25th

1.1K 165 8
                                    

Polisi memborgol tangan Sehun, "Andwae...andwaeya...aku tidak membunuhnya...ku mohon aku bisa menjelaskan semuanya, tolong lepaskan aku!" Polisi kemudian menyeret tubuhnya, "Kau berhak diam. Segala yang kauucapkan akan dipakai sebagai bukti terhadapmu di pengadilan. Kau berhak mendapat seorang pengacara"Pria itu memaksa Sehun masuk ke mobil polisi.

"Pak...ku mohon lepaskan aku, aku sungguh tak membunuhnya."

"Bila kau tak bisa membayar pengacara negara akan membantumu." Polisi tak peduli pada Sehun, "Tapi bukan aku yang membunuhnya."

"Sudahlah, lebih baik kau simpan kata-katamu di persidangan nanti. Ayo jalan!" 

~~~

Yoona baru saja selesai menceritakan dongeng sebelum tidur pada Olive, "Jjaljjayeo Olive-ah!" Ia mengecup kening Olive lalu mematikan lampu tidur. Ia pun menarik selimut, berbaring di atas kasur, dan memejamkan matanya.

"Drrt...drrt..." Ponselnya kemudian berbunyi, "Heol jjinjja, siapa sih yang menelepon malam-malam begini?" Yoona menggerutu karena merasa tergganggu dengan ponselnya, "eoh...sun...sunbaenim? Ada apa dia telepon malam-malam begini?" Yoona menerima panggilan itu, "Yeoboseyeo sunbaenim..."

"Yoona...apa kau sudah mendengarnya?"

"Mendengar? Mendengar apa?"

"Mianhamnida aku harus mengganggumu tapi ini penting."

"Gwenchanha, ada apa?"

"Sehun... Sehun masuk penjara."

"M..MWO!" 

"Emh...hoamh..." Yoona melihat Olive yang merasa terusik karena ia spontan berteriak, "Mwo? Apa yang terjadi sebenarnya?"

"Joohyun...Bae Joohyun tewas karena seseorang menusuknya dengan pisau belati, polisi yang sedang berpatroli menemukan jasad Joohyun dan Sehun yang membawa pisau belati di sampingnya."

"A...andwaeya...itu tidak mungkin, Sehun tidak mungkin..."

"Kumohon tenanglah, bisa saja ini hanya jebakan. Sehun tak mungkin membunuh Joohyun hanya karena ayahnya seorang pembunuh. Yoona...apa kau masih disana? Yoona...Yoona..." Tatapan Yoona menjadi kosong, air matanya mulai menetes. 

~~~

"Pak lepaskan aku...ku mohon ini tidak benar...aku tak membunuh Joohyun." Sehun diseret untuk ikut polisi, "Pak..." namja itu dijebloskan masuk ke dalam sel. "Tidurlah, mungkin besok pengacaramu akan datang." Polisi menguncinya dibali jeruji besi.

"KELUARKAN AKU DARI SINI!!!!" Pekik Sehun, "Jjinjja..." namja itu menendang dinding penjara lalu mengacak kepalanya. "Segiya...siapa yang membuatku seperti ini hah! Mungkinkah..." Sehun mengepalkan kedua tangan. 

"BAE JOON HYUK!!!" Sehun memekik keras melampiaskan amarahnya, "Hey kau diamlah!" protes tahanan lain. "Eoh...Mianhaeyeo..." 

"Jjinjja...si kunyuk itu benar-benar."

~~~

Mobil hatchback merah milik Yoona terhenti karena lampu merah, tepat di depannya ada megatron besar yang sedang menayangkan berita. Suara dari layar besar itu mungkin tak terdengar tapi gambar yang ditayangkan begitu jelas, penyiar kemudian membacakan berita tentang pembunuhan. Yoona membaca judul beritanya, "Siswi SMA dibunuh Temannya Sendiri." 

Cuplikan penangkapan pembunuh mulai terlihat, mata Yoona membulat saat tahu orang yang ada di dalam berita adalah Sehun. Segera ia menutupi mata Olive, "Eomma ada apa? Mengapa kau menutup mataku?" Tanya Olive.

Be My Daddy (YOONHUN) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang