"ya, dia adalah teman kecilku, Bikram brav namanya. Dia juga anak dari ayahku, dia bisa dibilang saudaraku namun beda ibu. saat kecil kami selalu bermain bersama, kami tidak pernah berkelahi, merebutkan sesuatu, apalagi saling melukai...." sebelum Ram melanjutkan ceritnya Bikram datang.
"kita dekat, sampai akhirnya aku tahu bahwa ibunya telah merebut ayahku, ibuku menangis bercerita padaku bahwa ayah telah menikah dengan wanita lain yang tidak lain adalah ibunya Ram. saat itu juga aku mulai membenci Ram, aku sangat membecinya sampai suatu hari aku ingin sekali membunuhya. tapi ayah menghentikanku dan menghukumku dengan menjadikan Ram sebagai ahli waris kerajaan..." jelas Bikram.
"itu adalah keputusan ayah, bahan aku sempat menolak karna kaulah yang lebih berhak atas kerajaan ini!.!.!." kata Ram memotong pembicaraan.
"apa kau pikir aku percaya? bahkan kau belum puas dengan apa yang kau dapatkan. kau sangat serakah! kau juga ingin aku lebih sengsara dari ini dan kau meracuni ibuku!" teriak Bikram.
"SUDAH KU KATAKAN AKU TIDAK PERNAH MERACUNI APALAGI MEMBUNUH IBUMU!" bantah Ram.
Lakshi, Leyla, dan Joshi mencoba menenangkan Ram.
"lalu siapa lagi? kau yang saat itu membuatkan makanan untuk ibuku. dan kau masih membantah jika kau tidak membunuh ibuku? lucu sekali!!!!" bentak Bikram.
"aku berani bersumpah! aku tidak memasuka apapun kedalam makanan itu, niatku sangat baik! Aku hanya ingin membawakan sebuah makanan kepada ibumu waktu itu." jelas Ram sambil menahan tangis.
"sudahlah, itu terjadi sudah bertahun - tahun lamanya. Ram sekarang kau beristirahatlah dan doakan ibumu agar tenang dialam sana. dan kau Bikram lebih baik kau menghormati semua orang disini, jangan membuat ulah disini." kata Leyla.
"hai kau Penari! kau tidak perlu menasihatiku, kau hanya seorang penari lebih baik kau diam saja!" kata Bikram merendahkan.
PLAK!
Lakshi menampar Bikram.
"jaga bicaramu disini! semua orang disini membencimu, karna kaulah yang membunuh ratu Paysha. jadi jangan bicara apapun yang membuat kami marah disini!" kata Lakshi
"hei, kau juga! kau hanyalah pelayan disini DIAMLAH!" kata Bikram sambil pergi.
"sudahlah Lakshi, ini sudah malam ayo tidur." kata Leyla.
keesokan paginya.....
tok tok tok...
Leyla mengetuk pintu kamar Ram.
"Yang mulia? yang mulia? aku membawakan makanan untukmu, keluarlah." kata Leyla dari luar kamar.
tidak ada jawaban dari Ram.
"bagaimana? apa dia mau keluar?" tanya Lakshi.
"tidak. bahkan dia tidak menjawabku." jelas Leyla.
"huft, bagaimana ini? jika terus begini dia akan sakit." kata Lakshi.
tiba-tiba Bikram datang.
"sudahlah, lebih baik kalian berikan makanan itu padaku. aku adalah kakak tiri dari Ram, maka aku juga berhak dilayani. dan sekarang aku lapar." kata Bikram dengan sombong.
"kau lapar? aku hanya punya tamparan untukmu, kau mau ha?" kata Lakshi dengan emosi.
"ssssssttttt, sudah Lakshi sudah! kau laparkan? akan kutunjukan makanan untukmu. Lakshi berikan makanan ini pada Ram!" kata Leyla sambil menyodorkan nampan berisi makanan pada Lakshi dan pergi, disusul dengan Bikram.
di dapur kerajaan...
"kau duduk lah disini sebentar aku akan mengambil makanan!" perintah Leyla.
"cepatlah." kata Bikram.
sambil menunggu Leyla, Bikram melihat Joshi lewat didepan dapur.
"hey Joshi!" panggi Bikram.
"ada apa kau memanggil manggil ku?" kata Joshi dengan sewot.
"hey kawan, kau tidak perlu sewot, santai saja. ekhm aku tau kau sedang menyukai gadis penari itu kan?" kata Bikram.
"apa maksudmu?" tanya Joshi panik.
"aku akan...."
"ini makanannya, kau bisa makan sekarang dan jangan mengganggu yang mulia raja lagi!" kata Leyla memotong pembicaraan lalu sambil pergi.
"tadi kau mau bicara apa?" tanya Joshi.
"sini ku beri tahu sesuatu.." bisik Bikram.
"kalau aku...." kata Bikram sambil berbisik ditelinga Joshi.
"ya..???" Joshi menunggu...
"Sudahlah, jika aku membicarakan ini pasti kau tidak akan setuju! aku mau makan, kau menyingkirlah!" kata Bikram sambil menyantap makanannya.
"katakan padaku dulu apa yang ingin kau bicarakan, baru nanti akan ku beritahu bahwa aku setuju atau tidak." kata Joshi geram.
"awas! aku ingin makan, menyingkirlah sebelum aku menyiram mu dengan air!" kata Bikram.
----------
Oke, itu dulu buat part kali ini ya...
Jangan lupa vote + kasih masukan dikomentar biar aku tambah semangat lagi nulisnya...
Oh iya kasih tau ke temen kalian juga ya buat baca cerita ini ya...
Terimakasih 🙏🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Who?
RomanceCuman Sebuah Karangan. Bukan sahabat sejati namanya kalau masih memandang status. Bukan cinta sejati namanya kalau masih melihat fisik. Sebuah kisah khayalan kerajaan modern, yang didalamnya terdapat sebuah persahabatan antara Raja, Pengawal, Penari...