menendang nendang inuyasha. Yang lain pun ikut menendangnya.

"hey nak! " kata seseorang sambil menendangnya.

"apa aku harus menjawabnya" jawab inuyasha dengan nada dingin nan tegas walau dengan volume kecil sambil menundukkan kepala.

Tiba tiba semuanya hening bahkan semuanya hanya diam tak bergeming. Entah apa tapi cara bicaranya membuat semua orang memikirkan orang lain.

"aku tanya sekali lagi. Apa aku perlu menjawabmu. " tanya inuyasha dengan nada lebih dingin.

Udara menjadi dingin walau tak ada angin. Gerakan tak tercipta walau waktu masih berjalan. Mata hanya tertuju pada adik kecil sesshomaru. Bahkan suara detak jantung terdengar.

Inuyasha masih menunduk, entah apa yang terjadi ketua grup itu menyadari ada yang ganjal.

"buku apa itu? " tanya sang ketua memecah keheningan.

"..." inuyasha kembali diam.

"buku diary mu? Aku baca ya" ucapnya lagi sambil mendekat.

Ia mulai mendekat, yang lain hanya melihatnya. Tangannya mulai terjulur. Semakin dekat. Semakin dekat......

Plakk

Tangannya di pukul (di tangkis mungkin) oleh tangan lainnya. Semuanya melihat heran, hanya ada mereka disini.

"anak ini bisa lolos dari simpul kita" gumam semua anggota.

"kurang ajar" kata ketua grup.

Ia mulai melayangkan tinjunya pada inuyasha.

Tep

Tinjunya dengan mudah di genggam oleh inuyasha.

"jangan membuat aku lebih marah lagi. " ucap inuyasha dengan nada dingin.

Tangan sang ketua di lepas dengan meninggalkan tanda merah akibat genggaman inuyasha.

Inuyasha : One Story [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang