❤1❤

9.1K 617 47
                                    

Dua pintu kamar itu terbuka serentak menampilkan dua pemuda tampan yang saling menatap satu sama lain. Tatapan itu berlangsung hanya beberapa detik sampai salah satu diantara mereka melemparkan pandangan ke arah lain

Tak ada sapaan, tak ada senyuman dan itu telah berlangsung selama dua tahun, apa yang membuat mereka betah dengan kesunyian dan kediam tersebut? Benci?

Benar benci telah bersarang di hati mereka, tak kesukaan telah mereka kibarkan semenjak pertemuan awal mereka. Bukankah mereka kakak dan adik?

Mungkin saja benar mereka kakak adik, tapi siapa yang tahu mereka tak saling menganggap

"Tuan muda, makanan telah siap"

Kekakuan diantara mereka sedikit mencair dengan kehadiran pelayan setia mereka

Pemuda Kim tertua mengambil langkah terlebih dahulu disusul Kim termuda

Sunyi benar-benar seperti rumah tak bernyawa, ruang makan yang hanya terdengar suara dentingan dari sendok dan piring tak bisa menutupi kekakuan itu

"Aku selesai, terimakasih makanannya" pemuda itu berdiri dari duduknya

"Kau bahkan tak menyentuh makanan mu?"

"Apa peduli mu?"

"Hyaa Kim Seokjin! Aku tak peduli kau tak makan atau mati kelaparan, aku hanya kasihan pada mereka yang telah susah payah menyiapkan makanan ini"

"Bukan kau yang menyiapkannya, kenapa peduli sekali kau dengan makanan ini? Dasar tak berguna!" Benar Kim Seokjin pemuda yang dulunya hangat kini sudah menjelma menjadi pria dingin tak berhati dan kasar

"Pergi lah kau, suka-suka kau saja sialan" taehyung kembali duduk dan menghabiskan makanannya, pemuda Kim termuda ini sudah jengah dengan kibaran bendera perang dari saudara satu ayahnya itu

Seokjin tak mengambil pusing dari kalimat terakhir yang keluar dari mulut saudara seayahnya itu tujuannya bangun sepagi ini adalah menuju sekolahnya

Seokjin adalah siswa terpintar di kelasnya bahkan termasuk siswa terpintar satu sekolah, semua orang sudah tahu itu, siswa tahun ketiga, kaya, mantan ketua Basket dan tentu saja populer. Sifatnya dirumah dan disekolah sungguh berbeda, pemuda yang dingin dirumah namun sangat ramah dan manis dilingkungan sekolah membuat siswi sekolah itu terbius dengan pesonanya yang sempurna itu.

Berbeda dengan saudaranya Kim Taehyung, pemuda yang memiliki tatapan tajam nan membius itu adalah pemuda dari anggota grup dance disekolahnya, tentu saja ia pintar, tak belajarpun posisi pertama bisa ia raih dia pemuda dingin sangat dingin dan kasar, tapi bagaiman pun sifatnya tak membuat siswi merasa jijik padanya, bahkan ia sangat populer disekolahnya. Setiap hari ada saja perempuan yang menyatakan cinta padanya dan tentu saja ia tolak

**Hate but love**

Bunyi bel tanda masuk pelajaran pertama membuat beberapa siswa berlari menuju kelasnya berbeda dengan taehyung yang berjalan santai menuju kelasnya, jika ia diusir nanti dari kelasnya ia sangat bahagia

"Hyaa Kim Taehyung, kenapa kau sangat lelet" Nam seongsaengnim memukul kepala taehyung dengan buku yang ia bawa

"Auchh ssaem,"taehyung mengusap bagian kepala belakangnya yang terasa sakit itu

"Kau kira aku tak mengerti dengan jalan otak mu itu? Cepatlah masuk karena aku tak akan mengusir mu lagi"

"Ssaem, hari ini perut ku sangat sakit. Biarkan aku tidur di UKS ne?"

"Aku akan mengizinkan mu" taehyung tersenyum lebar

"Tapi sebelumnya aku akan menghubungi orang tua mu" taehyung lantas membantu, orang tua katanya, taehyung sudah tak memiliki mereka semenjak satu tahun yang lalu.

HATE but LOVE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang