39th

1.4K 159 7
                                    

"Ini..." Sehun membaca surat dalam amplop, "Omo...ini...astaga aku tak percaya ini." Sehun kegirangan setelah membaca surat itu. Diambilnya ponsel dari saku celananya, "Kau dimana?" Sehun menghubungi seseorang di telepon, "Aku baru saja akan menelponmu, ada apa?" Suara Yoona terdengar dari ponselnya, "Aku punya kabar gembira, bisakah kita bertemu sekarang?" 

"Kebetulan sekali, aku baru saja akan mengajakmu makan siang bersama."

"Dimana?"

"Tentu saja di rumahku."

"Aku kesana sekarang, sampai bertemu ya..."

Segera namja itu mengunci kembali pintu lalu berlari ke halte untuk menunggu bus.

"Ting...tong..." Bel berbunyi, namja yang masih lengkap dengan jas hitamnya itu sampai di depan pintu petak apartemen yang ditinggali Yoona. "Kau sudah sampai, masuklah!" Yoona membukakan pintu. "Annyeong Sehun-ah!" Seorang bersuara bass menyapanya, dahi Sehun bergerenyit melihat ChangWook duduk di meja makan bersama Olive di sana. "Hyung?" Sehun mengepalkan tanganya sedikit kesal dengan keberadaan ChangWook. 

"Duduklah!" ChangWook merujuk pada kursi kosong di sebelahnya, dengan memalingkan wajah Sehun menarik kursi lalu duduk di sana. "Selamat karena namamu benar-benar bersih sekarang!" Ucap ChangWook, "Ne gomapseumnida." Sehun menjawabnya sinis, "Sejak kapan kau disini?" Sehun bertanya dengan nada sinis, "Aku bertemu Yoona dan Olive di jalan, ia mengundangku ke sini. Katanya ada sesuatu yang harus dirayakan bersama."

"Oh." Responnya singkat.

"Ah aw..." Yoona mendesis kesakitan karena jarinya teriris jempolnya, "Gwenchanhayeo Im pyonosanim?" Sehun beranjak dari kursi hendak membantu, tapi ChangWook lebih dulu sampai untuk membantu Yoona. "Sini biar kubantu mengobati lukanya." Segera ChangWook membersihkan darah di jari telunjuk wanita yang memiliki rambut pendek di atas leher itu. Sehun memasang wajah ketus, "ough...beraninya kau menyentuh pacarku." gerutunya dalam hati. "Oppa gambarku bagus tidak?" Tanya Olive sambil menunjukan gambar yang baru saja dikerjakannya, "Eoh?" Sehun menoleh pada gadis kecil di sampingnya, "Tentu saja, itu bagus sekali Olive-ah."

"Jeng...jeng...makanan sudah siap!" Yoona menyajikan sup rumput laut di meja makan. "Wah sup rumput laut, aku suka ini..." Olive menyambutnya dengan gembira. "Tapi eomma, mengapa kau membuat sup rumput laut? Apa ada sesuatu yang harus dirayakan saat ini?" 

"Ah soal itu, tentu saja kita harus bahagia karena kasus Bae JoonHyuk berakhir dengan keputusan yang sangat adil. Aku yakin hari ini orang tua Sehun, Cheon isanim, dan juga Bae Joohyun bisa beristirahat dengan tenang, dan juga..." Yoona merunduk menahan air matanya, "Appa pasti bahagia di sana kan eomma?" Olive mengukir senyum di wajahnya. "Tentu saja, tentu saja appamu pasti bahagia sekarang Olive-ah." Yoona mencoba tegar untuk tak menangis di depan putrinya. "Ah ya... Sehun-ah bukankah ada yang kau sampaikan hari ini?"

"Itu..." Sehun melirik ChangWook terlebih dahulu, "Baiklah, aku akan mengatakannya sekarang." Namja itu beranjak dari kursi, berdiri dengan tegap sambil merogoh saku dimana namja itu menyimpan sebuah amplop yang ia dapatkan di depan pintu. "Aku baru saja mendapat surat, ini surat dari Universitas Hanyang." Sehun menunjukan amplopnya. "Sayangnya surat ini menyatakan bahwa aku..." Sehun menggigit bibir berusaha menampakkan wajah kecewa dan sedih, "Apa kau gagal?" Sanggah ChangWook. "Aku belum selesai bicara hyung..." 

"Sayangnya... aku tidak bisa bersantai dan menganggur lagi, karena aku diterima di Universitas Hanyang." Ekspresi wajah Sehun berubah bahagia. "Woaah...chukkae, akhirnya kau benar-benar akan mewujudkan mimpimu Sehun-ah!" Yoona bertepuk tangan memberikan selamat untuk namja yang lebih muda darinya itu. "Oppa benar-benar akan jadi dokter?" sahut Olive, "Tentu saja." 

Be My Daddy (YOONHUN) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang