Care nya Ravian

205 16 0
                                    

Aubree merebahkan dirinya diatas ranjang uks. Sepertinya kata-kata 'ucapan adalah doa' itu benar adanya. Terbukti saat ini kepalanya sudah mulai berdenyut dan tiba-tiba merasakan pusing.

Ailee sudah kembali ke kelas saat di depan uks karna ia sudah tau bahwa Aubree bukan sakit namun hanya ingin tertidur. Dan lebih sialnya lagi tidak ada anggota pmr sekarang.

Aubree mendengus dalam hati, ia berusaha memejamkan matanya sambil memijat kening nya. Tak lama ia pun sudah masuk kedalam mimpinya.

***

Ravian berjalan dengan memasang earphone sebelah ditelinganya, yang tak luput dari pandangan beberapa siswi yang memuja ciptaan tuhan yang satu itu. Natha yang melihat kelakuan sahabatnya saat berjalan di koridor ini hanya memutar bola matanya malas. Tebar pesona mulu ni orang, cakepan juga gue!

"Rav! Kantin lumayan sepi tuh"

Ravian melihat kearah kantin yang memang lumayan sepi tak seperti biasanya, sebenarnya tujuan mereka adalah rooftop . Namun sepertinya perut mereka tak sedang berpihak.

"Adek laknat lo!"

Teriakan siswi yang menarik perhatian Ravian itu membuat ia melirik kearah meja dimana suaara itu berasal. Entah mengapa mendengar suara itu dirinya teringat kepada Aubree.

Terdapat 2 orang siswi yang berwajah mirip itu sedang beradu argumen, Ravian mengernyit saat mengetahui bahwa itu adalah teman Aubree. Yang membuatnya bingung ia tak melihat keberadaan Aubree.

Mungkin lagi sama temennya yang satu lagi. Batinnya.

Natha pun mengajak Ravian untuk duduk dimeja dekat penjual mie ayam, karna memang mereka malas untuk berteriak memanggil ibu kantin atau menghampiri nya langsung.

Saat Ravian hendak memesan, ia melihat teman Aubree yang satu itu sedang bersama siswi lain. Ia sudah mengetahui semua teman dekat Aubree dikelasnya. Dan setaunya teman terdekat Aubree adalah dia. Namun matanya tak menangkap sosok Aubree disana, dan lelaki itu kembali melihat kearah siswi kembar tadi dan tidak menemukan Aubree juga.

"Kenapa sih,lo! Rusuh gak jelas dari tadi"

Ravian beranjak dari tempat duduknya menghampiri Safira yang sedang mengobrol didepan penjual mie ayam bersama beberapa temannya.

Natha hanya mengedikkan bahunya, bodo amat yang ia butuhkan hanya makan.

Sarah menyenggol lengan Safira saat melihat Ravian yang datang menghampiri mereka.

"Aubree mana?"

Safira hanya diam menatap Ravian, entah mengapa lidahnya kelu untuk berbicara didepan lelaki ini, ditambah jantungnya yang berdegup kencang.

Ravian mengangkat sebelah alisnya karna tak kunjung mendapat jawaban, "lo bisu?"

Safira mengerjapkan matanya beberapa kali dan terbatuk sebentar,

"gak tau, tadi pagi sih ke uks"

Ravian berlalu bergitu saja saat mendengar jawaban dari Safira. Ia tersenyum meledek dalam hati, ia sangat peka bahwa gadis tadi menyukai nya. Dan setau lelaki itu, gadis tadi yang membajak ponsel Aubree dan membuat mereka menjadi seperti itu. Dan ia juga bisa menebak bahwa hubungan Aubree dengan Safira sedang tidak baik-baik saja.

Sesampainya didepan uks, Ravian berhenti sebentar. Dirinya bingung, mengapa bisa sekhawatir ini dengan Aubree.

"bodo amat sama gengsi!" gumamnya sebelum membuka pintu uks.

Matanya menatap sosok gadis yang ia cari sedari tadi sedang meringkuk di ranjang, Ravian membenarkan letak selimut yang sudah turun kebawah. Pergerakannya itu membuat Aubree yang merasa terganggu dan akhirnya bangun dari tidurnya.

Invisible Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang