Setibanya di kantin, semua pasang mata melihat ke arah pintu masuk, kini terlihat Gabriel dan Gladys masuk ke dalam kantin. Terdengar bisikan-bisikan dari semua murid. Ada yang heran, kaget, cemburu, marah, dan ada juga yang senang.
"Kok pada ngeliatin kita gitu sih Gab" ucap Gladys sambil nunduk.
"Karena lo cantik." Bisik Gabriel tepat di telinga Gladys membuat Gladys merinding. Pasang mata yang melihat pun ada yang teriak histeris.
"Apaan sih lo" kesal Gladys sambil mencubit lengan Gabriel. Gabriel hanya mengelus puncak kepala Gladys. Itu pun tak luput dari perhatian siswa siswi di kantin.
Gabriel dan Gladys akhirnya duduk di kursi tengah-tengah kantin.
"Lo mau pesen apa?" Tanya Gladys pada Gabriel."Bakso, minumnya jus jeruk." Jawab Gabriel dan Gladys mengangguk.
Ia segera menuju tempat pemesanan.Gladys kembali dengan membawa dua mangkuk bakso di tangan kanan dan kirinya.
"Nih, bentar ya gue ambil minumnya." Ucap Gladys lalu kembali ke tempat pemesanan.
Tidak butuh waktu lama, Gladys sudah membawa dua gelas jus jeruk di tangan kanan dan kirinya. Ia berjalan akan kembali ke tempat dimana Gabriel berada. Gladys melamun dan tidak memperhatikan jalan. Sehingga ia menabrak seseorang didepannya yang berjalan berlawanan arah dengan Gladys. Jus jeruk yang dipegang Gladys tumpah ke seragam cewek itu.
"Eh yaampun, maaf maaf gue gak sengaja, aduh gimana nih, maaf kak." Ucap Gladys takut.
"HEH JALAN TUH PAKE MATA, INI LO LIAT SERAGAM GUE KOTOR GARA GARA JUS JERUK LO!!" Teriak Gissele yang membuat semua penghuni kantin mengarahkan pandangan dan melihat apa yang sedang terjadi.
"Ma-maaf kak, tadi gue gak sengaja." Ucap Gladys menghadap ke bawah dengan mata yang berkaca kaca.
Tiba-tiba sebuah tamparan mendarat di pipi Gladys. Bisik bisik dari para murid pun mulai terdengar.
"Aww- sa-sakit" ucap Gladys meringis kesakitan.
"LO TUH GA-" teriak Gissele terpotong,
"Berhenti!" Ucap Gabriel memotong ucapan Gissele membuat Gissele seketika langsung diam.
Gladys sudah menjatuhkan air mata berkali-kali.
"G-Gab, lo ng-ngapain disini?" Tanya Gissele gugup.
"Lo tadi nampar dia?" Tanya Gabriel dengan tatapan tajamnya.
"Nih anak udah numpahin jus jeruknya ke seragam gue Gab." Ucap Gissele sambil menunjuk Gladys.
"Dia udah minta maaf kan? Dan Gladys juga gak sengaja!!" Ucap Gabriel.
"Gab, kok lo jadi belain dia sih?!" Protes Gissele.
"Yuk Glad." Ajak Gabriel sambil narik tangan Gladys. Sontak, Gissele semakin emosi. Gladys mengikuti Gabriel masih dengan menunduk.
"Awas lo Gladys!! Jangan pernah main main sama gue!" Ucap Gissele dendam lalu pergi.
Gabriel membawa Gladys ke rooftop. Mereka lalu duduk di kursi sofa melihat pemandangan di bawah.
"Glad" panggil Gabriel. Gladys menoleh ke arah Gabriel.
"Pipi lo masih sakit?" Tanya Gabriel.
"Udah lumayan." Jawab Gladys.
"Maafin gue ya, telat nolong lo. Tadi gue ke toilet." Ucap Gabriel.
"Gak apa-apa. Justru gue makasih sama lo, lo udah belain gue. Tadi emang gue yang salah Gab. Gue jalan gak liat-liat." Ucap Gladys.
"Udah jangan nyalahin diri lo sendiri, biar kapok si Gissele."
"Lo kenal sama dia?" Tanya Gladys.
"Dia itu dari kelas XI suka sama gue, ngejar-ngejar gue terus. Tapi gue gak respon, karena sifat dia juga gak baik." Jelas Gabriel.
"Oh, terus kenapa lo bareng gue terus?" Tanya Gladys karena penasaran.
"Karena gu-" ucapan Gabriel terpotong oleh dering dari ponsel Gladys.
Hallo Len, ada apa?
Lo sekarang dimana Glad? Dari tadi lo gak masuk kelas. Lo sakit? Tapii.. tadi gue denger dari temen-temen lo dihukum. Emang iya?
Satu-satu dong nanyanya. Gue sekarang ada di rooftop sama Gabriel.
Hah? Gabriel? Kalian ngapain? Ceritain semuanya!
Nanti aja kalau gue masuk kelas.
Jangan bikin kita kepo Glad, Meety sama Tania juga-
Gladys mematikan panggilannya. Mungkin saat ini Leni dan kedua temannya sedang ngedumel tidak jelas.
"Dari siapa?" Tanya Gabriel.
"Leni. Yuk Gab balik ke kelas" ucap Gladys dan Gabriel hanya mengangguk mengiyakan.
Mereka segera beranjak dari rooftop unuk kembali ke kelas.
"Gue masuk dulu." ucap Gladys pada Gabriel.
"Hm, nanti pulang bareng gue." Ucap Gabriel dan Gladys mengangguk. Gladys segera masuk sedangkan Gabriel beranjak dari kelas Gladys.
Teman sekelas Gladys yang melihat kejadian itu banyak yang melongo.
"GLADD!!!" Teriak Meety dari bangkunya.
Gladys yang sudah tau sifat Meety hanya geleng-geleng kepala.
"Apa?" Tanya Gladys saat sudah meletakkan tas nya di kursi.
"Glad, pipi lo kenapa jadi gitu?' Tanya Meety.
"Tau ih, ceritain semuanya dari awal sampai akhir!!" Tambah Tania.
"Oke oke, gue akan kasih tau kalian." Ucap Gladys lalu ia mulai menceritakan semuanya dari dia yang telat bangun sampai dia di rooftop bersama Gabriel.
Ketiga temannya hanya melongo saat mendengar cerita dari Gladys.
"Kurangajar kak Gissele, berani beraninya nampar lo." Ucap Leni.
"Kan gue numpahin jus jeruk ke baju seragamnya." Ucap Gladys.
"Tunggu, kan lo sekarang lagi deket sama Gabriel tuh, pasti kak Gissele cemburu banget." Ucap Meety.
"Dan bisa jadi dia jadi dendam sama lo gara-gara kejadian di kantin sama karena lo deket sama Gabriel Glad." Ucap Tania.
"Tapi kak Gissele kan gak pacarnya Gabriel. Lagian gue juga gak suka ama Gabriel kok." Ucap Gladys.
"Gila aja lo gak suka ama Gabriel, Glad sadar. Dia itu ganteng, most wanted, banyak orang yang ngarep sama dia. Tapi dia lelehnya cuman sama lo Glad." Jelas Leni.
"Gabriel baik sama gue." Ucap Gladys.
"Iya karena dia suka sama lo Gladys." Ucap Leni yang mendapat anggukan dari Meety dan Tania. Dan Gladys memikirkan perkataan Leni barusan.
Suasana kelas yang tadi gaduh mendadak menjadi sepi karena bel tanda masuk sudah berbunyi dan kedatangan guru bahasa indonesia, Pak Amri.
Haii guys. Alhamdulillah bisa up lagi. Tapi? Kok gak nyambung ya ceritanya, gaje banget. Ini cerita pertama aku, jadi masih amatir. Hhehe
Oh ya, maafin typo yang bertebaran.
Vote komen yok silakan. Kasih saran juga boleh.See you in next part💗
KAMU SEDANG MEMBACA
Gladys's My Mine
Teen Fiction"Dia ngelarang gue deketin lo, tapi gue nggak takut. Gue juga nggak akan biarin ada orang yang ngehalangin gue buat deketin cewek yang gue suka." ucap Gabriel. "Maksud lo?" Tanya Gladys tidak paham. "Lupain." "Nggak jelas banget sih ni cowok." gumam...