•
«Valerie's PoV»
Aku terbangun dengan sepasang tangan yang memelukku dengan erat. Aku membalikkan tubuhku sehingga aku bisa menatap Calum yang masih tertidur dengan pulas. Aku memandangi wajahnya yang terlihat tampan walaupun ia tengah tertidur. Entahlah, aku masih tidak bisa percaya jika aku dengannya pernah menikah atau bahkan status kami saat ini masih sah sebagai suami istri?
Disaat aku ingin beranjak ke kamar mandi, Calum malah mempererat pelukannya sehingga aku tidak bisa bergerak ke manapun. Aku bingung, haruskah aku membangunkannya atau membiarkan ia memelukku hingga ia terbangun dengan sendirinya?
Tapi pada akhirnya aku memilih pilihan pertama.
"Calum bangunlah, aku harus ke kamar mandi," ucapku.
Calum membuka matanya dan menatap mataku, sedangkan aku hanya bisa terdiam dengan detak jantungku yang sudah berdetak dua kali lipat dari biasanya. Sialan, kenapa Calum bisa membuatku seperti ini hanya dengan menatap mataku saja?!
"E-eh Cal kau mau apa?!"
Jantungku berdetak sangat cepat hingga rasanya seperti mau loncat dari tempatnya. Calum berada di atasku dan wajahnya sangat dekat sekali denganku sehingga aku bisa melihat dengan jelas matanya yang berwarna coklat itu.
"Aku merindukanmu Val," lirih Calum.
Mata itu, menyiratkan kerinduan yang sangat dalam.
"Ak- hmppph."
Aku terkejut bukan main ketika Calum tiba-tiba saja mencium bibirku dengan lembut. Awalnya aku hanya terdiam saja karena terkejut, namun lama kelamaan aku terhanyut dalam ciumannya dan membalasnya. Kecupan-kecupan lembut Calum semakin lama semakin kasar, bahkan ia sempat menggigit bibir bawahku. Rasanya aku seperti tidak bisa menghirup oksigen, Calum belum juga melepaskan ciumannya, bahkan setelah kudorong tubuhnya ia masih tetap tahan dengan posisinya itu.
"C-Cal h-hentikhan," ucapku disela-sela ciumannya.
Pada akhirnya, Calum melepaskan ciumannya dan aku menghirup okisgen sepuas-puasnya. Namun belum lama setelah itu, Calum sudah kembali menciumi leherku, menggigit dan meninggalkan bekas keunguan di sana.
"Cal-"
"Please Val, I need you, I miss you so fucking much," lirih Calum sambil menatap mataku.
Aku bisa melihat dari matanya bahwa ia tengah menahan gairahnya, matanya lebih gelap dan seperti siap menyerang mangsanya.
"T-tapi-"
"Kau akan menikmatinya Val, percayalah padaku, aku akan selalu menjagamu," ucap Calum.
Tangannya mengelus rambutku dan memainkan ujung rambutku.
"I promise," ucapnya yang kemudian kembali mencium bibirku.
•
«Author's PoV»
"Astaga memangnya kedua manusia ini sedang apa sampai-sampai belum bangun?!" gerutu Michael.
"Entahlah Mike, mungkin mereka tengah ekhem you know lah," jawab Ashton sambil terkekeh pelan.
"Aku iri dengan Calum," ucap Luke tiba-tiba yang membuat Ashton dan Michael menatap ke arahnya dengan bingung.
"Iri kenapa?" tanya Michael.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forced Marriage • Hood ✔
Fanfic[COMPLETED] Ketika cinta diuji kepada sepasang kekasih yang harus menikah karena paksaan, pernikahan mendadak yang bahkan kedua mempelai tak mengenal satu sama lain Pernikahan ini terjadi karena sebuah kesalahan yang kedua mempelai itu buat sendiri...