Jiminie pabo

4.3K 348 15
                                    

Jimin duduk di balkon kamar, menikmati semilir angin sore hari sembari menggenggam erat sebuah foto ditangan. Foto dirinya bersama Jungkook.

Ini baru dua hari sejak kepergian Jungkook mengikuti kegiatan yang diadakan sekolah, mengharuskan Jungkook pergi keluar kota ditemani Seokjin hyung. Awalnya, Jimin dan Taehyung berniat ikut namun mendadak urung setelah mendapat ancaman dari Yoongi hyung yang akan melempar mereka keluar mobil saat mengantar Jungkook ke stasiun.

Jimin menghela napas, merogoh saku setelah menimang-nimang apakah harus menghubungi Seokjin hyung atau tidak. Jimin rindu Jungkook adik kecilnya, sangat rindu sampai rasanya ingin menyusul Jungkook meski harus mengayuh sepeda karena Jimin sudah tentu belum bisa berkendara.

Gebrakan pada pintu kamar hampir membuat Jimin terjungkal. Ia menoleh mendapati wujud tersangka penggebrakan adalah adik-tidak, saudara kembar tidak identik yang lahir tiga menit lebih lambat darinya.

Taehyung mendekat dengan sedikit berlari, "Jimin-aa, ayo main game. Aku bosan," katanya sambil menggoyang-goyang lengan Jimin membuat Jimin memutar bola matanya, kelewat jengah dengan tingkah Taehyung. Kekanakan sekali, batinnya.

Merasa tidak mendapat respon dari Jimin, Taehyung mengerucutkan bibir lalu mengambil tempat disebelah saudara yang sedikit tidak lebih tinggi darinya itu. Atensinya mendarat pada selembar foto yang digenggam Jimin.

"Oh, Jimin. Kau sedang rindu Jungkookie, eoh?," ucapnya dengan nada dan senyum mengolok. Buru-buru Jimin sembunyikan foto tersebut ke dalam saku.

"Hyaaa, uri Jiminie sedang malu. Oh, pipimu memerah, Jim. Hahaha, lucu sekali."

Jimin ingin sekali mematahkan telunjuk Taehyung yang kini tepat berada di depan batang hidungnya. Juga mengatupkan rahang Taehyung sampai lidahnya terjepit jadi Taehyung bisa berhenti tertawa. Kejam memang, tapi Jimin sungguh kelewat malu dibuat Taehyung. Lebih malu dari pada saat Jimin ketahuan-tidak sengaja-membuka file terlarang di laptop Namjoon hyung.

"K-kau ingin main, game, kan, ayo." tuturnya sedikit terbata, "Tunggu di dalam, aku akan ke dapur mengambil beberapa cemilan." tambahnya yang disambut pekik kegirangan Taehyung.

-

Taehyung sibuk menyiapkan peralatan gamenya saat ponsel Jimin tiba-tiba berdering. Sebuah panggilan video call dengan id "Seokjinie hyung🐷" tertera di layar. Jimin belum kembali jadi Taehyung memutuskan menjawab panggilan tersebut.

"Oh, Taetae hyung!," suara nyaring Jungkook terdengar dari seberang. Taehyung jadi tiba-tiba merindukan Jungkook.

"Wahh, Jungkookie, bogoshippoyo,"

"Nadoyo, hyung,"

"Jungkookie sedang apa?...,"

Taehyung melanjutkan obrolan dengan Jungkook saat kemudian Jimin masuk dan mendapati Taehyung yang sedang menggenggam ponselnya. Jimin berlari mendekat saat telinganya mendengar suara yang sangat dirindukannya.

"Jungkookie!!!"

Taehyung refleks menjauhkan diri bersama Jungkook diseberang sana karena teriakan Jimin yang tiba-tiba. Jimin mengambil alih ponsel dari genggaman Taehyung lantas mengoceh tidak jelas, tentang betapa rindunya ia pada Jungkook yang kini sibuk terkikik di seberang telepon.

Taehyung kembali mendekat, berdiri di belakang Jimin lalu memberi aba-aba pada Jungkook setelah memastikan dirinya tertangkap layar. Melancarkan aksi jahil yang sudah direncanakan sebelumnya yang disetujui Jungkook meski tidak tahu apa maksudnya. Sebuah game, katanya.

"Ji," ucap Jungkook tiba-tiba membuat dahi Jimin berkerut bingung.

"min,"

"ie,"

Jungkook terus berucap tidak jelas, mengikuti gerakan bibir Taehyung di belakang Jimin, membuat Jimin makin kebingungan.

"pa,"

"bo."

"Jiminie pabo," Taehyung berucap tanpa suara mengakhiri kalimatnya.

"Ah, Jiminie pabo!," teriak Jungkook diujung sana. Jimin tersentak sementara Taehyung sudah terpingkal di atas tempat tidur. Jimin memutar badan, menatap geram Taehyung yang ia yakini otak dari semua ini.

"Mati kau, Tae!" Jimin melompat ke atas tempat tidur. Ponsel diletakkannya bersandar pada tiang lampu diatas nakas. Memulai aksi pembalasan dengan mengapit leher Taehyung yang kini ia duduki. Jungkook ikut tertawa terpingkal menyaksikan tingkah kedua hyungnya.

"Jungkookie, ayo bersiap. Kita harus segera berangkat," suara Seokjin hyung menyela. Jungkook kembali fokus pada layar yang masih menunjukkan pergulatan kedua hyungnya.

"Hyungdeul, Jungkookie harus pergi. Sampai jumpa nanti,"

"Jiminie hyung, bogoshippo!"

Jungkook mengakhiri panggilan sesaat setelah Jimin menoleh mendengar teriakannya.

"Nado, Jungkookie!," balasnya sebelum kembali melanjutkan aksi memberi pelajaran pada Taehyung yang meraung minta ampun.

"Ya!, berhenti bermain atau kuikat kalian berdua ditaman belakang!"

Keduanya berubah senyap setelah teriakan Yoongi hyung menggelegar dari lantai bawah.









Halooo~
Ada yang kangen aku? Ga ada😂
Udah segitu doang, semoga kalian suka dengan cerita unfaedah ini😘

-J

Mainichi No MemoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang