Suatu hal yang langka terlihat minggu pagi kali ini. Aubree, yang biasanya masih berada di alam mimpi hari ini jam 7 pagi ia sudah berada di taman komplek rumah Ravian. Menunggu lelaki itu tiba karna mereka memang sudah merencanakan akan jogging bersama hari ini.
Sebenarnya Aubree tidak pernah mau bila diajak jogging seperti ini. Namun Ravian memang beda:)
Ravian yang baru memasuki area taman melihat ke segala arah mencari keberadaan Aubree, gadis itu bilang dirinya duduk dibangku taman menggunakan hoodie biru langit. Dan yap! Ravian menemukan Aubree yang sedang duduk sendiri sambil menjilat eskrim ditangannya.
"Bener-bener ya masih pagi udah makan eskrim" gumamnya yang langsung menuju Aubree berniat untuk mengehentikan mulut gadis itu yang terus memakan eskrim di pagi hari seperti ini.
Aubree mendongak dan mendengus saat eskrim ditangannya tiba-tiba melayang dan dibuang ke tempat sampah.
"Ih Ravian!! Sayang eskrim nya masih banyak tau!"
Ravian memilih tempat duduk disamping Aubree. Ia terkekeh melihat gadis itu bergeser menjauhi nya dengan wajah yang ditekuk.
"Masih pagi, Bree"
"Ya tapi kan beli itu pake uang, masa main buang aja,sih!" ketusnya.
"Kesini mau jogging atau makan eskrim,sih!" jawab Ravian mengikuti nada ketus Aubree yang membuat gadis itu semakin mendelik.
"Aubree?"
Keduanya menoleh saat dilihat seorang lelaki dengan wajah blasteran sedang tersenyum kearah Aubree. Ravian mendengus saat melihat Aubree yang berjalan cepat kearah lelaki itu dan memeluknya.
"RAFAEL! GUE KANGEN!"
Aubree melepaskan pelukannya dan memegang pundak lelaki yang dipanggil Rafael itu.
"Lo kapan balik kesini?kok ga kasih tau gue sih?"
Rafael tersenyum dan mengacak-ngacak rambut Aubree. Sekuat tenaga Ravian menahan amarahnya. Tangannya terkepal kuat saat dua insan didepannya ini tertawa dan berbincang-bincang seolah kehadirannya adalah hanya angin lalu.
"Si Safira gimana sekarang?hahaha"
Aubree tersenyum mengejek dan memukul lengan Rafael pelan.
"Lo bakal nyesel pernah nyakitin dia, sekarang dia udah beda lah! Jauh lebih cantik dari cewe cewe yang sering lo stalk di instagram!"
Rafael terkekeh, lalu ia menarik Aubree untuk duduk dikursi taman. Aubree mengikuti kemauan lelaki itu sampai dirinya tak sadar bila Ravian sudah pergi entah kemana.
Mereka menghabiskan waktu dengan berbincang membahas masalalu, dimana keduanya bersahabat semasa SMP dan sempat merasakan cinta segita bersama Safira. Namun Aubree belum menceritakan masalahnya dengan Safira karna ia tak mau ada hal yang kurang diinginkan kembali seperti dulu.
"Eh, gue cabut duluan ya. Udah jam 10 tadi gue izin ke nyokap cuma jogging doang soalnya"
"ohiya, gue juga tadi cuma mau jogging----- EH?!"
Aubree melotot dan menoleh kesegala arah, mencari keberadaan Ravian. Ia baru sadar sedari tadi ia melupakan Ravian. Lelaki itu pasti marah padanya.
"kenapa?"
Aubree menggeleng cepat dan berdiri, "yaudah, gue juga mau balik nih. Duluan ya"
Gadis itu segera berlari cepat kearah rumah Ravian, memang jarak taman tadi dengan rumah Ravian tidak terlalu jauh.
Sesampainya didepan rumah bercat abu itu ia mengatur nafas nya terlebih dahulu lalu memencet bel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Invisible Love
Teen Fiction[SEQUEL (KEY)LA ] Berawal dari pembajakan hp menjadi sebuah keberuntungan atau malah sebaliknya? ------ Key dan Rafa sudah tak habis fikir pada Ravian,anaknya. Segala macam cara untuk menasihati Ravian sudah mereka keluarkan. Namun hasilnya nihil. S...