7.

4.8K 379 16
                                    

Happy Reading.

*

Aliya meringis saat merasakan tendangan kuat dari perutnya. Dari tadi pagi bayinya ini tidak mau diam dan terus saja bergerak. Aliya sendirian dirumah, Jimin sedang dikantor, Ji Yeon sekolah dengan Lisa yang mengantarnya.

"Kenapa nak?" Tanya Aliya bingung, Aliya merasakan jika Handphone-nya bergetar dan saat Aliya melihatnya tertera nama Jimin disana.

"Yeobseo Jim!"

"~~~~"

"APA?"

*

Aliya berlari disepanjang koridor rumah sakit dengan keadaan awut-awutan. Aliya tidak perduli pada tatapan aneh yang ditujukan orang-orang padanya. Ia ingin segera melihat Jimin. Telfon tadi mengatakan jika Jimin kecelakaan dan Aliya tidak bisa menahan dirinya untuk segera datang.

"Park Jimin!"

"Ruang 2513 Nona!" Aliya langsung berlari bahkan kondisinya yang sedang hamil tidak ia pedulikan.

"Jimin-ah!" Aliya masih berlari sampai menemukan ruang yang dimaksud resepsionis tadi.

"Nyonya Park!" Aliya menoleh dan menemukan seorang lelaki yang ada dikursi tunggu.

"Anda Nyonya Park Jimin kan?" Aliya mengangguk.

"Saya yang membawa suami anda kemari. Kenalakan saya Jisang, Jung Jisang" kata laki-laki tadi.

"Ah Nde Tuan Jung! Aliya Park Imnida!" Balas Aliya menjabat tangan Jisang.

"Bagaimana suami saya bisa kecelakaan Tuan?" Tanya Aliya panik.

"Mobil suami anda menabrak Pohon dan selebihnya saya tidak tahu!" Aliya menatap sendu kamar rawat Jimin.

"Jangan pergi!" Lirih Aliya.

*

"Eomma, Appa kenapa?" Tanya Ji Yeon pada Aliya.

"Sakit Sayang!" Jawab Aliya.

"Sembuhkan?" Aliya mengangguk.

"Kau pulang saja dulu!" Aliya menggeleng.

"Ani Eonni. Aku akan disini saja" kata Aliya.

"Aku akan kekantin untuk membeli makanan kau titip sesuatu?" Tawar Lisa dan dibalas gelengan dari Aliya.

"Yeon ingin titip sesuatu Sayang?" Ji Yeon juga menggeleng.

"Aku keluar" Aliya masih sibuk mengawasi Jimin dalam diam. Kepala Jimin diperban, tangan dan kakinya patah rasanya Aliya ingin menangis melihat kondisi Jimin, tapi ditahan karena ada Ji Yeon. Aliya harus terlihat tegar didepan putrinya.

"Eomma tangan Appa!" Teriak Ji Yeon dan Aliya menyadari jika tangan Jimin bergerak.

"Uisa Suami saya!"

*

"Sakit?" Tanya Aliya pada Jimin.

"Ani hanya aneh saja karena rasanya kaku!" Jawab Jimin.

"Appa baik-baik saja?" Tanya Ji Yeon.

"Nde Sayang! Appa baik-baik saja!" Jawab Jimin.

"Jangan sakit lagi!" Jimin mengangguk dan mengusap sayang dahi Ji Yeon.

"Bagaimana bisa mobilmu menabrak pohon Jim?" Jimin termenung mendengar pertanyaan Aliya, entah kenapa ia tidak bisa menjawabnya. Jimin sadar saat kecelakaan, Jimin juga tidak dalam keadaan mengantuk atau capek, tapi bagaimana bisa Jimin menabrak pohon.

I Do Not Want To Go! ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang