Duh

283 20 0
                                    

Aubree menutup pintu loker dan tak lupa menguncinya. Jantungnya berdegub dengan cepat saat teringat kata kata Ravian pagi tadi.

Apa ini mimpi?

Gadis itu menggeleng gelengkan kepalanya, berharap ini hanya mimpi. Namun juga ia berharap ini nyata.

Matanya melirik ke kanan dan kiri waspada berjaga jaga bila Ravian tiba tiba datang dan jantungnya akan lompat kembali.

Aubree menghentikan langkahnya saat melihat beberapa siswa di parkiran yang ia ketahui adalah teman temannya Ravian.

Matanya menyipit saat tidak melihat Ravian disana.

Ia menghela nafas lega. "Huft, untung gaada or----

"Gaada siapa?"

Seketika tubuh Aubree seakan akan membeku.

Ia membalikan badannya dan seketika matanya terpaku pada manusia dihadapannya.

"Ha-haii"

Aubree merutuki kebodohannya kali ini. Untuk apa ia menyapa duluan?

"Lo mau kabur dari gue?" Ravian melipat tangannya didada.

Apa Ravian yang gue kenal emang songong gini ya?

Bukannya menjawab, Aubree malah mengernyit memandangi Ravian sambil mengingat ngingat sikap Ravian yang selama ini ia stalk.

Ravian menyentil dahi Aubree dan membuat si empunya meringis.

"Gue emang ganteng, gausah diliatin sampe gitu juga kali"

Mata aubree menyipit tajam. Ia sedikit kesal dengan kesongongan Ravian.

"Geer banget, sih" gumam Aubree yang masih terdengar jelas oleh Ravian.

Tanpa menghiraukan ucapan Aubree tadi Ravian langsung menarik tangan Aubree paksa kearah parkiran. Aubree bingung setengah mati. Apa ia mau diculik?

DICULIK SAMA COGAN? BOLJUG TUH

Sesampainya diparkiran, Aubree mendapatkan tatapan aneh dari para teman Ravian.

"Gua duluan,bro" ucap Ravian sambil terus menyeret paksa Aubree masuk kedalam mobilnya.

"Ih! jangan culik gue"

Walaupun mulutnya berbicara begitu, namunn tangannya begerak memasang seatbelt pada tubuhnya sendiri.

Ravian memutar bola matanya malas. "Bukannya lo yang mau, kan?"

Aubree mengernyit untuk memahami kata kata yang terlontar dari bibir mungil namun seksi milik Ravian.

Dan ia mencoba mengingat ngingat apa yang terjadi sampai membuat Ravian ingin menculiknya.

"Lo ga mungkin amnesia dalam waktu satu malem"

Malam. Aubree terus mengingat apa saja yang ia lakukan tadi malam.

"Uh"

Aubree menyengir kearah Ravian yang mengeluarkan tatapan tajam nya.

"Sumpahnya ya, kemarin itu hp gue dibajak sama si Safira. Dia itu emang jail banget orangnya. Bayangin aja ya waktu itu gue pernah di---

Ravian memasangkan earphone dengan volume yang keras. Gadis disebelahnya memang aneh. Dan tak lama lagi pun dirinya akan tertular dengan keanehannya.

***

Tubuh Aubree terasa ingin ambruk saat dirinya sudah berada didepan rumah Ravian.

Jantungnya berdegub dengan cepat saat seorang wanita yang terlihat muda membuka pintu.

"Eh? Aubree ya? Waahhh cantik ih! Ayaahhhhh Aubree nya udah dateng"

Aubree mengerjapkan matanya beberapa kali. Ravian yang melihat kelakuan bunda nya hanya mendelik dan masuk begitu saja.
Namun kerah bajunya segera di tarik oleh Key.

"Ai kamu ga sopan pacar sendiri ditinggal disini main masuk aja"

Ravian mendengus. "Ya emang masuk lah bun, emang mau ngobrolnya di teras? Di dalem kan?"

"Ya ajak masuk lah pacarnya bukan ditinggalin,gimana sih masa harus bunda ajarin cara pacaran yang ba---

Ravian langsung menarik tas Aubree dan menyeret nya masuk sebelum mendengarkan cerocosan dari mulut bunda nya yang kelewat berisik.

Aubree hanya pasrah saat dirinya diseret oleh Ravian.

Seret aja gue seret, gapapa. Gue mah anak kucing da. Aubree mendengus.

" heh! Kamu itu anak orang diseret seret kaya apa aja "

Ravian melepaskan tas Aubree dan duduk disebelah ayahnya. Rafa menggelengkan kepalanya lalu tersenyum kepada Aubree yang sedang berdiri canggung. Ia paham betul keadaan Aubree saat ini.

"Raviaann!!! Kamu mah suka kebiasaan bunda lagi ngomong teh ditinggal tinggal terus"

Key datang kearah Ravian dan menjewer kupingnya.

"A-addaww sakit bun udah maaf ih"

Aubree hanya mengulum senyum dan menunduk setelahnya. Melihat keakraban keluarga Ravian membuat sedikit rasa iri nya muncul. Ia sangat membayangkan bahwa keluarganya pun seperti ini.

Jangan nangis dirumah orang bri, malu!

***

Jangan lupa pencet star nya:*

Invisible Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang