Happy Reading.
*
Flasback.
"Tidak Eomma" teriak Jimin emosi.
"Jim!"
"Tidak aku bukan barang yang bisa Eomma jual kepada siapa yang Eomma suka" teriak Jimin emosi.
"Ini wasiat Harabojie-mu Jim!" Kata Taeyeon.
"Aku tidak peduli! Mau itu wasiat Harabojie atau wasiat nenek moyangku pun aku tidak peduli. Aku tidak mau menikah dengan Aliya. Aku tidak mencintainya!"
"Tidak ada yang bisa kau lakukan pernikahanmu sudah ditetapkan dan semua persiapanya sudah selesai. Kau hanya tinggal datang dan menjalaninya" Kata Jungsoo.
"Aku bilang aku tidakk mauuu"
*
"Kau bahagia?" Aliya menunduk mendengar pertanyaan sinis Jimin.
"Jangan harap kau akan hidup bahagia denganku. Kau hanya akan menderita dan siapkan saja mentalmu" Aliya semakin meremas gaun yang ia kenakan, ia sangat takut mendengar ancaman Jimin.
"Aku membencimu"
*
Aliya menutup rapat mulutnya agar suara isak tangisnya tidak terdengar dari luar. Sakit, bukan hanya tubuhnya tapi juga hatinya. Jimin mengambil paksa harta yang paling berharga dalam hidupnya. Jimin sangat kasar dan tidak berperasaan saat merenggut kesucianya bahkan saat Jimin mendapatkan pelepasanya tadi, bukan nama Aliya yang disebut tapi nama Seulgi.
Aliya tahu siapa itu Seulgi. Sunbae-nya disenior High School dulu dan kekasih Jimin saat ini. Aliya tidak buta, ia tahu apa yang terjadi pada Jimin. Jimin dipaksa menikahinya oleh orang tuanya.
"Hiks! Appo!"
*
Tidak satu hari pun dilalui Aliya dengan bahagia. Selalu ada isak tangis yang terdengar seriap malam. Jimin selalu pulang dengan keadaan mabuk dan Aliya lah yang menjadi sasaan kebejatan Jimin.
Hari ini Aliya merasa pusing yang sangat luar biasa, ia terus mual dan akan merasa lemas jika melakukan pekerjaan berat sedikit dan betapa terkejutnya dirinya saat ia tahu jika ia telat datang bulan. Tanpa babibu Aliya langsung datang kerumah sakit untuk memeriksakan kondisinya dan benar saja ada janin yang tumbuh dalam perutnya dan usianya sudah berjalan 5 minggu.
"Otokaji?"
*
"Hamil?" Aliya memejamkan matanya erat saat mendengar teriakan Jimin.
"Kau hamil? Bagaimana bisa?" Tanya Jimin berang.
"Kau Ayahnya Jimin-shi!" Lirih Aliya.
"Ayah? Benarkan dia anakku? Aku tidak yakin dengan itu! Bisa saja kau datang ke laki-laki lain dan tidur denganya. Lalu mengatakan jika bayi itu anakku. Wah kau hebat sekali Nona Kim, kau pemain sandiwara yang ulung" Aliya menatap Jimin tidak percaya. Ia bukan wanita jalang yang rela mengangkangkan lebar kakinya untuk sembarangan orang. Aliya bukan orang seperti itu.
"Aku bersumpah jika ini anakmu Jimin-shi. Aku tidak pernah tidur dengan laki-laki lain selain dirimu. Kau selalu meniduri saat pulang dengan keadaan mabuk dan karena itu benih ini tumbuh!" Lirih Aliya menahan sakit yang ada didadanya. Jimin hanya menatap Aliya datar, ia tidak peduli dengan apa yang dikatakan Aliya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Do Not Want To Go! ✔️
General Fiction{ Beberapa Part di Privat. Follow dulu } "Tidak kumohon!" "Pergi!" "Lakukan apapun asal kau mau memaafkanku" "Aku tidak peduli! Pergi saja dan jangan muncul dihadapanku!" "Please!" "PERGIII" * Ketika bayangan masa lalu yang merambah memasuki kehidup...