"Shenaaa.." panggil Mama Yudhis yang berjalan dibelakangnya saat ia baru saja turun dari tangga.
"Eh iya Tan?" tanyanya gugup.
"She, ngobrol yu sama tante sambil makan" ajak Mama Yudhis sambil menggandeng tanggannya ke ruang makan yang letaknya tidakjauh dari tempat mereka berdiri.
saat mereka sudah duduk dimeja makan, tak lama Yudhis datang menyusul mereka.
"Mah, bibi mana? kakiku mau dipijet" ujarnya.
"duduk aja dulu, nanti bibi kesini" tak lama dari pernyataan Mamanya, bibinya pun datang dengan membawa minyak pijat.
sedangkan, Shena yang dari tadi hanya mengamati. Akhirnya ia bersuara saat Mama Yudhis bertanya padanya.
"kamu sejak kapan di jakarta She? tante nanya Yudhis 2 tahun ini soal kamu, dia selalu jawab gatau terus loh."
"iya tan, sempat lost kontak sama Yudhis. baru sekarang ketemu lagi karena satu sekolah." jawabnya seadanya.
"bohong, dia marah mah. sengaja blockir semua kontak aku biar ga ketemu." Yudhis yang tak terima dengan jawaban dari Shena menjawabnya dengan menahan rasa sakit dikakiknya yang sedang dipijat. sedangkan Shena yang mendengarya, mendengus kesal dan menatap Yudhis dengan aura 'awas lo, abis ini kelar hidup lo'.
"Yudhis emang nyebelin She, cuman jangan kapok ya sama dia. aslinya anaknya pelindung banget ko."
"btw, ga ada loh teman ceweknya yang pernah dia ajak kerumah dari dulu, selain kamu. kayaknya anak tante ini ngebet nikah sama kamu She" goda mama Yudhis sambil terkekeh geli. sedangkan Shena sudah menampilkan wajah cengonya.
sejak percakapan itu, Yudhis maupun Shena enggan menjawab. Yudhis memilih tertawa, sedangkan Shena hanya tersenyum kikuk. Dan tak lama mereka menghabiskan makanannya lalu beranjak ke kamar Yudhis lagi untuk mengambil sebuah bola basket yang sempat ia ambil waktu itu ditaman dan segera mengantar Shena pulang kerumahnya.
***
"makasih, hati- hati lo." ujar Shena cuek saat mereka tiba di rumah Shena.
"She, gua cuman mau ngomong. Gue ga peduli lagi lo mau jelasin apa engga kekesalan lo sama gue, gue cuman mau egois. fokus gue sekarang ngedapetin lo lagi, ngulang semua dari awal dan buat cerita ini happy ending." pernyataannya yang tulus itu sampai ke hati Shena. entah kenapa ada rasa senang dihatinya. Namun, entah mengapa masih ada keraguandi dirinya.
"bebas, terserah lo." ujarnya lelah. lalu berbalik badan menuju halaman rumahnya.
"BESOK GUE JEMPUT, GA ADA PENOLAKAN TITIK!!" teriak Yudhis yang membuat Shena berbalik badan terkejut dan melotot tajam lalu balik badan lagi meneruskan langkahnya.
'bodo amat lah, gue capek' batinnya. sementara Yudhis, ia tersenyum bahagia selama perjalan bahkan sampai besok mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
COME BACK!
Teen Fiction"gausah ngehindar terus, sampe kiamat juga cuman lo yang gue kejar." ternyata pemilik suara bass yang ia hindari sudah mecekal lengan kanannya. "lepas!" nada sinis yang diucapkannya malah membuat sang pemilik suara bass itu menarik lengannya hinga...