Kejadian ke-4

272 13 3
                                    

Pagi hari ini, Shena berdoa disetiap langkahnya menuju sekolah.
'Semoga hari ini fine fine aja.' Batinnya.

Shena ingin mengakhiri sekolahnya dengan normal. Tidak ada yang namanya cinta, pacaran, atau pergaulan pergaulan yang menurutnya harus ia hindari.

Namun, baru saja ia menghanturkan doanya. Hal yang tidak ia inginkan sudah datang didepan matanya.

Baru saja Sheina melangkahkan kakinya dipintu gerbang sekolahnya. Ia sudah melihat sosok cowok yang sedang turun dari motornya, membuka helm dan berjalan menuju kelasnya di depannya.

Shena sengaja memperlambat langkah kakikinya agar sosok yang didepannya tidak menyadari keberadaanya. Ia juga menundukan kepalanya, karena Shena tidak ingin memandang punggung cowok itu.

Hingga sampai tangga, Ia terkejut akan sosok itu yang tiba- tiba membalikan badannya, yang  hampir saja membuatnya terjatuh dari tangga, kalau tidak ada tangan yang menarik lengan kirinya.

"Gua tau dari tadi lo dibelakang." Ujar cowok itu.
"Lepas " sinis Shena yang lagi - lagi enggan menjawab setiap pernyataan cowok itu terhadapnya.
"Ogah"
Sheina melongo mendengar jawaban dari Yudhis, ya cowok itu Yudhis orang yang paling dihindarinya.

Apa cowok itu sudah gila? Sehingga Tidak mau melepaskan cekalannya ditangan Shena sementara posisi mereka berdua berada ditangga dan menjadi tontonan siswa/i lainnya yang ingin melewati tangga.

"Kenapa dhis?" Disaat kediaman melanda mereka , pertanyaan yang dilontarkan teman Yudhis yang baru saja datang dan melihat mereka dengan alis yang diangkat sebelah, yaitu Tomy menghilangkan lamunan dua sosok itu.

"Tau nih cewek, ngikutin gue mulu" pernyataan Yudhis itu semakin membuat Shena naik darah.

Apa katanya? Shena mengikutinya. Jelas- jelas jalan menuju kelas mereka sama. 

"Gausah ge'er. Kelas gue juga di lantai dua" ujar Shena yang tidak terima pernyataan Yudhis.

"Lo anak baru?" Kali ini Tomi yang berbicara lagi.
"Urusin temen lo" setelah mengucapkan kalimat judes itu Shena melepaskan tangannya dari cekalan Yudhis dengan hentakan cukup keras, lalu ia berjalan menuju kelasnya.

Sementara Yudhis merelakan kepergiannya. Sedangkan Tomy , Ia langsung meberi ribuan pertanyaan kepada Yudhis tentang dirinya dan Shena. Yudhis yang malas menjawab pertanyaan darinya berusaha menghindari pertanyaan- pertanyaan yang dilontarkan temannya itu dengan berjalan terus menuju kelasnya

***

Setelah bel pulang sekolah terdengar. Shena segera memesan ojek online melalui handphonenya.

Hari ini Ia ada kursus bahasa Inggris yang kebetulan berada tidak jauh dari sekolahnya. Hanya memakan waktu sekitar 15 menit kalau menggunakan motor.

Tak lama kemudian handphonenya berbunyi, dihalaman utama handphonenya itu terdapat notif dari aplikasi ojek online yang ia pesan.

'Your driver is arriving' kira - kira seperti itulah notifnya.

Setalah membacanya, Shena yang tadinya masih dikelas langsung bergegas keluar kelasnya untuk menuju pintu gerbang sekolahnya.

Selama langkahnya dari kelas menuju gerbang hingga ia telah berada di tempat kursusnya. Shena tidak menyadari kalau ada sesorang yang mengikutinya dengan senyum yang terlihat di wajahnya.  Shena terlalu cuek dengan keadaan sekitarnya, bahkan saat seseorang itu berjalan disampingnya ia tetap tidak menyadarinya.

"Cewek, ketemu lagi nih" karena Sheina tidak bergeming dan tidak menyadarinya. Orang itu akhirnya mengeluarkan suaranya yang sedikit dengan nada menggoda.

Shena yang mendengar suara bass dari sampingnya langung menoleh ke arah kirinya.

"Lo ngapain?" Ujarnya dengan kaget. Lalu ia mempercepat langkahnya menuju tangga.

"Gue kursus disini juga" pemilik suara bass itu sudah menjajarkan tubuhnya kembali berjalan disamping Shena.

Sementara Shena, ia tidak peduli. Ia mencueki laki -laki itu. Sampai ia kaget karena cowok itu masuk kelas yang sama dengannya.

Ini memang hari pertama ia memasuki tempat kursusnya. Karena itu ia kaget, kalau ternyata ia sekelas dengan laki- laki yang sangat ingin ia hindari.

***

Yudhis, cowok itu melihat Shena tergesa- gesa turun dari tangga menuju gerbang sekolahnya. Ia ingin sekali berucap 'jangan lari' namun tidak ia lakukan.

Yudhis memilih untuk tetap mengikuti Shena diam diam sampai tujuan akhir Shena yaitu ternyata tempat kursusnya sendiri.

'Takdir emang berpihak sama gue' benaknya dengan senyum indah di wajahnya.

Lalu, ia mempercepat langkahnya agar bisa menyamai langkah kaki gadis itu.
Namun, gadis yang sedari tadi ia ikuti tidak menyadari dirinya sampai detik dimana langkahnya sudah sejajar dengan Shena.
'Lo emang gaberubah She, masih sama. Gapernah peka sama sekitar lo.' Benaknya sambil tersenyum kecut.

"Cewek, ketemu lagi nih" akhirnya Yudhis melontarkan suaranya dengan sedikit lelucon godaan.

Sedangkan, Shena yang mendengar suara bass dari sampingnya langsung menoleh ke arah kirinya.

"Lo ngapain?" Tanya-nya dengan ekspresi kaget yang dimata Yudhis sangat menggemaskan.

Baru saja Yudhis ingin menjawab perntanyaan Shena. Gadis itu sudah berjalan kembali dengan tergesa -gesa menuju tangga.

Lantas, laki laki itu kembali mempercepat langkahnya agar kembali sejajar dengan gadis itu.
"Gue kursus disini juga" ujarnya yang sudah berada disamping Shena.

Namun , Shena tidak peduli. Ia memilih mencueki laki laki itu sampai mereka sampai dikelasnya dan Yudhis.. Ia hanya membuang nafasnya.

'ya ya ya, Shena si cewek cuek' batinnya.

***

COME BACK!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang