Jungkook Hilang!!!!

5.7K 469 30
                                    

"Hyung hitung sampai tiga dan kau sudah harus bersembunyi", titah Taehyung pada adik kecilnya. Ia lantas berbalik dan menutup muka dengan kedua tangannya. "Hana...", Taehyung mulai berhitung.

Jungkook berlari, mencari tempat yang sekiranya cocok untuk dijadikan tempat bersembunyi.

"Dul..."

Jungkook bingung. Hyung nya hampir selesai berhitung tapi Jungkook belum menemukan tempat persembunyian.

"Set! Hyung akan mencarimu, Jungkook-ie".

Jungkook dalam bahaya, ia belum menemukan tempat untuk bersembunyi. Jungkook berlari ke arah dapur, melihat ke setiap sudut mencari apapun yang bisa di jadikan tempat bersembunyi. Tiba-tiba matanya berhenti pada satu objek. Mesin cuci.

"Jungkook-ie, neo eoddiseo?"

Suara dan derap langkah Taehyung terdengar semakin dekat. Jungkook tidak punya pilihan lain. Ia berlari, memanjat dengan susah payah agar dapat segera masuk dan bersembunyi hingga menimbulkan suara gedebuk saat bokongnya mendarat dengan sangat tidak indahnya di dalam mesin cuci.

"Jungkook-ie, kau bersembunyi dimana? kau tidak takut digigit tikus?" Taehyung terus berusaha memanggil agar Jungkook keluar dari tempat persembunyiannya. Dia pikir Jungkook bodoh?

-

Taehyung terus mencari tapi Jungkook tidak juga berhasil ia temukan. Kakinya saja sudah sangat pegal. Tenggorokannya pun sakit karena terus-terusan memanggil Jungkook tapi bocah itu tidak juga keluar dari tempat persembunyian.

"Aishh, dimana sebenarnya bocah itu bersembunyi?", Taehyung sudah sangat lelah dan putus asa.

"Baiklah, aku lelah. Tunggu saja di sini Taehyung-aa, ia akan keluar sendiri nanti jika lelah", ucapnya pada diri sendiri sambil merebahkan diri di sofa. Lama dan tanpa sadar akhirnya Taehyung jatuh tertidur.

-

Suasana rumah yang semula sepi kini telah berubah lebih hidup saat para penghuni rumah telah kembali usai mengerjakan aktivitas masing-masing. Mereka sedang bersiap makan malam sekarang. Semua telah siap di tempat masing-masing, kecuali Jungkook.

"Kemana Jungkook? kenapa belum turun?", tanya Seokjin. Ia bahkan belum sama sekali melihat Jungkook sedari tadi. Biasanya, adiknya yang satu itu akan berlari kesana kemari apalagi saat jam makan malam tiba.

"Mungkin masih di kamar, hyung".

"Biar aku yang memanggilnya, hyung", tawar Jimin lalu beranjak ke atas untuk memanggil Jungkook.

"Jungkook-aa, ayo turun. mak- oh, dia tidak ada?", Jimin bingung mendapati kamar Jungkook yang kosong. Ia berjalan menuju kamar mandi, mungkin saja adiknya itu ada di dalam sana. "Jungkook-aa, kau di dalam?", tapi tidak ada jawaban.

Jimin lantas kembali turun menuju meja makan tempat saudaranya yang lain menunggu.

"Hyung, Jungkook tidak ada di kamarnya"

"Apa? bagaimana bisa?" tanya Hoseok. Jimin menggeleng sambil mengedikkan bahu.

"Kau sudah cek kamar mandi? mungkin dia ada disana"

"Sudah, hyung. Tapi tidak ada".

"Jungkook tidak ada di kamar kalian?", tanya Seokjin menengahi. Semuanya menggeleng.

"Kemana anak itu?".

"Astaga!", pekik Taehyung membuat yang lain kaget. Ia baru ingat kalau ia bermain petak umpet siang tadi bersama Jungkook dan bodohnya ia tertidur sampai lupa mencari Jungkook. Jadi Jungkook belum juga  keluar sampai sekarang?

"Ada apa, Tae?

"Aku bermain petak umpet bersama Jungkook siang tadi, hyung. Aku sudah mencari kemana-kemana tapi Jungkook tidak ada. Aku kelelahan dan tidak sengaja tertidur", Taehyung menjelaskan.

"Jadi Jungkook belum keluar sejak tadi siang?!", pekik Seokjin. Ia khawatir terjadi sesuatu pada Jungkook. Adiknya bersembunyi sejak siang sedangkan hari sudah malam dan ia belum juga keluar.

"Maafkan aku hyung, harusnya aku tidak tidur dan terus mencari Jungkook". Taehyung merasa bersalah.

"Sudah, sudah. Sebaiknya kita cari Jungkook saja sekarang", putus Namjoon.

-

Seokjin dan yang lain sudah mencari Jungkook kemana-mana tapi Jungkook tetap tidak ketemu. Mereka bahkan menanyai para tetangga, mencari sampai ke mini market dekat rumah kalau-kalau Jungkook pergi kesana. Tapi tetap saja, Jungkook tidak ada.

"Hyung, bagaimana ini? Jungkook tidak ada. Bagaimana kalau Jungkook hilang? atau di culik?!", Taehyung yang gusar sejak tadi tak kuasa lagi menahan air mata. Ia sungguh takut dan merasa bersalah. Bagaimana kalau sampai terjadi sesuatu yang tidak-tidak pada Jungkook? Taehyung tidak akan bisa memaafkan dirinya sendiri.

"Apa kita lapor polisi saja, hyung?", tanya Jimin.

"Tidak, Jim. Itu akan sangat merepotkan", Namjoon menjawab. "Jungkook pasti ada di sekitar sini, lebih baik kita mencari sekali lagi".

"Baiklah, sebelum itu lebih baik kita makan malam dulu. Aku tidak mau kalian semua sakit", titah Seokjin. Ia bukan gila karena memilih makan dari pada lanjut mencari adiknya. Ia khawatir, sangat. Tapi, ia juga khawatir kalau adiknya yang lain akan jatuh sakit karena melewatkan makan malam.

"Tapi hyung...", Taehyung hendak  protes namun lebih dulu ditahan oleh Hoseok.

Mereka semua masuk menuju meja makan yang ada di dapur untuk memulai makan malam. Hening. Mereka larut dalam pikiran masing-masing memikirkan nasib Jungkook. Tiba-tiba, suara berisik dari dalam mesin cuci di dekat pintu kamar mandi dapur tak jauh dari tempat mereka berada menarik perhatian mereka. Jungkook muncul dari dalam sana, dengan wajah kusut dan tangan yang sibuk mengucek mata.

"Jungkook!"

Tanpa aba-aba, Taehyung berlari menghampiri Jungkook dan mengeluarkannya dari sana disusul oleh Seokjin dan yang lainnya.

"Jungkook-aa, mianhae. Jeongmal mianhae", Taehyung menangis tersedu sambil memeluk Jungkook yang bingung dengan apa yang terjadi. Kenapa Taehyung hyung menangis? Kenapa pula hyung nya yang lain menatap cemas ke arahnya?

"Jungkook-aa, gwenchana?", tanya Seokjin sambil mengelus pipi adiknya. Jungkook mengangguk membuat hyung nya bernapas lega.

"Dasar bocah nakal! Membuat orang panik saja!", gumam Yoongi sambil menyentil pelan dahi Jungkook kemudian berlalu kembali ke meja makan di ikuti oleh yang lain menyisakan Seokjin dan Taehyung.

"Hyung, kenapa tidak mencari Jungkook-ie? Jungkook-ie lelah bersembunyi di dalam sana!". Jungkook kesal. Ia sudah lama bersembunyi sampai-sampai tertidur di dalam sana. Ia menolah ke arah meja makan, melihat hyungnya yang lain sudah duduk disana dengan makanan tersaji di hadapan mereka.

"Wahhh, makan malam. Hyungdeul mari makan!!!", seru Jungkook sambil berlari ke meja makan membuat Hyungdeul nya menggelang. Ia tidak tahu betapa kewalahan dan khawatirnya mereka yang mengira dirinya hilang.

-J

Mainichi No MemoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang