Happy Reading.*
Dengan bantuan Taehyung yang memeganginya, Aliya berjalan masuk keruangan Jimin. Telfon tadi dari rumah sakit yang mengatakan jika Jimin kecelakaan. Aliya tidak menyangka untuk kedua kalinya Jimin akan mengalami kecelakaan tunggal lagi.
Taehyung membantu Aliya masuk keruangan Jimin dan ternyata Jimin sudah sadar. "Jim~~" Aliya melepaskan pegangan tangan Taehyung dan menghampiri Jimin.
"Gwen~~~"
"Untuk apa kau kesini?" Pertanyaan dingin Jimin membuat Aliya terdiam ditempat.
"Apa yang kau katakan Jim?" Tanya Taehyung yang menghampiri mereka.
"Cih tidak perlu ikut campur. Lebih baik kau bawa adik sialanmu untuk pergi jauh dariku. Aku muak melihatnya" Taehyung tersulut emosi mendengar ucapan Jimin sedangkan Aliya hanya diam diposisi bisunya.
"Brengsek" Aliya menahan tangan Taehyung yang akan memukul Jimin.
"Maaf karena telah mengunjungimu. Semoga kau cepat sembuh. Permisi" Aliya menarik tangan Taehyung untuk keluar dari ruangan Jimin. Baginya ini sudah cukup dan Aliya tidak akan melakukan apapun. Biarkan Jimin membencinya lagipula Aliya sudah memperkirakan jika ini akan terjadi saat Jimin mengingat ingatannya.
"Aliya~~~" Taehyung mencoba menahan tangan Aliya, tapi Aliya terus melangkahkan kakinya.
"Ali~~~"
"Tidak Oppa. Ini sudah cukup. Biarkan Jimin membenciku. Aku hanya akan hidup dengan Ji Yeon dan bayiku sekarang. Aku tidak akan mengusik hidup Jimin lagi"
*
Aliya hanya diam saat Jisang terus menceritakan bagaimana awal Jisang mencintainya. Aliya mengajak Jisang untuk bertemu dan tentu saja Jisang sangat senang dan langsung menemui Aliya.
"Aku akan berpisah dengan Jimin dan aku juga tidak mau menerima cintamu. Aku tidak akan menerima laki-laki yang akan menjadi pendampingku. Aku akan hidup dengan kedua anakku saja Dan kuharap kau mengerti" Aliya menatap Jisang yang terdiam ditempat.
"Terima kasih karena telah menyelamatkanku 3 tahun yang lalu dan aku tidak akan menuntutmu atas pembunuhan yang kau lakukan pada bayiku. Aku akan anggap bayiku mati karena kecelakaan itu. Dan kuharap kau tidak membahayakan keselamatan anak-anakku lagi" Aliya meninggalkan Jisang begitu saja.
*
Jimin hanya diam saat dokter terus bertanya tentang kesehatanya, sudah 2 Minggu Jimin ada dirumah sakit dan hanya keluarganya yang datang mengunjunginya
"Bisakah kau diam? Aku bosan mendengar ocehanmu" cetus Jimin dingin pada dokter tua tersebut.
"Tapi Tuan~~~"
"Pergilah" usir Jimin jengah dan dokter tersebut hanya menghela nafas pasrah dan meninggalkan Jimin sendirian.
"Jim~~~" Jimin berbalik dan menemukan Chanyeol yang berjalan kearahnya.
"Kupikir kau dikamar" Jimin tidak terlalu memperdulikan ucapan Chanyeol dan lebih memilih diam.
"Tanda tangani ini" ujar Chanyeol yang menyerahkan selembar kertas pada Jimin.
"Ige Mwoya?" Tanya Jimin dan membaca surat dari Chanyeol. Setelah Jimin tau isinya wajahnya berubah datar.
"Aku akan mengurus perceraian kalian dan kau hanya tinggal tanda tangan disini" ujar Chanyeol dan hanya dibalas tatapan dingin dari Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Do Not Want To Go! ✔️
General Fiction{ Beberapa Part di Privat. Follow dulu } "Tidak kumohon!" "Pergi!" "Lakukan apapun asal kau mau memaafkanku" "Aku tidak peduli! Pergi saja dan jangan muncul dihadapanku!" "Please!" "PERGIII" * Ketika bayangan masa lalu yang merambah memasuki kehidup...