❤16❤

4.5K 418 99
                                    

__________

Happy Reading

Sorry for typo

__________

Kau Jagan Main-main Hyung"

"Dengan begini aku tidak akan merasakan sakit lagi"

Jin mengarahkan pisau yang ia pegang ke arah perutnya dan

"HYUUUNG"

.........

Cairan kental berwarna merah pekat meluncur deras, bunyi dentingan pisau yang terjatuh dari tangan jin tak membuat suasana yang tegang semakin tegang mencekam

Tak selang beberapa detik tubuh jin terjatuh dan terduduk. Kepalanya nyaris terbentur jika saja Taehyung tak sigap memegangnya

"Aghhh" seokjin mendesah, ia sangat kesakitan.

"Apa yang terjadi?" Lee uisanim yang kebetulan baru datang langsung menghampiri kedua saudara itu

"Hyung, dia... Tolong"

Dokter itu mengeluarkan kotak medisnya dan tak lupa mengambil kain untuk membersihkan cairan darah yang mengalir

"Tae, bantu aku mengangkat jin ke kamar"

Taehyung terdiam, lagi dan lagi pemuda itu kehilangan fokusnya, Taehyung kini seperti mayat hidup, mukanya pucat dan matanya bergerak tak karuan

"Wae? Wae??" Yoongi yang tadi sempat dihubungi oleh jin berlari mendekati jin dan taehyung.

Yoongi mengalihkan pandangannya dan mendapati jin yang sudah tak sadarkan diri, darah telah melebar kemana-mana

"Jin-ah?" Yoongi menggenggam tangan jin

"Kau bantu Taehyung dan aku akan mengurus jin" Yoongi menganggukkan kepalanya dan berbalik kearah taehyung

"Taehyung-ah" Yoongi menepuk pipi Taehyung pelan

Tak ada jawaban dari Taehyung, Yoongi mengguncang tubuh Taehyung dengan kasar, Taehyung benar-benar kehilangan fokusnya sampai akhirnya pemuda itu kehilangan kesadarannya

"Taehyung-ah" kini badan Taehyung bersandar sempurna pada Yoongi, pemuda itu menutup matanya. Kepanikan membuat ia kehilangan kesadaran lagi. Ia benar-benar tak bisa dibuat panik, Taehyung tak akan bisa bertahan jika tak ada jin Di sisinya

🖋🖋 Hate but Love🖋🖋

Jin saat ini tengah berjalan sendiri ditempat yang sangat luas, tempat itu sangat indah bunga-bunga bermekaran indah, bau harum dari bunga itu dapat tercium dari hidungnya

Jin berlarian mengelilingi taman yang ditumbuhi bunga berwarna warni, senyuman dari bibirnya tak henti-hentinya ia torehkan bahkan saat ia berlari ia tak merasa letih.

"Kau terlihat sangat bahagia" jin terkejut, ia sampai terjatuh di tumpukan bunga-bunga itu

"Eomma" jin membelalakkan matanya, ia yakin ini tak nyata. Ibunya bahkan bisa berjalan, ia sangat yakin ibunya sudah meninggalkannya dan ia melihat ibunya mendorong kursi roda milik ibunya dari tangga rumah sampai ibunya harus meninggalkan nya selamanya

"Eomma? Tak mungkin ini tak nyata"

"Kemarilah, apa kau tak merindukan ku?"

"Aku sangat merindukan mu" jin berlari dan memeluk ibunya, ini terasa nyata

"Apa yang kau lakukan? Kenapa kau disini??"

"Eomma? Kenapa kau bertanya, seharusnya aku yang bertanya, apa eomma hidup lagi?"

HATE but LOVE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang