Chapter 16; Jadi...

650 55 121
                                    

"Emang apaan ketakutannya kak Zika?" tanya Zalfa.

"Dia takut kalo dia ngejahuin Vanya, Vanya nantinya jadi orang yang lebih tertutup. Dan itu benar-benar terjadi. Setiap ada masalah, Vanya pasti gak pernah cerita. Bahkan masalah sebesar ini, dia gak ngomong...," jelas Ridwan. Yang lain kembali terdiam. Tak ada yang bersuara.

"Tapi, Van... Lo gak bisa terus-terusan kayak gini... Lo harus cerita sama kak Zika!!" Bastian kembali menatap Vanya. Kepala Vanya terangkat. Matanya sembap karena tangis.

"Cejo...," panggil Ruth sambil meletakkan tangannya diatas punggung tangan Vanya. "Yang kuat ya!!," Ruth mengelus-elus pelan punggung tangan Vanya, menyalurkan kekuatan disana. Vanya tersenyum miris.

"Udah ah... Kenapa jadi sedih gini sih??" cetus Devin.

"Bener kata kak Devin... Kita kan mau have fun!!," timpal Marsha. Vanya cepat-cepat menyeka air matanya dan tersenyum. Yang lain pun ikut tersenyum. Dan mereka pun menghabiskan waktu bersama di hari itu.

"Kau terlalu meremehkan... Hmm... Sepertinya aku sudah menetapkan keputusanku untuk mengambil dia.. Sok menguatkan!!"

DI LAIN TEMPAT

"Ada apa bos?" tanya sorang pria yang berbadan kekar.

"Aku punya misi untuk kalian!!," jawab seorang wanita yang berdiri di depannya.

"Apa?" tanya pria itu lagi. Wanita di depannya menoleh. Raut kekhawatiran terlihat jelas di wajah wanita itu. Bercampur dengan raut kelelahan. Umurnya masih seperempat abad. Namun, beban yang ada di pundaknya sudah sangat banyak.

"Aku minta kalian menjaga adikku dan teman-temannya!!" Wanita itu menatap tajam kearah pria ber-jas hitam yang berdiri di hadapannya. Pria itu sedikit terkekeh.

"Kau ini semakin aneh Zika... Pulang dari Australia kau jadi sedikit gila sepertinya...," cetus pria itu asal sambil terkekeh. Wanita itu memang tak lain adalah Zika, kakak Vanya. Setelah mendengar cerita Vanya tentang ancaman itu, ia sekarang tengah membicarakan tentang keselamatan Vanya. Jelas aja ia khawatir.

"Ini penting!! Kau harus menamar menjadi apapun disana!! Jadi tukang kebun atau satpam atau apapun... Yang jelas, kau bisa memantau adikku!!," tegas Zika. Ia menatap pria itu semakin tajam. Pria itu menelan ludah. Entah apa yang menjadikan wanita di depannya jadi lebih agresif dan cepat marah.

"Oke, baiklah!! Aku akan menyuruh anak buahku kesana sekarang!!," ujar pria itu.

"Kalau perlu, kau sendiri yang turun!!," lanjut Zika sewot. Ia kembali membalikkan tubuhnya membelakangi pria itu. Pria itu mendengus sebal.

"Ya... Jika diperlukan!" Pria itu langsung ergi dari ruangan Zika. Wanita berumur 25 tahun itu menghela nafas pelan. 'Kenapa beban seberat ini harus dia yang nanggung?? Dia masih remaja... Tak seharusnya dia menanggungnya...'.

SKIP

"Ruth, maaf lama...." Seorang pria berlari-lari pelan menghampiri Ruth. Gadis itu menoleh dengan menunjukkan wajah sebalnya.

"Kobas kemana aja sih?? Capek tau nunggu nya...," gerutunya. Pria yang akrab dipanggil Kobas itu terkekeh pelan. Ia menarik hidung Ruth.

"Gemes ih...," tuturnya. Ruth langsung mendorong pelan tangan Bastian dan memanyunkan bibirnya. Bastian pun duduk disampingnya.

"Kobas ngapain ngajak aku kesini?" tanya Ruth. Setelah berkumpul dengan teman-temannya, Ruth dan Bastian -- yang memang sudah berencana untuk jalan-jalan – bertemu. Mereka pergi ke taman XT sesuai ajakan Bastian.

"Ada yang mau aku omongin Ruth...," jawab Batian lirih. Raut mukanya berubah serius. Ruth mulai tegang.

"A... apa Kobas??" tanya Ruth. Ia sedikit gelagapan karena melihat ekspresi Bastian yang tegang. Bastian terdiam.

"Aku...." Bastian memotong ucapanya. Ruth menelan ludahnya. "Aku habis kentut!!" Gelak tawa langsung terdengar dari mulut Bastian. Sedangkan gadis disebelahnya membulatkan matanya. Mata Ruth masih membulat. Ia menoleh sedikit ke Bastian.

"KOBAS!!!" Teriakan yang ampuh membuat Bastian menutup kedua telinganya. Bastian sedikit terkekeh.

"Becanda Ruth..." Bastian menghentikan tawanya. Ruth melipat kedua tangannya dengan bibir yang manyun.

"Yang bener ah... Kenapa?" tanya Ruth kemudian. Bastian tersenyum.

"Iya deh..." Ruth menoleh pelan. "Jadi, aku...."


HAI HAI... SEPERTINYA AKU LAMA GAK UPDATE CERBUNG INI? KENAPA? KARENA AKU BINGUNG.... BIASANYA KALO BINGUNG GINI MINTA TOLONG SAMA KAK ANDIT LEWAT WA... TAPI SEKARANG HP ERROR. BINGUNG GAK ADA YANG BANTUIN...

MALAH CURHAT... UDAH AH... SEE YOU IN THE NEXT CHAPTER!!

HAPPY READING AND DON'T FORGET TO VOMENT!!


Golden MissionWhere stories live. Discover now