Happy Reading.
*
"Gumawo Jaewon-shi" ujar Aliya tulus pada Jaewon. Jimin menceritakan semua kebenaran tentang kejadian 5 tahun yang lalu dan Aliya harus berterima kasih kepada Jaewon. Walaupun Jaewon ikut terlibat dalam kecelakaannya dulu tapi Jaewon sudah menyelamatkan nyawa anak-anaknya.
"Senang bisa membantu Aliya-shi. Tapi jika kau ingin memenjarakan ku atas kejadian dulu maka aku akan terima" kata Jaewon yang tidak melupakan kejadian dulu.
"Tidak Jaewon-shi. Kau sudah menyelamatkan nyawa suami dan anak-anak ku dan itu lebih dari cukup untuk membalas semua itu. Lagi pula kau hanya mengikuti rencana Jisang. Kau hanya alat" kata Aliya lembut.
"Gumawo Aliya-shi" Aliya mengangguk sambil tersenyum dan melirik kearah Jimin.
"Bagaimanapun terima kasih Jaewon-ah" kata Jimin lembut dan Jaewon hanya tersenyum.
"Kalian mau mengantar ku kebandara?" Aliya dan Jimin tertawa mendengar pertanyaan Jaewon.
"Sepertinya kita cocok menjadi teman" kekeh Jimin dan membuat Jaewon terbahak.
"Baik-baik kita teman"
*
"Appa~~~" Ji Hyun terus merengek pada Jimin yang tengah sibuk memejamkan matanya. Ji Hyun ingin pergi ke rumah Lisa dan Jimin tidak mau mengantar. Aliya dan Ji Yeon pergi ke supermarket dan hanya Jimin dan Ji Hyun yang ada dirumah.
"Hyunie mau apa kerumah Bibi Lisa?" Tanya Jimin tanpa membuka matanya.
"Main dengan Daniel" jawab Ji Hyun polos.
"Tunggu Eomma dan Noona pulang dulu nanti Hyunie pergi dengan Noona" Ji Hyun menggeleng tidak mau. Ia ingin sekarang mainnya.
"Ayolah Appa" Ji Hyun terus merengek dan Jimin hanya menghela nafas pasrah. Ji Hyun akan sangat memaksa jika punya keinginan. Persis sepertinya, hah kenapa Ji Hyun juga meniru sifatnya yang ini. Kenapa Ji Hyun tidak menuruni sikap Aliya saja.
Mereka kembali satu rumah dan Jimin jujur mengenai semuanya pada keluarganya. Taeyeon langsung menangis dan memeluk Jimin saat itu. Bahkan Jimin masih ingat semua wajah kaget keluarganya. Tapi semuanya sudah berlalu dan saatnya mereka memulai kehidupan yang baru.
"Kita pergi ke Minimarket dekat sini nde? Appa belikan Hyunie Snack" tawar Jimin dan masih juga tidak mempan untuk membujuk putranya. Ya Tuhan Park Ji Hyun kenapa kau sangat keras kepala.
"Appa tidak sayang Hyunie" ujar Ji Hyun cemberut dan membelakangi Jimin, melihat tingkah putranya Jimin hanya menghela nafas pelan dan memijat keningnya pelan.
"Oke-oke kita pergi kerumah Daniel" kata Jimin yang mengalah akan keinginan putranya. Sontak Ji Hyun langsung mengangkat wajahnya dan menatap berbinar kearah Jimin.
"Yeh Appa baik. Hyunie sayang Appa" teriak Ji Hyun dan melompat kepelukan Jimin. Sontak Jimin menangkapnya.
"Awas nanti jatuh" peringat Jimin dan hanya mendapatkan cengiran dari Ji Hyun.
"Tidak akan. Appa let's go"
*
"Eomma~~~" Ji Hyun kaget saat melihat Aliya dan Ji Yeon yang ada dirumah Lisa.
"Sayang kau disini?" Tanya Aliya yang meraih Ji Hyun dalam gendongannya.
"Eomma kesini?" Tanya Ji Hyun bingung.
"Noona-mu ingin menemui Bibi Lisa" jawab Aliya pelan.
"Noona Eodisoyeo?" Tanya Ji Hyun sambil celingak-celinguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Do Not Want To Go! ✔️
General Fiction{ Beberapa Part di Privat. Follow dulu } "Tidak kumohon!" "Pergi!" "Lakukan apapun asal kau mau memaafkanku" "Aku tidak peduli! Pergi saja dan jangan muncul dihadapanku!" "Please!" "PERGIII" * Ketika bayangan masa lalu yang merambah memasuki kehidup...