Banana Tragedy

3.5K 275 7
                                    

Jungkook suka sekali makan. Semua jenis makanan yang ada, apa saja selama itu enak dan layak untuk dimakan. Taehyung bilang, Jungkook itu pemakan segala. Tiap kali ditanya, jawabnya hanya, "Jungkookie perlu makan banyak, hyung, supaya cepat besar dan kuat seperti Iron Ahjussi." Hufftt, dasar bocah!.

Jungkook itu seperti kebanyakan anak pada umumnya. Punya prinsip, " punya hyung adalah milikku dan punyaku tetap milikku." Serakah. Terutama jika itu tentang makanan. Tapi, Jungkook juga tidak seserakah itu. Ia suka berbagi dengan Seokjin dan Jimin, kadang-kadang.

-

Suasana rumah siang ini rusuh. Mereka-- Seokjin beserta lima adiknya minus Yoongi, tengah asik memilah barang belanjaan yang baru mereka beli mengingat persediaan keperluan bulanan dirumah sudah hampir habis.

"Telur, ramen, kecap,lada...," Seokjin mengabsen satu persatu bahan belanjaan di atas meja.

"Jimin hyung, itu cereal kookie!" Yang terkecil bersuara, lengkap dengan mata bulat yang dibuat terbuka sedemikian rupa serta bibir mengerucut-- ekspresi marah rupanya, membuat Jimin meletakkan kembali cereal yang sempat mampir di pelukannya sembari mencebik sebal. Dasar pelit!.

"Namjoon-ah, kau tadi tidak lupa memasukkan detergen dan sabun, kan?"

"Tidak, hyung. Sudah aku taruh di lemari dekat mesin cuci." Namjoon menjawab sambil lalu.

Seokjin meneruskan pekerjaannya, menaruh semua keperluan bahan dapur di dalam lemari hingga tersusun sedemikian rupa sementara adik-adiknya masih terus memperebutkan berbagai macam cemilan yang tersebar di atas meja makan.

Suara yang terkecil mendominasi ruangan, sibuk berceloteh, "Ini punya kookie!, hyung ambil yang itu saja" , "Taetae hyung kan sudah besar, tidak boleh makan permen lagi, tahu. Kembalikan! Itu punya kookie!" , "Jimin hyung boleh makan ice creamnya kok, tapi satu sendok saja ya" , "Jin hyung!, kenapa chocolatenya hanya ada lima? Tadi kan kookie masukkan sepuluh ke keranjang!", hyung ini, hyung itu, pusing! Namjoon saja sampai terantuk meja dibuatnya. Jimin dan Taehyung hanya diam saja, menghela napas sambil memasang tampang sebal bukan kepalang. Kalau bukan karena sayang, sudah dilempar sedari tadi ke kolam ikan di samping rumah. Hanya saja mereka masih sayang nyawa, ingat pesan mama dan papa juga untuk jadi adik dan hyung yang baik. Seokjin hanya geleng kepala, sudah kelewat biasa sebenarnya.

Ditengah kegaduhan yang tidak ada ujungnya, Hoseok tiba-tiba datang dengan tampang marah luar biasa. Bedebum lantai mengiringi sepanjang langkah menuju dapur. Si kembar tak serupa-- Jimin dan Taehyung pun terkaget-kaget dibuatnya. Hoseok sedikit menyeramkan kalau sudah marah.

"Hoseok-ah, ada apa?" Seokjin yang masih sibuk menata barang belanjaan dibuat terheran-heran. Pasalnya, adiknya yang satu ini jarang sekali bersikap begini kalau tidak karena masalah serius. Sementara yang ditanya tampak tak berniat menanggapi, malah melangkahkan kaki ke arah meja makan, menuang segelas air yang kebetulan ada diatas meja, menenggak sampai tandas dengan terburu-buru.

Hoseok masih sibuk mengatur napas, berusaha mengurangi emosi yang masih bertumpuk di ujung kepala sementara yang lain masih sibuk menerka-nerka, hanya Jungkook yang tampak tidak peduli. Menyusun list apa-apa saja yang akan dimakan nanti malam sambil menonton tv lebih menyenangkan dari pada tampang Hoseok hyung saat ini.

Hoseok berjalan ke sisi kiri, mendekati tumpukan buah-buahan segar yang baru dibeli Seokjin, sedikit membuatnya tergiur. Muka masamnya sedikit berubah cerah, mungkin saja setelah makan buah emosinya bisa lenyap tak bersisa. Tapi saat tangan baru niat menggapai, suara nyaring si kecil kembali mengudara,

"Hoseok hyung, apel itu punya kookie!." Hoseok mendelik, sementara Jungkook tampak kembali memasang tampang marah. Diulurkan tangan guna mengambil buah lain, tapi lagi-lagi Jungkook kembali menyela. Hoseok mengalah, menaruh kembali buah dalam genggaman lalu mengambil satu yang lain, perbuatan Jungkook tampak menyulut lagi emosi yang belum mereda.

Kali ini pisang yang berhasil ia genggam, namun sayang, belum jauh tangan melayang, lagi-lagi Jungkook kembali bersuara, "Hoseok hyung! Bukannya sudah kookie bilang kalau itu punya kookie?!, Hyung...,"

Brakkk.., Prang...

Botol sirup diatas meja jadi sasaran hingga hancur berkeping-keping diatas lantai. Pisang yang tadi digenggam jadi senjata lemparan. Sontak semua terkejut bukan kepalang, terutama Jimin. Pasalnya ia dan botol itu hanya berjarak satu jengkal. Salah-salah malah ia yang jadi sasaran.

"Ambil saja semuanya! Dasar sialan!."

Hoseok marah besar. Berbalik memutar badan dan menghilang dibalik tembok diingiri debam pintu dan jeritan tangis Jungkook yang tampak shocked luar biasa.

"Huaaaa, Yoongi hyung!!!!!..."

-






Microphone check, test, 123, check...

HELLO EVERYBODY!!!!!!
Do you miss me? 😂😂😂😂✊

Mainichi No MemoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang