Aubree pasrah saat teman-temannya menarik paksa untuk duduk ditengah-tengah mereka. Sebenarnya Aubree sudah menduga ini akan terjadi karna dari kemarin malam teman-temannya itu sudah berisik memberi spam chat kepadanya. Yang tentu saja tidak di balas oleh Aubree.
Kini dirinya sudah mempersiapkan jawaban dari segala pertanyaan teman-temannya yang kepo.
"Jadi gimana bri?"Aubree memutar bola matanya malas mendengar pertanyaan si kembar sehati sejiwa seraga itu.
Claire dan Ailee saling tatap dan mendelik merasa tak suka bila mereka mengucapkan kalimat yang sama.
"Apa apa?mau nanya apa?" ucap Aubree dengan malas.
Aubree hendak mengeluarkan novel nya namun segera ditahan oleh Safira dan Claire. Aubree ini jika sudah memegang novel tidak bisa terganggu. Dan mereka tidak suka itu karna tingkat kekepoan mereka sedang berada dipuncak bila menyangkut tentang Ravian.
"Ish lo mah nyebelin deh,Bri. Disaat lo masih stalk stalk Ravian aja sering cerita, sekarang giliran udah dapet kita dilupain"
Ucap Claire dengan ekspresi semenyedihkan mungkin. Dan diangguki oleh Ailee juga Safira yang mengikuti ekspresi menjijikan Claire.Aubree menghela nafas panjang lalu mulai menceritakan kejadian kemarin.
*flashback on*
"Saya sebenarnya bukan pacar Ravian,om tante. Kemarin itu hp saya dibajak sama te---
" Tante tau,kok. Om Rafa juga tau."
Key tersenyum dan melirik ke arah kamar Ravian berjaga-jaga orangnya keluar.
Aubree mengernyit bertanda ia tak paham dengan ucapan Key. Rafa yang peka pun langsung memberi jawaban."Jadi gini Aubree, Saya tau kalo kamu suka sama Ravian---
Aubree menunduk dan merasakan panas di pipinya.
"Kita juga pernah muda, Saya paham waktu kamu chat Ravian kaya kemarin. Dan saya juga tau itu bukan kamu yang nulis. Cewe mana sih yang gapernah curhat ke temennya kalo dia ngeceng orang? Yang bajak hp kamu itu gamungkin bajak tanpa alasan."
Aubree salah fokus. Bukannya mendengarkan, ia malah terpesona dengan Ayahnya Ravian yang terlihat seperti mahasiswa mahasiswa kece.
Sekejap kemudian Aubree tersadar."Jadi om, saya belum ngerti kenapa om sama tante tiba tiba mengklaim saya sebagai pacar nya Ravian cuma gara gara chat itu?"
Key tersenyum, "Aubree,kamu pasti tau Ravian seperti apa disekolah. Bolak balik masuk ruang guru atau bk. Tante udah cape banget nasihatin dia yang gapernah berubah. Tante sama om berniat buat ngerubah dia. Dan salah satu caranya adalah bikin dia jatuh cinta sama cewe. Soalnya Ravian gapernah pacaran, tante takut dia ga--
" sayang apaan,sih. Jangan ngomong gitu!"
Key cengengesan saat Rafa melotot kearahnya. Aubree yang melihat itupun tersenyum dalam hati.
Benar-benar keluarga bahagia.
"Jadi, intinya. Kita mau minta tolong buat bantu Ravian berubah. Om sama tante milih kamu emang tanpa pertimbangan dan setelah ketemu langsung Om sudah bisa menilai walaupun sedikit. Semoga kamu mau nolong kita ya"
Aubree tersenyum kikuk lalu akhirnya mengangguk.
*flashback off*
"Ada Aubree?"
Suara berat milik Ravian terdengar jelas ditelinga Aubree. Gadis itu langsung melihat ke arah suara dan berdiri menghampiri pujaan hatinya. Hoho.
"Ada apa?"
Ravian menarik tangan Aubree tanpa menjawab pertanyaannya. Lebih tepatnya menarik paksa.
Aubree mencoba untuk menyetarakan langkahnya dengan lelaki disebelahnya ini. Bibirnya terangkat membentuk senyuman saat pandangannya jatuh kepada tangan yang sedang digenggam oleh Ravian. Ehm maksudnya ditarik.
Gapapa, yang penting dipegang. Hiburnya dalam hati.
Aubree menghela nafas saat pegangan tangan Ravian terlepas. "Ada apa sih, Rav?"
Ravian memasukan tangannya ke saku celana dan menyandarkan tubuhnya di dinding yang menambah efek cool nya.
"Gue mau bikin persyaratan"
Aubree mengernyit, "persyaratan apa?"
Ravian mendekat ke telinga Aubree yang membuat gadis itu menahan nafas karena bisa sedekat ini dengan Ravian. Jantungnya terasa berhenti berdetak. Namun matanya melotot saat mendengar apa yang diucapkan Ravian.
------
Hai, maaf slow update.
Diusahain 2-4 hari sekali aku update.
Hehe.
Lopyu:*
KAMU SEDANG MEMBACA
Invisible Love
Teen Fiction[SEQUEL (KEY)LA ] Berawal dari pembajakan hp menjadi sebuah keberuntungan atau malah sebaliknya? ------ Key dan Rafa sudah tak habis fikir pada Ravian,anaknya. Segala macam cara untuk menasihati Ravian sudah mereka keluarkan. Namun hasilnya nihil. S...