Happy reading
________________Setelah Vero mengantar Natha pulang, dia pun kembali melajukan motornya pulang ke rumah. Tanpa terasa Vero tersenyum dan membatin dalam hatinya, sedikit kemajuan karena ia bisa mengantarkan Natha pulang.
Sampai di rumah, Vero langsung melangkahkan kakinya menuju kamar dan merebahkan tubuhnya dengan nyaman di atas ranjangnya.
"Gue bakal ngelakuin apa pun supaya kita bisa kembali seperti dulu lagi Nath dan gue akan selalu melindungi lo sama seperti dulu. Ya gue yakin itu." Vero berbicara dengan senyum tersemat di bibirnya dan mata terpejam.
Sepersekian menit, Vero pun tertidur dan masuk ke alam mimpi.
***
Natha yang baru selesai dengan ritual mandinya kini sedang terduduk di depan meja belajarnya, dia pun mengambil sebuah foto.
"Perasaan ini selalu bertahan buat lo, lo satu-satunya pemilik hati gue. Tapi sayang, kini semuanya telah berubah. Meskipun begitu gue akan tetap bertahan, sampai hati ini benar-benar lelah dan memutuskan pergi" Natha mengusap foto itu dengan sedih.
Sebenarnya di dalam foto itu terdapat dua orang, seorang laki-laki dan perempuan. Sang laki-laki terlihat merangkul bahu sang perempuan dengan senyuman yang lebar, menggambarkan betapa bahagianya mereka berdua.
Natha berdiri dan berjalan menuju balkon kamarnya, dia memejamkan matanya menikmati angin malam. Lalu mendongakkan wajahnya ke atas, melihat banyaknya bintang yang menghiasi langit malam itu.
Beberapa saat Natha tersenyum manis, tetapi itu tak bertahan lama. Ulasan masa lalunya berputar indah di kepalanya. Dia berkata dengan sedih.
"Suatu saat nanti pasti kita bisa melihat bintang berdua lagi."
Setelah di rasa puas memandangi bintang-bintang, Natha akhirnya kembali memasuki kamarnya karena kantuk yang menyerang.
***
"Good morning Mom, Dad.." Sapa Natha pada kedua orang tuanya yang berada di meja makan.
Meja yang penuh dengan masakan sang ibu.
"Morning too my pumkin" balas sang ibu dan ayah bersamaan. Mereka biasanya memanggil putri kesayangannya dengan sebutan pumkin."Kau mau sarapan apa pagi ini Nath??" Tanya Misha sang ibu.
"Mungkin egg benedict cocok untuk sarapan ku pagi ini mom" Natha mengambil makanan kesukaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Memilih Pergi (END)
Ficção AdolescenteAku akan memilih jalan lain agar aku bisa melihat mu bahagia meski tak bersama ku -Vernatha Mikhaella Smith Karena egoku terlalu tinggi untuk mengalahkan perasaan yang sesungguhnya ku rasakan -Andrian Ramatha Tidak selamanya sebuah cerita akan berak...