" Sayang... sayang... yaaang.... " panggil piyo lembut sepulang dari kerja, dengan wajah polos nya, senyum bahagia nya, mata dengan sorot penuh kasih sayang.
" Aku bawain kamu siomay, kamu udah makan belum ? " Tanya piyo sambil mencari di mana keberadaan istri tersayang nya, iara... piyo biasanya membuka pintu dengan kunci yang di bawa nya. Karena kebiasaan iara ketiduran karena menunggu piyo pulang.
" Kemana iara ? " ucapnya dalam hati...
" Jangan-jangan iara kabur lagi " sambil berlari menghampiri tas kerja ya. Piyo sibuk mencari hp, pintu rumah berbunyi...Kreeek...
Iara melangkah masuk kedalam rumah, terlihat wajahnya yang sangat lelah. Menjinjing beberapa plastik kresek merah dan membawa tas di punggungnya,
" Abang sudah pulang ? " tanya iara
" Sudah sayang, kamu dari mana ? ( Sambil menatap iara yang tertunduk lesu ) "
" Dari cari ini, sambil menyodorkan beberapa plastik yang di tentengnya tadi." Apa ini yang ? " tanya piyo bergegas membuka ikatan kresek karena penasaran.
Terlihat beberapa baju kaos, baju kerja, celana kerja, di dalam plastik kresek merah itu.
" Kamu dari pasar sayang ? "
" Sendirian ? "
" Beli ini semua dapet duit dari mana ? " tanya beruntun dari piyo ke iara yang dari tadi masih tertunduk.Spontan iara memeluk piyo, terisak... dan menangis sesegukan.
" Maaf... maaf... maafin iara bang..." hiks...hiks...
" Iara salah, iara yang bakar semua baju-baju abang sampe habis.."
" Abang gak marah sama iara ? "
" Abang seharusnya marah sama iara, abang seharusnya benci sama iara... "Iara masih memeluk piyo dengan kencang, pelukan yang selalu membuat piyo jatuh hati pada iara. Pelukan yang selalu bisa mengalahkan emosi piyo, pelukan yang selalu bisa meredam amarah piyo. Pelukan istri tersayang nya... IARA.
Piyo membiarkan iara menangis sampe puas, terkadang iara tidur dalam pelukan piyo karena kelelahan menangis. Piyo mendengar semua keluh kesah iara, semua alasan-alasan yang membuat emosi iara meradang, semua kekesalan iara ke piyo. Dan itu sudah berlangsung selama 10 bulan, dimana 10 bulan mereka memulai kehidupan rumah tangga, 10 bulan iara menjadi istri tersayang yang selalu menemani nya, 10 bulan piyo menjaga iara dari ledakan emosi iara.
Dan benar saja iara tertidur setelah hampir 1 jam menangis di pelukan piyo, piyo menggendong iara dan meletakkan nya di kasur. Menyelimutinya...
" Makin lama aku makin yakin iara tidak dalam keadaan baik-baik saja "
" Apa yang terjadi sebenarnya ? "
" Bagaimana aku membujuk iara agar mau konsultasi ke psikolog/psikiater ? "
" Aku takut iara di cap gila oleh orang-orang sekitar, iara akan malu hanya untuk sekedar melangkahkan kaki keluar rumah " piyo memegang kepalanya, mengacak-acak rambutnya.
" Pusiiiiing..... !!! huh ..." menghela nafas panjang.Malam itu piyo tidak bisa tidur, piyo selalu teringat perkataan rudit di kantor tadi.
" Apa iya iara mengalami gangguan jiwa ? " sambil memandang wajah iara yang sedang tertidur pulas.
" Kenapa aku tidak memperhatikan nya ? "
" Sudah 10 bulan aku menikah dengan nya, sudah 5 tahun aku berpacaran dengan iara "
" Kenapa aku menganggap semua hal-hal yang terjadi itu biasa saja ? "
" Aku yang tidak peka atau aku yang memilih tidak mau tau karena aku amat sangat mencintai iara ? " lagi-lagi piyo bergumam dalam hati.Piyo beranjak dari tempat tidurnya, mengambil plastik kresek merah berisikan macam-macam baju yang di beli iara untuk nya. Sebagai pengganti semua baju yang telah di bakar istri tercinta nya itu.
Piyo mengeluarkan satu persatu baju baru nya, dan piyo tersenyum. Bergumam " Baju-baju ini mirip seperti baju-baju ku sebelum nya " iara bersusah payah memilih baju-baju ini untuk mengembalikan baju yang telah di bakarnya semirip mungkin.
Piyo mengingat-ingat kejadian beberapa bulan lalu, saat iara tidak sengaja membaca pesan di hp piyo dari sang mantan pacar piyo.
" Hai piyo, gimana kabar mu ? " tulis sora (mantan piyo)
" hai, Alhamdulillah aku baik-baik saja " balas piyoHanya sampe situ saja sih percakapan mereka, tapi iara menuduh piyo menghapus sebagian obrolan dalam pesan itu. Iara marah, iara ngamuk. Ketika iara meradang dia akan mencari pelampiasan. Iara membanting mug kesayang piyo hingga pecah berserakan, mug itu sulit di temui di pasaran. Karena mereka memesan handmade kepada seorang teman, piyo sangat menyukai mug itu. Mug bergambar senyum lugu iara,,,
Setelah mug pecah, emosi iara berlahan kembali normal. Iara sudah puas dengan menghancurkan mug piyo, mug yang paling piyo sayang.
Keesokan hari nya iara merasa sangat bersalah dan harus bertanggung jawab atas semua yang dia lakukan, iara mencari penjual mug yang bisa membuat gambar semirip yang ada di mug lama piyo. Iara berjalan memasuki setiap toko, mencari via google, bertanya sana sini. Tapi akhirnya tidak ada yang bisa membuat mug semirip mug lama piyo itu, karena handmade memang akan selalu punya ciri khas.
Apa yang iara lakukan,,, ?
Ya... iara merekatkan kembali mug yang sudah pecah berantakan itu. Menyusun nya menjadi satu, menaruhnya di kotak kaca. Menyimpannya di lemari,
" Nanti aku tunjukan ke abang " bergumam sambil tersenyum senang, terlihat mata nya sembab. Iara kelelahan.Dua hari kemudian...
" Bang... ini pengganti mug yang pecah kemarin " sambil menyodorkan mug baru bergambarkan Thomas muller pemain bola kesukaan piyo.Piyo memandang iara dengan wajah datar,
" Terimakasih " ungkap piyo singkat
" Abang pasti marah sama iara, maafin iara ya bang " sambil memeluk piyo dengan hangat." Oh iya.. inih " menyodorkan kotak kaca berisikan mug lama yang pecah berhamburan dan sudah disatukan dengan bentuk amat sangat berantakan.
Mata piyo serasa mau keluar dari tempatnya, beribu kerutan di dahi piyo. Seakan tidak percaya apa yang sudah di lakukan iara...
" Ini kamu apakan sayang ??? " tanya piyo dengan nada tidak percaya (semacam wow...amazing terkaget-kaget gitu)Iara menjawab sambil tersenyum " Aku susun lagi, terus di rekatkan pake lem khusus "
" Maaf hasilnya jadi gak berbentuk " lanjut iara lagi."Ini...ini... beneran kamu satukan yang ??? "
" Tapi bukan nya udah hancur berantakan !!! "
" Pecahan nya juga kecil-kecil banget ??? "
" Berapa lama kamu nyusun ini ??? " rentetan pertanyaan piyo tanpa jeda nafas." sehari semalem " jawab iara singkat
Jadi setelah piyo tidur dan saat piyo tidak ada di rumah, iara berusaha menyusun pecahan mug itu.Dalam hati piyo merasa tersanjung sekali atas apa yang iara lakukan, kalo orang lain pasti bakal mikir iara seperti kurang kerjaan. Dia yang mecahin dia juga yang susah, tapi bagi piyo...
Itu sebuah permintaan maaf yang luar biasa mengesankan, walau piyo tau apa yang di lakukan iara tidak seperti wanita normal lain nya. Tapi piyo sangat menyukai tindakan iara itu,
" karena itulah iara "
Tindakan nya terkesan aneh bagi orang lain, tapi bagi piyo..." seperti inilah ungkapan cinta iara "
Piyo mencintai iara, karena ketulusan hati iara karena keluguan iara ...
KAMU SEDANG MEMBACA
My husband, My Guardian Angel
Non-FictionSebuah perjalanan... Berusaha bangkit... Penyembuhan luka... Kisah CINTA... RASA saling memiliki...