Pernyataan

241 18 1
                                    

Aubree memasang helm nya lalu menunggu Ravian yang mengeluarkan motor, matanya menatap sosok Safira yang berjalan bersama Sarah dengan wajah yang terlihat bahagia, sesekali mereka tertawa terbahak-bahak. Aubree tersenyum kecut, Safira tak pernah sebahagia itu bila bersama dirinya.

Ravian memperhatikan Aubree yang sedang melihat kearah temannya. Ravian paham saat ini, setelah itu datang 2 temannya yang kembar dan melambaikan tangan pada Aubree yang dibalas oleh gadis itu dengan senyumannya.

"kenyang tidur nya, tuan putri?" ucap Claire dengan senyum meledek.

Aubree menyengir, "kenyang dong, seharian di uks enak bangettt"

"makannya inget waktu kalo nonton drakor! Sampe gak tidur semaleman lagi" tambah Ailee yang membuat Ravian mengangkat sebelah alisnya.

Aubree mengisyaratkan Ailee untuk tidak berbicara kencang karna saat ini Ravian sedang menyimak mereka. Namun melihat Ravian yang sudah menatap nya seperti itu membuat Aubree tersenyum kikuk.

"bawel ah kalian, udah sana tuh nyokap kalian udah dateng!"

"ini juga mau pergi!"

Setelah kepergian Claire dan Ailee, Aubree menyengir kepada Ravian yang sedang menatapnya tajam.

"semalem lo gak tidur?"

Aubree hanya tersenyum dan segera menyuruh Ravian menaiki motornya. Membuat lelaki itu mendengus kesal.
Namun tetap saja ia menuruti gadis itu.

"Rav, jalan-jalan dulu ya?" ucap Aubree sambil menaiki motor.

"Gak, lo kan masih sakit" jawab Ravian yang sudah menyalakan mesin motornya.

"ih gue pusing gara-gara kurang tidur doang, sekarang udah ngga"

Ravian tidak menjawab dan langsung melajukan motornya meninggalkan area sekolah. Aubree hanya menghela nafas nya dan menyandarkan kepalanya dipunggung Ravian juga tangannya yang berada disamping pinggang lelaki itu membuat jantung Ravian berdegup sangat kencang.

Baru saja Aubree akan memejamkan matanya namun tiba-tiba ia merasa Ravian memberhentikan motornya.
Matanya berbinar saat melihat Ravian membawanya ke kedai eskrim. Dengan cepat ia turun dari motor dan membuka helmnya.

Ravian tersenyum melihat Aubree yang sudah diam didepan pintu kedai sambil terus meneriakinya.

"Ravian cepet ih!"

Setelah membuka helmnya, Ravian berjalan menghampiri Aubree dan menggenggam tangan gadis itu lalu masuk kedalam kedai eskrim yang membuat Aubree sesenang ini.

Aubree merasa bahwa dirinya sedang berada diatas awan, melihat tangannya di genggam Ravian dan dibawa masuk kedalam kedai eskrim, sungguh membahagiakan.

Ravian memilih tempat duduk dipojok dekat kaca agar bisa memandang kearah jalanan bila mereka dilanda kecanggungan. Setelah itu ia memanggil waitress dan memesankan eskrim untuknya dan untuk Aubree.

Aubree tak berhenti tersenyum sejak memasuki kedai ini dan itu tak luput dari perhatian Ravian, lelaki itu sengaja menatap Aubree lama saat gadis itu sedang menatapnya juga yang membuat Aubree salah tingkah dengan wajah memerah. Ravian terkekeh dan mengacak-ngacak pucuk kepala Aubree.

"Rav, lo kok jadi sweet gini sih?"

Ravian menyampingkan tubuhnya sehingga berhadapan dengan Aubree, memang posisi duduk mereka saat ini bersebelahan, entah mengapa Ravian yang tiba-tiba memilih duduk disebelahnya dibanding didepan Aubree.

"kebiasaan kan, kalo ditanya gapernah jawab lo mah"

Aubree mendengus lalu beralih menatap layar ponselnya, memainkan aplikasi instagramnya.

Invisible Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang