Gladys berjalan menuju kelasnya, kelas XI IPA 3 yang terletak di lantai 2 kelas nomor 3 dari tangga. Di koridor hanya ada beberapa murid yang berjalan karena jam masih menunjukkan pukul 06.25. Gladys baru akan menaiki tangga tiba tiba terdengar suara
bugghh bughhh dari gudang belakang yang tak jauh dari tangga.Ia pun penasaran sehingga memutuskan untuk melihat sebenarnya ada apa di gudang. Gladys melihat ada seseorang berbadan tinggi sedang berkelahi dengan seorang lelaki. Wajah keduanya sudah babak belur. Ada banyak pertanyaan di kepala Gladys. Gladys ingin menghentikan perkelahian itu tetapi dia tidak tau bagaimana caranya.
Sampai akhirnya Gladys berteriak
"Heh kalian, berhenti!!"
Kedua lelaki itu tidak menggubris teriakan Gladys melainkan terus menerus saling memukul. Gladys berjalan mendekat untuk memisah kedua lelaki tersebut."Woy ada guru BK!!" Teriak Gladys.
Sontak, kedua lelaki itu segera behenti saling memukul.
"Anjing!!" Teriak lelaki berbadan kekar dan dia segera berlari meninggalkan lawannya.
Sedangkan satu lelaki di hadapan Gladys masih diam di tempat kemudian menoleh ke arah Gladys.
"Lo siapa? Punya hak apa lo bilang ada guru BK yang nyatanya nggak ada!!" Bentak lelaki itu.
Dengan bentakan seperti itu Gladys tidak merasa takut.
"Ini sekolah. Kalian nggak boleh berantem di sekolah" kata Gladys.
"Dia udah kurangajar sama gue dan harus dikasih pelajaran" ucap Gabriel.
"Tapi kan bisa diselesaiin secara baik baik, nggak harus berantem"
"Dedi duluan yang mulai, ya gue ladenin lah" ucap Gabriel enteng.
Gladys hanya mengedikkan bahu bodo amat. Dia segera beranjak dari sana menuju kelasnya.
Yang didapat Gladys pertama kali masuk ke dalam kelas adalah teman temannya yang sangat gaduh.
"Tumben Glad lo baru masuk kelas, biasanya pagi pagi udah diem di kelas" ucap Meety, temen sebangku Gladys.
Ada juga Tania dan Leni yang duduk dibelakang bangku Gladys dan Meety hanya diam.
"Gue udah berangkat dari tadi cuman belum sempet ke kelas" jawab Gladys sambil meletakkan tas nya ke kursi.
"Terus lo kemana?" Tanya Leni mewakili pertanyaan kedua temannya.
"Abis dari kantin" bohong Gladys.
Dan ketiga temannya hanya ber 'oh' ria.☆☆☆
Tettttt...
Bel istirahat berbunyi. Gladys dan ketiga temannya bergegas menuju kantin untuk mengisi perut mereka.
"Kalian pesen apa? Ntar gue pesenin" kata Tania.
"Wih ada apaan nih tumben lo baik Tan" ucap Meety heran.
"Aelahh, lo kemana aja Meet gue baik dari duluu woy"
"Gue mie goreng sama jus alpukat Tan" pesan Gladys.
"Samain aja" ucap Meety dan Leni barengan.
"Okee gue pesen dulu" Tania segera berbalik arah menuju tempat pemesanan.
Tania kembali ke arah dimana ketiga sahabatnya duduk dan meletakkan apa yang tadi dipesan. Gladys sejak tadi melamun, entah apa yang dipikirkannya.
"Glad, lo kenapa? Mie nya dimakan dong" suruh Leni.
"Iya" jawab Gladys singkat sedangkan Meety dan Tania hanya saling pandang.
Semua yang ada di kantin tiba tiba menoleh ke arah pintu masuk termasuk ketiga sahabat Gladys.
"Idihhh cogan semuaa" kagum Meety membuat Gladys menoleh ke arah pintu kantin.
"Apaan si lo Meet lebay banget" cibir Tania.
"Aelah Tan emang beneran cogan ko" sahut Leni.
Gladys masih menatap keempat orang yang sudah duduk di pojok kantin. Gladys merasa pernah melihat cowok tinggi dengan baju dikeluarkan yang sedang menghisap rokok.
"Itu kan yang tadi di gudang" gumam Gladys membuat ketiga temannya memandang Gladys.
"Maksut lo apa Glad? Tanya Tania mewakili pertanyaan kedua temannya.
"Eh ngg- anuu ehh" ucap Gladys gugup.
"Anu apaan si Glad?" Tanya Meety.
"Kalian kenal sama keempat cowok itu?" Tanya Gladys melihat kearah pojok kantin.
"Kenal lah siapa juga yang ngga kenal sama most wanted sekolah" Jawab Meety dan diangguki oleh Tania dan leni.
"Most wanted? Ulang Gladys tidak paham.
"Yaampun Glad masa lo ngga tau kalau keempat cowok itu most wanted sekolah kitaa" Leni menyahut.
Gladys hanya menggeleng.
"Oke gue ceritain ya. Yang rambutnya agak berantakan tuh Bryan. Nah itu yang punya jambul namanya Vernando. Sebelah kirinya Vernando namanya Anton, dia agak pendiam. Satunya lagi yang ngerokok itu Gabriel. Bisa dibilang dia bos dari keempat orang itu." Jelas Meety antusias.
"Jadi nama dia Gabriel" ucap Gladys pelan namun bisa didengar oleh ketiga temannya.
"Glad!! Lo ada apa sama Gabriel?" Tanya Leni melotot.
"Eh kalian tau nggak, yang namanya Gabriel itu tadi pagi berantem di gedung sekolah"
"Pasti ada yang mancing emosi Gabriel terus dia bales" ucap Tania.
Sedangkan Gladys terus mengamati Gabriel."Iya tadi katanya Dedi dulu yang mulai"
"Emang Dedi sama Gabriel dari dulu nggak pernah akur" ucap Leni.
Gladys hanya manggut manggut.
"Kayaknya nih guyss ada yang bakal jatuh cinta, ehuyy" goda Meety.
"Paan sih Meet, kenal aja nggak" ucap Gladys dan wajahnya langsung berubah merah.
Ketiga temannya terbahak terpingkal pingkal melihat kemerahan di wajah Gladys.
Gabriel dan ketiga temannya berencana ingin membolos ketika pelajaran matematika. Itu sudah kebiasaan mereka berempat. Sekarang mereka ada di taman belakang sekolah sambil menghisap rokoknya kecuali Anton yang memang jarang merokok dan agak pendiam.
"HEH KALIAN BEREMPAT!! JANGAN BOLOS PELAJARAN!!" Teriak guru berkumis tebal dengan murka.
Sontak keempat lelaki menoleh dan tiga diantaranya langsung membuang rokoknya yang belum habis ke rerumputan.
"Aelah pak santai aja kalii, kita cuman cari angin doang" ucap Bryan santai dan mendapat anggukan oleh ketiga temannya.
"Cari angin jidatmu peang, sekarang kalian ikut saya ke ruang BK!!" Murka Pak Harno guru BK.
"Siap pak" serempak keempat cowok itu hormat kepada Pak Harno.
Pak Harno hanya geleng geleng melihat tingkah keempatnya.Jangan lupa vote and komen:))
KAMU SEDANG MEMBACA
Gladys's My Mine
Подростковая литература"Dia ngelarang gue deketin lo, tapi gue nggak takut. Gue juga nggak akan biarin ada orang yang ngehalangin gue buat deketin cewek yang gue suka." ucap Gabriel. "Maksud lo?" Tanya Gladys tidak paham. "Lupain." "Nggak jelas banget sih ni cowok." gumam...