Pagi harinya..
"ASTAGA!! UDAH SETENGAH TUJUH?!" Teriak Gladys ketika menyadari ternyata ia bangun kesiangan. Ia segera bergegas mempersiapkan diri untuk pergi ke sekolah.
15 menit berlalu, Gladys sudah siap dengan seragam lengkapnya dan segera bergegas menuju sekolah.
Karena hari sudah siang ia pun segera keluar untuk mencari angkutan umum. Setelah beberapa menit menunggu, tak ada satupun angkutan atau taksi yang lewat. Karena Gladys takut terlambat, akhirnya dia memutuskan jalan kaki dan sesekali dia berlari untuk mempersingkat waktu.
"Huftt......" keluh Gladys sambil menyeka keringat di pelipis nya. Tiba tiba ada sebuah motor sport berhenti tepat di samping Gladys. Ia pun menoleh ke samping dan mendapati wajah rupawan seorang most wanted sekolah.
"Kenapa baru berangkat?" Tanya Gabriel.
"Gue tadi telat bangun" jawab Gladys.
"Kenapa lo jalan kaki?" Tanya Gabriel lagi.
"Nggak ada kendaraan" jawab Gladys.
"Yaudah bareng gue aja" ucap Gabriel.
Gladys berfikir sejenak
"Aelah kelamaan lo, cepet naik!" perintah Gabriel.
Gladys pun mengikuti perintah Gabriel dan akhirnya mereka berangkat bersama menuju sekolah.
Setibanya mereka di sekolah ternyata gerbang sudah ditutup sehingga Gabriel mengajak Gladys untuk lewat pintu rahasia yang terletak di belakang sekolah.
"Gab, nanti kalau kita ketahuan gimana?" Tanya Gladys takut.
"Udah lo tenang aja, ada gue." ucap Gabriel.
"Gue gak berani semak semak gitu."
"Gue gendong" ucap Gabriel dan segera membopong tubuh Gladys menuju pintu rahasia. Sontak, Gladys kaget bukan main saat Gabriel tiba tiba membopongnya.
"Huhh, akhirnya" ucap Gladys saat Gabriel sudah menurunkannya. Mereka sudah berhasil melewati pintu rahasia.
"Yaudah yuk" ajak Gabriel dan Gladys hanya mengangguk.
Gabriel dan Gladys berjalan menuju kelas, tapi baru sampai di samping toilet guru, seorang lelaki keluar dari toilet tersebut dan memanggil mereka.
"HEY KALIAN BERDUA!!" teriak Pak Teguh yang merupakan kepala sekolah.
Gabriel menoleh dan tersenyum dengan rasa tidak bersalahnya, dan Gladys menunduk ketakutan. Gabriel yang tau Gladys takut, ia membisikan sesuatu di telinga Gladys.
"Gak usah takut, tenang aja" bisik Gabriel.
Gladys akhirnya mendongak menatap ke arah kepala sekolah yang wajahnya snagat menyeramkan.
"Ada apa pak?" Tanya Gabriel dengan santainya.
"ADA APA ADA APA!! KALIAN INI PASTI TERLAMBAT KAN?! SEKARANG JUGA KALIAN BERDUA IKUT SAYA!!" teriak Pak Teguh.
"Santai kali pak gak us-" ucap Gabriel.
"Hustt, jangan gitu Gab, gak sopan" ucap Gladys memotong pembicaraan Gabriel.
Gabriel hanya nyengir menunjukkan ekspresi tak berdosa. Mereka mengikuti langkah kaki Pak Teguh sampai berhenti di depan tiang bendera.
"Kalian harus berdiri di sini sambil hormat ke tiang bendera, sampai jam istirahat!!" Perintah Pak Teguh.
"Siap pak" ucap Gabriel sambil hormat dan Pak Teguh segera meninggalkan mereka. Gladys dan Gabriel menghadap ke arah bendera dengan tangan posisi hormat.
"Baru kali ini gue dihukum." Ucap Gladys tiba-tiba.
"Maaf, lo jadi kena hukuman gara-gara gue." Ucap Gabriel.
"Bukan gara-gara lo, emang gue yang telat bangun." Ucap Gladys.
Gabriel tersenyum penuh arti. Jika di koridor masih rame, pasti murid cewek akan teriak histeris melihat senyum Gabriel.
Bel istirahat berbunyi, pertanda hukuman Gladys dan Gabriel berhenti.
"Yuk Glad, udah istirahat" ucap Gabriel.
Tiba-tiba Gladys memegang kepalanya dengan tangan kanannya dan merasa sangat kesakitan. Gabriel yang menyadari itu langsung panik dan khawatir.
"Glad lo kenapa?" Tanya Gabriel belum terjawab, Gladys sudah pingsan.
Gabriel segera mengangkat tubuh Gladys untuk dibawa ke UKS. Di koridor yang dilewati Gabriel banyak murid-murid yang bertanya tanya tentang apa yang terjadi.
Itu siapa yang dibopong Gabriel?
Itu kan Gladys. Beruntung banget bisa dibopong Gabriel
Gladys kenapa?
Eh most wanted lewat, bopong siapa tuh
Dan masih banyak lagi bisikan-bisikan yang mengganggu telinga. Di saat itu ada sepasang mata yang memandang kejadian tersebut dengan hati terbakar dan emosi yang meluap.
Sesampainya di UKS Gabriel langsung menidurkan tubuh Gladys.
"Gladys kenapa?" Tanya Vina, seseorang yang bertugas merawat di UKS tersebut.
"Tadi dia pingsan" jawab Gabriel.
"Tolong ambilkan minyak kayu putih. Dia kelihatan sangat lelah." perintah Vina.
Gabriel segera mengambil minyak kayu putih lalu menyerahkan ke Vina. Minyak kayu putih tersebut didekatkan ke arah hidung Gladys, bermaksud agar Gladys cepat sadar.
"Ya sudah kamu di sini saja nungguin Gladys sampai dia sadar. Nanti kalau sudah sadar ambilkan air putih suruh minum yang banyak, saya ada urusan sebentar." Ucap Vina lalu diangguki Gabriel.
Gabriel duduk sambil memandangi wajah Gladys yang belum juga membuka matanya.
"Baru kali ini gue perhatian ama cewek, dan cewek itu lo Glad" ucap Gabriel tiba-tiba. Mata Gladys sedikit membuka dan akhirnya Gladys sudah sadar. Gabriel yang melihat itu langsung lega.
"Ini dimana?" Tanya Gladys.
"UKS. Lo tadi pingsan" jawab Gabriel dan segera mengambilkan air minum dan menyerahkannya pada Gladys.
"Nih minum yang banyak" suruh Gabriel.
Gladys segera meminum air tersebut, dan kembali menyerahkan pada Gabriel.
Setelah Gabriel mengembalikan air putih ke tempat semula, Gabriel kembali duduk. Sekarang bola mata mereka saling bertemu, mendalami tatapan masing-masing, hingga akhirnya Gladys yang menoleh ke arah lain."Gab"
"Glad"
Panggil mereka barengan."Lo dulu" ucap Gabriel.
"Makasih ya Gab" ucap Gladys.
"Untuk?" Tanya Gabriel.
"Lo udah nolongin gue, udah bopong gue sampe sini."
"Iya, gue juga makasih sama lo."
"Makasih untuk?" Tanya Gladys.
Lo udah bikin gue nyaman. Batin Gabriel.
"Semuanya." Jawab Gabriel.
"Semuanya? Emang apa aja?"
"Lo masih pusing?" Tanya Gabriel mengalihkan pembicaraan.
"Oh-eng-enggak, udah gak pusing." Ucap Gladys.
"Yaudah yuk ke kantin, gue laper." Ajak Gabriel.
"Ayo."
Hallo guys, akhirnya bisa up. Maaf ya lama banget dan ini cuman sedikit. Insyaallah besok aku up lagi.
Jangan lupa pencet bintang di pojok kiri bawah, wkwk.
Thx uu💗
And
See you in next part!
KAMU SEDANG MEMBACA
Gladys's My Mine
Teen Fiction"Dia ngelarang gue deketin lo, tapi gue nggak takut. Gue juga nggak akan biarin ada orang yang ngehalangin gue buat deketin cewek yang gue suka." ucap Gabriel. "Maksud lo?" Tanya Gladys tidak paham. "Lupain." "Nggak jelas banget sih ni cowok." gumam...