Kita Mengundang Kopi Untuk Malam Ini

43 1 0
                                    

Katakan padaku,
dalam tembang-tembang malam yang tidak ingat lagi bagaimana ia dinyanyikan,
tertulis Banyuatis adalah nyawa.
Dan bagai sabda pendeta tertinggi,
demi Tuhan, Banyuatis memang adalah nyawa.
Ia adalah rahim yang berdarah, pintu akan segala puisi berbagai-bagai bahasa.
Aku suka mencelupkan ujung penaku ke dalamnya,
sebab ampasnya sekental darah
yang lahir dari sejarah yang tidak jujur dan penuh amarah.

AB IMO PECTOREWhere stories live. Discover now