" Piyo " (nama suami iara) panggil rudit teman kerja piyo.
" Ya " sahut piyo
" Boleh aku bertanya ? "
Piyo belum sempat menjawab, rudit sudah mengajukan pertanyaan ke piyo.
" Istrimu ada gangguan kejiwaan ya ?
Seketika piyo menghentikan kesibukan nya, menatap kosong ke arah rudit. Piyo merasakan hal yang sama, piyo memikirkan hal yang sama. Hanya saja piyo takut untuk memastikan apakah semua yang dipikirkan nya itu benar.
" Hei..." Rudit menyenggol lengan piyo, membuyarkan lamunan piyo.
" Ah... Gak lah, emang emosi istriku itu sedikit sulit terkontrol. Tapi dia gak gila lah bro..." Senyum piyo meyakinkan rudit bahwa memang istrinya baik-baik saja.
" Oh... Bagus lah, si Riki tadi malem bilang kalo iara ngamuk-ngamuk. Ngamuknya gak biasa gitu " lanjut rudit menceritakan kronologis kenapa dia menanyakan hal itu ke piyo.
Piyo mulai tidak fokus mengerjakan pekerjaan nya, piyo memikirkan iara. Piyo yang belum paham kenapa sikap iara makin hari makin aneh, makin hari emosi iara makin tak terkendali.
Hanya masalah sepele, iara bahkan bisa saja menghancurkan seluruh isi rumah.
" Ya Allah, ada apa dengan iara... " bisik piyo dalam hati.Kejadian tadi malam memang puncak dari kemarahan iara sore itu, piyo memang pulang lebih sore dari biasa nya. Tanpa kabar berita, iara merasa piyo hari ini aneh. Beberapa kali iara mengirimkan pesan ke piyo, beberapa kali pula iara menghubungi piyo. Tapi tidak ada jawaban, dan tiba-tiba terputus.
"Kenapa hp nya malah di matiin " pikir iara.
Dimana Abang, apa iya lembur ? Gak biasanya Abang begini, iara mulai memanas. Isi pesan yang dikirim pun sudah berupa makian, umpatan, dan berujung ancaman.
" Kamu kemana setan... "
" Liat aja kalo kamu macem-macem "
" Bajingan kamu piyo, asal kamu tau ya aku di rumah nungguin kamu. Kamu malah bersenang-senang sama temen kerja mu " beberapa pesan lain yang dikirim untuk piyo.
Setelah iara merasa puas mengata-ngatai piyo, iara akhirnya tertidur.
Pukul 18.00 piyo sampai di rumah mereka,
Kreeek... Suara pintu terbuka,
" Lah... Pintu gak di kunci, kemana iara... ? " Piyo masuk mencari istri tercinta nya.
" Sayang... " Panggil piyo...
Dilihat nya sang istri sedang tertidur pulas di lantai, piyo menghampiri iara dan menggendong nya ke atas kasur.
" Kamu kok bisa tidur di lantai si yang, " bisik lirih piyo.
Iara di selimuti nya, dan piyo bergegas mencari charger. Buru-buru piyo mencharger hp nya yang dari siang tadi sudah the end.
Sambil menghidupkan hp piyo memandang sekeliling rumah nya, " apa iara gak beres-beres rumah ? " Pikir piyo
Mulai piyo membaca satu persatu pesan yang masuk, dan terhenti kaget setelah membaca pesan-pesan dari piyo." Astaghfirullah iara... "
" Ada apa sama kamu sayang, ya tuhan akan terjadi apa lagi ini..." Piyo bergumam dalam hati.
Menunggu waktu...
Menunggu iara terbangun, dan menciptakan masalah seperti apa lagi...
Piyo terduduk, terdiam...
Mencoba mengumpulkan kesabaran yang pasti akan berguna saat iara bangun nanti." Apapun yang akan terjadi, iara... aku sayang, cinta kamu selalu... "
KAMU SEDANG MEMBACA
My husband, My Guardian Angel
NonfiksiSebuah perjalanan... Berusaha bangkit... Penyembuhan luka... Kisah CINTA... RASA saling memiliki...