11.

3.9K 335 12
                                    


Happy Reading.

*

Aliya terbangun saat jam masih menunjukkan pukul tengah malam tepat. Menghela nafas pelan dan melirik samping dimana ada Ji Hyun yang masih tertidur pulas disampingnya.

Mengusap kepala anaknya dengan sayang dan perlahan kembali berbaring. Aliya tidur dengan menggenggam jemari kecil Ji Hyun yang saat ini sudah berusia 5 tahun. Wajah Ji Hyun yang sangat mirip dengan Jimin membuat Aliya tidak akan pernah melupakan suaminya.

Tidak sedetikpun dalam hidupnya Aliya melupakan Jimin. Bayangkan wajah Jimin selalu menghiasi harinya, bahkan setiap hari Aliya selalu bertemu Jimin dalam mimpi.

Ingatan itu selalu muncul dan selalu membuat Aliya terus merasakan penyesalan yang teramat besar. Bagaimana wajah Jimin yang menatap lembut kearahnya tidak akan pernah bisa lepas dari otak Aliya.

"Kau terlalu jahat padaku Jim" Aliya mencium jemari pendek Ji Hyun dengan lembut dan kembali memejamkan matanya. Malam masih terlalu panjang untuk dilewatkan begitu saja.

*

"Noona Hyunie mau pergi kekelas sendiri" Ji Yeon menatap datar sang adik yang merengek ingin pergi kekelas sendiri. Sekolah Ji Yeon dan Ji Hyun memang sama, hanya saja Ji Yeon sudah menduduki bangku sekolah dasar tingkat 4 dan Ji Hyun masih TK.

"Apa kau lupa pesan Eomma?" Tanya Ji Yeon yang terus menarik tangan sang adik kelasnya.

"Tapi aku sudah besar Noona dan aku juga seorang Namja, jadi Noona tidak perlu khawatir denganku terus. Aku tidak akan tersesat" Ji Yeon mengabaikan ucapan sang adik dan terus melanjutkan langkahnya.

"Noona~~~" Ji Yeon melirik tajam kearah Ji Hyun dan sontak Ji Hyun menunduk takut. Ji Hyun sangat takut dengan tatapan tajam sang kakak.

"Turuti perintah Eomma dan jangan suka membantah. Jika Eomma bilang kau harus diantar itu artinya harus dan kau tidak perlu merengek ingin pergi sendiri. Belajarlah jadi anak yang patuh pada ucapan orang tuanya Park Ji Hyun" sepanjang jalan menuju kelasnya Ji Hyun hanya mampu menundukkan kepalanya setelah mendengar ucapan ketus sang kakak.

"Hyunie tidak suka dengan Noona yang ketus" Ji Yeon menghentikan langkahnya saat mendengar ucapan lirih sang adik.

"Noona minta maaf. Tapi jangan jadi pembangkang lagi" Ji Hyun mendongak menatap mata sang kakak dengan lembut dan mengangguk.

"Tapi Noona jangan terlalu ketus" Ji Yeon tersenyum dan meneruskan langkahnya.

"Nanti jika sudah selesai tunggu Noona didepan kelasmu nde?"

"Nde Noona"

*

Aliya diam mengamati kepadatan jalan Seoul yang semakin menjadi. Macet dimana-mana dan pasti akan berlangsung lama.

"Aliya" Aliya tidak berbalik saat mendengar panggilan dari belakang.

"Wae Eonni?" Tanya Aliya tanpa mengalihkan pandangannya pada luar.

"Mobil Ahjuhsi Nam mogok dan tidak ada yang menjemput anak-anakmu. Kau mau menjemput mereka atau aku yang menjemput mereka?" Tanya Lisa.

"Aku yang akan menjemput mereka" ujar Aliya dan berbalik lalu meraih kunci mobil dan berjalan keluar, sementara Lisa hanya mampu menghela nafas pasrah menghadapi kedinginan sifat Aliya.

"Kenapa semua harus terjadi" Lisa melirik dinding samping dimana ada foto Jimin yang terpajang disana.

"Kau terlalu gegabah Oppa" gumam Lisa dan berlalu dari ruangan Aliya.

I Do Not Want To Go! ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang