Gabriel akhirnya sampai di kelasnya setelah mengantar Gladys ke kelas. Ia menuju bangkunya lalu ber tos ria dengan ketiga temannya.
"Tumben lo pada udah ada di sini?" Tanya Gabriel heran.
"Sengaja lah nungguin lo Gab." Jawab Bryan dengan senyum lebarnya.
"Iya, cepetan cerita kemarin lo kemana?" Suruh Vernando karena penasaran dan diangguki Anton.
"Gue kemarin telat, ternyata Gladys juga telat yaudah gue bareng dia. Kita lewat pintu rahasia karena gerbang udah ditutup. Pas mau ke kelas, kita ketauan kepala sekolah dan kita dihukum suruh hormat ke tiang bendera sampe jam istirahat." Cerita Gabriel awalan.
"Terus?" Tanya Anton agar Gabriel melanjutkan ceritanya.
"Gladys tiba-tiba pingsan waktu bel istirahat bunyi. Gue bopong dia ke UKS dan nungguin dia sampe sadar. Dia udah sadar terus kita ke kantin cari makan. Kita duduk tuh di meja tengah, Gladys langsung pesenin makanan. Dia kembali bawa dua mangkuk bakso, terus ke tempat pemesanan lagi buat ambil es. Pas dia jalan menuju ke gue dia nggak sengaja nabrak Gissele. Tapi gue nggak liat kejadian itu soalnya gue ke toilet. Gue balik dari toilet dan gue kaget banget, Gladys ditampar Gissele. Terus gue samperin dan yang gue liat baju Gissele kotor kena jus jeruk. Gue marahin Gissele karena dia nampar Gladys yang pastinya nggak sengaja nabrak dia. Terus gue bawa Gladys ke rooftop buat nenangin dia. Gladys dapet telpon dari temennya terus dia kembali ke kelas dan gue milih ke taman belakang soalnya badmood masuk kelas." Cerita Gabriel sedetail-detailnya.
"Oh, kasian Gladys pasti dia jadi incaran Gissele sekarang." Ucap Anton.
"Iya kasian itu Gladys, lo harus selalu jaga dia bos." Ucap Vernando.
"Hm, gue juga takut kalo Gladys diapa apain." Ucap Gabriel dengan nada khawatir.
"Tunggu," ucap Bryan membuat Ketiga temannya penasaran.
"Jadi? Baksonya nggak jadi dimakan dong Gab?" Tanya Bryan dengan nada polos membuat ketiga temannya melotot tidak percaya dengan pemikiran Bryan. Sampai-sampainya dia masih memikirkan bakso.
"Pertanyaan lo nggak penting banget sih Yan, ya jelas lah bakso nya nggak dimakan. Kan Gabriel langsung keluar kantin." Jelas Vernando sebel.
"Kan mubazir dua mangkuk bakso." Gumam Bryan lalu mendapat jitakan dari ketiga temannya.
"Aduh anjir sakit." Protes Bryan sambil memandangi wajah ketiga temannya.
Kelas yang tadinya rame, berubah menjadi sepi karena kedatangan guru sejarah, Bu Anita.
"Pagi anak-anak." Ucap Bu Anita lalu duduk.
"Pagi buuu." Balas semua murid.
"Oke kita lanjutkan pembelajaran yang kemarin belum selesai." Jelas Bu Anita lalu menerangkan materi dengan cermat.
Apa yang dilakukan keempat bad boy di kelas? Tidur. Ya, itulah jawaban yang pas karena saat ini mereka sudah berada di alam mimpi. Sedangkan guru di depan, masih sibuk mengoceh tentang sejarah.
☆☆☆
Istirahat telah tiba..
"Kantin yuk." Ajak Tania mengajak ketiga temannya.
"Yuk," ucap Leni dan Meety bersamaan.
"Gue ke toilet dulu ya, kalian ke kantin duluan aja ntar gue nyusul." Ucap Gladys.
"Sendirian lo? Gue temenin deh." Ucap Meety.
"Nggak usah, gue sendiri aja. Gue udah kebelet nih, bye." Jawab Gladys langsung lari menuju toilet.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gladys's My Mine
Teen Fiction"Dia ngelarang gue deketin lo, tapi gue nggak takut. Gue juga nggak akan biarin ada orang yang ngehalangin gue buat deketin cewek yang gue suka." ucap Gabriel. "Maksud lo?" Tanya Gladys tidak paham. "Lupain." "Nggak jelas banget sih ni cowok." gumam...