"Cemburu lo Wan?" tanya Vanya pada Ridwan sambil memainkan alisnya. Alif dan Key B langsung tertawa.
"Namanya Dza. Dia kakak kembarnya Marsha. Plus adik sepupu gue..," jelas Key B. Ridwan ber-ooh panjang.
"Kalo dia kakak Kembarannya Marsha, berarti Marsha itu adik sepupu lo dong??" tanya Alif kemudian. Key B hanya mengangguk. Mereka akhirnya menghabis jam kosong tersebut dengan bercanda dan mengobrol.
*Ngomongin Marsha, Marsha ngapain ya? Ke kelasnya yuk!!* (Apasih... Gaje...)
***
Sama seperti kelas yang lain, kelas Marsha juga sedang kosong. Kericuhan terjadi sejak tadi. Para siswa laki-laki lari-larian tak jelas didalam kelas. Sedangkan para siswi sudah bergosip ria sejak tadi. Sesekali mereka berteriak marah pada para siswa laki-laki yang jail. Tak terkecuali Ruth. Gadis itu dan teman-temannya sejak tadi asyik bergosip tentang Indiska, kakak kelas mereka yang kabarnya tengah bertengkar dengan Ria cs yang merupakan geng paling hits di sekolah mereka. Saking asyiknya, Ruth tidak menyadari bahwa sahabatnya sejak tadi hanya memilih untuk diam. Walau banyak sekali pekikkan yang terdengar memekakan telinga, gadis yang biasa dipanggil Marsha itu sedikit pun tak berkutik. Entahlah... Gadis itu sedang asyik dengan lamunannya. Kasmaran? Tidak! Kenapa bisa tidak? Karena, jika seorang tengah kasmaran, ia seharusnya tersenyum. Tapi, Marsha tidak tersenyum. Wajahnya terlihat muram. Bahkan, matanya pun sembap.
"Psstt.. Ruth!!," panggil salah seorang teman pada Ruth dengan setengah berbisik. Gadis cantik itu langsung menoleh dan memberikan tatapan bertanya. Temannya tak menjawab. Ia hanya melirik-lirik kearah Marsha seolah mengisyaratkan pada Ruth untuk menoleh kearah Marsha. Terlihatlah gadis yang biasanya ceria dan selalu ngedumel tak jelas itu berwajah suram. Seolah, ada sebuah badai besar yang membuat wajahnya jadi seperti itu. Matanya merah dan bengkak. Nampaknya, gadis itu tak tidur semalam suntuk.
"Marsha..." Panggilan itu tak dijawab oleh Marsha. Gadis itu tetap bungkam dengan menampilkan raut wajah sedihnya. Ruth kembali memanggil sahabatnya itu dengan suara yang sedikit ditinggikan. "MARSHA!!," panggil Ruth lagi. Namun, lagi-lagi panggilan itu tak digubris. Ruth yang mulai kesal pun akhirnya mendekatkan mulutnya ke telinga Marsha. "MAARSSHHAAAA!!!" Teriakan itu membuat gadis yang diteriaki langsung melonjak kaget. Ia menoleh kearah gadis yang meneriakinya dengan tatapan tajam seolah ingin membunuh gadis bermuka kucing itu.
"UTHEEEE!!!," pekik Marsha kesal. Beberapa murid yang ada disekitar kedua sahabat itu langsung menoleh seolah ingin tahu apa yang mebuat keduanya saking teriak. Ruth hanya bisa terkekeh mendengar teriakan kesal Marsha.
"Eh, kalian kenapa pada ngeliatin kita?" tanya Ruth setelah sadar bahwa ia dan Marsha kini menjadi pusat perhatian. Marsha yang mendengarnya langsung melihat kearah seisi keals. Ia baru sadar bahwa ia dan sahabatnya menjadi pusat perhatian teman-temannya. Marsha ikut menatap teman-temannya bingung.
"Lah, kalian kenapa teriak-teriak kayak tadi?" tanya salah seorang murid yang duduk di bangku depan Marsha dan Ruth.
"Oh... Tadi si Marsha ngelamun. Dia dari tadi gue panggil gak nyaut. Makannya gue teriak. Eh, si Marsha nya kesel dan bales teriak...," jelas Ruth. Kemudian, terdengarlah suara ooh-an panjang dari seisi kelas. Yang lain pun kemudian kembali ke kegiatan mereka masing-masing.
"Lo ngapain sih tadi manggil gue?" tanya Marsha masih dengan nada kesal.
"Heh, seharusnya gue yang nanya... Ngapain lo ngelamun kayak tadi? Wajah lo kayak gitu lagi...," ujar Ruth balik bertanya. Marsha mengernyit bingung.
"Kayak gitu gimana makssudnya?" tanyanya lagi.
"Kayak abis kena badai sehari semalam...," gurau Ruth. Marsha mendengus kesal.
"Iiihh... Uth..." Marsha yang hendak memekik tidak jadi memekik karena mulutnya dibekap oleh Ruth. Marsha menggeliat dan berusha melepaskan tangan Ruth dari mulutnya. "Apaan sih Ruth?" tanya Marsha kesal. Matanya melotot pada sahabtanya itu.
"Shuutt... Jangan teriak-teriak!!," ujar Ruth seraya meletakkan telunjuknya di bibir. "Gue gak mau jadi pusat perhatian lagi..," jelas Ruth dengan nada SOK.
"Diihhh... L-E-B-A-Y!! LEBAY!!" Perkataan Marsha membuat Ruth terkekeh. Gadis itu menunjukkan telunjuk dan jari tengahnya yang membentuk huruf V sebagai simbol perdamaian.
"Udah ah.. Jawab pertanyaan gue!!,' ujar Ruth mengembalikan topik. Seketika wajah Marsha kembali murung. Mulut gadis itu terkatup rapat. Ruth menatap Marsha sambil menunggu jawaban terucap dari bibir gadis yang notabene-nya sahabatnya itu. Namun, setelah beberapa menit, tak ada jawaban yang terdengar. Marsha menghembuskan nafas kasar. Ruth yang mendengarnya pun kembali bertanya. "Sha, what happened?" tanya Ruth lagi. Marsha menatap sahabatnya itu.
"Ini,tentang kak Devin...," jawab Marsha kemudian. Ruth kembali menatap Marshalekat-lekat. "Sebenarnya, kemarin...."
LOHA SEMUA!! AKHIRNYA AKU BISA UPDATE... ALHAMDULILLAH!!
*KOK LAMA SIH SAN?* \\ SOALNYA, SAN LAGI RADA BINGUNG NGARANGNYA.. TERUS, SAN LAGI KEASYIKAN NONTON DRAKOR... HEHEHE!!!
FOR NOTE, SAN AKAN UPDATE SETELAH TANGGAL 2 JUNI. ARTINYA, MUNGKIN LUSA, ATAU ENTAH KAPAN... TAPI GAK LAMA KOK.. INSYA ALLAH!!
EH, SAN MAU TANYA DULU... ADA YANG NONTON TNBGB 2? NAH, KAN UDAH MUNCUL TUH BOYBAND SAMA GIRLBAND NYA... SAN MAU NANYA. KALIAN LEBIH SUKA XCITE ATAU SNG? TERUS, LEBIH SUKA BFORCE / XCITE DAN LEBIH SUKA SOULSISTERS / SNG? JAWAB DI KOLOM KOMENTAR! NYAMPAH DIPERBOLEHKAN... (NYINDIR).
UDAH AH, SEE YOU IN THE NEXT CHAPTER!
HAPPY READING ALL!! DON'T FORGET TO VOMENT YA!!
YOU ARE READING
Golden Mission
FanfictionKisah tentang sebuah persahabatan dan cinta. Disaat persahabatan dan cinta itu harus bertemu dengan sebuah misi besar, untuk melindungi dan mempertahankan sebuah perusahaan besar. Akankah mereka berhasil menaklukkan misi itu? ~Cerbung B Force and So...