Ketemu camer

273 15 2
                                    

Cia ciaa!! Akhirnya update cepet.
Jujur, aku yg nulis aja gasabar pengen tau lanjutannya dari otak yang ngalir terus ini wkwk.

Happy reading~!!

***

Hari Minggu adalah hari dimana semua orang pemalas melakukan aktivitasnya, yaitu bermalas-malasan. Aubree salah satunya. Tubuh mungil nya masih tenggelam didalam selimut tebal bermotif awan itu. Belum ada tanda-tanda bahwa si pemilik akan bangun walau sekarang sudah jam 11 siang.

Aubree menggeliat saat terdengar bunyi bel yang ditekan beberapa kali. Gadis itu berdecak dan bangun dari habitat nya. Tanpa merapikan penampilannya yang bisa dibilang tidak manusiawi itu ia berjalan keluar kamar dan membuka pintu karna si penekan bel semakin menjadi-jadi.

"Berisik!"

Aubree memutar bola matanya malas lalu kembali masuk kedalam rumah disusul dengan 3 orang gadis yang menyengir tanpa dosa itu.

"Kenapa ga buka sendiri aja,sih? Pake mencet bel kaya kesetanan aja, ganggu gue tidur tau ga?!"

Aubree berceloteh sambil menaiki tangga. Yang dibalas cekikikan oleh ketiga temannya itu.

"Yamaha,Bri. Kan kita mau bersikap sopan gak nyelonong masuk gitu aja, ya ga?" Safira memberi alasan yang dibalas anggukan oleh sepasang anak kembar dibelakangnya.

Aubree berdecih, "Sopan apanya sampe mau ngerusak bel rumah gue?"

Setelah sampai kamar, Aubree langsung terdampar kembali di kasurnya sementara Claire dan Aille hanya menggelengkan kepalanya. Safira sudah memposisikan tubuhnya didepan layar laptop Aubree berniat mencari-cari drakor yang belum ia tonton.

Claire dan Aille mendekati Aubree dan menggoncangkan tubuh Aubree.

"Bri,bangun elah jangan tidur mulu!"

Claire mendengus sebab Aubree tak kunjung membuka matanya. Ia pun pasrah dan mendekati Safira. Namun Aille masih terus berusaha membangunkan Aubree.

"Bri! Ada Ravian dibawah!"

Bagaikan kata-kata magic , Aubree langsung duduk tegap dan melotot.

"Beneran?!"

Aille menahan tawa melihat ekspresi Aubree ditambah penampilan yang acak-acakan ini. Kemana Aubree yang cantik itu?

Safira dan Claire memutar bola matanya malas dan memilih menghiraukan Aubree. Fokus nya hanya kepada aktor tampan didepannya.

"Giliran disebut nama Ravian aja bangun, dasar!"

Aubree mendelik, menatap tajam Aille.
"Apasih,kutil!"

Aille merampas bantal yang hendak ditiduri oleh Aubree yang dibalas pelototan oleh gadis itu.

"Bri, Hp lo kenapa?"

Aubree mengikuti arah tangan Aille yang menunjuk kepada almarhum ponselnya. Safira pun mem- pause filmnya dan berbalik menatap ponsel Aubree.

"Lah iya, kenapa bisa bubuk gitu?"

Aubree memutar-mutar ponselnya di kasur. Namun dengan senyum yang menghiasi bibirnya. Claire,Aille, dan Safira saling tatap melihat Aubree yang malah tersenyum melihat ponselnya sudah tak berbentuk itu.
Apakah Aubree masih sehat? Pikirnya bersamaan.

Invisible Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang