di depan kamar Raja Ram....
"Lakshi! bagaimana? apa Ram sudah memakan makanannya?" tanya Joshi.
"jangan kan memakan, dia saja belum keluar kamar dari tadi kak." kata Lakshi.
"kalian menunggu ku?"tanya Ram yang baru saja tiba.
"yang mulia? Kau berada diluar? Dan sedari tadi aku menggedor gedor pintu kamarmu. Kau dari mana?" tanya Lakshi.
"aku habis memancing tadi, lihat? aku mendapat banyak ikan." kata Ram tanpa rasa bersalah.
"YANG MULIAAAA, AKU SUDAH BERTERIAK TERIAK DARI TADI, DAN KAU TIDAK ADA DIKAMAR? JADI DARI TADI AKU BERTERIAK TERIAK DENGAN SIAPA? AMBIL INI DAN MAKANLAH ! AKU LELAH!" kata Lakshi sambil pergi dan memberikan nampan nya ke Ram.
Ram dan Joshi hanya meringis menahan tawa.
"kenapa kau memancing sendirian? Dan tanpa memberitahu aku?" tanya Joshi.
"aku hanya ingin sendiri tadi, kau lihat aku dapat banyak ikan, ayo kita bakar dihalaman istana." kata Ram.
"baiklah, semua peralatannya akan ku siapkan." kata Joshi.
Joshi pun mencari alat bakar di dapu dan saat itu masih banya para pelayan yang memasak disana. Termasuk Leyla.
"Leyla...? Leyla...?" teriak Joshi memanggil Leyla.
"ya Joshi?" kata Leyla menyaut.
Leyla yang saat itu sedang memasak, terlihat sangat cantik dengan menggunakan baju putih bermotif, celemek merah dan rambut yang dikuncir.
"eemmm...Leyla, apa kau bisa mencarikan alat bakar untukku?" kata Joshi sambil terus menatap Leyla.
"alat bakar? Oke tunggu sebentar!" kata Leyla yang sambil pergi mencarikan alat bakar.
Beberapa menit kemudian...
"ini alatnya, oh iya untuk apa alat bakar ini?" tanya Leyla.
"oh, anu, ini untuk yang mulia, dia minta dicarikan alat bakar untuk membakar ikan dihalaman istana." jelas Joshi.
"Ikan? Aku rasa tidak ada yang membeli ikan sedari tadi dipasar." kata Leyla yang masih bingung.
"iya, yang mulia tadi memancing sendirian ke danau, dan mendapatkan banyak ikan. Kau mau ikutan membakar ikan? Ayo, ajak saja Lakshi sekalian!" kata Joshi.
"yasudah, beri aku 10 menit untuk menyelesaikan pekerjaan ku dan aku akan menyusul halaman bersama Lakshi." kata Leyla.
"baiklah, aku ke halaman sekarang ya." kata Joshi sambil pergi.
"baiklah." kata Leyla sambil melanjutkan masaknya.
Setelah semua pekerjaan selesai, Leyla bergegas merapikan dapur dan memanggil Lakshi di kamarnya.
"Lakshi? Lakshi?" teriak Leyla dari luar kamar Lakshi.
"ya? Hei Leyla ada apa? Tumben sekali pagi-pagi seperti ini kau ke kamar ku?" kata Lakshi.
"Joshi dan yang mulia sedang membuat ikan bakar dihalaman, ayo kita kesana siapa tau kita dapet jatahnya juga." kata Leyla.
"boleh juga tuh, ayo kita kesana!" kata Lakshi.
Dihalaman istana sudah banyak asap yang berbau sedap, menandakan bahwa para lelaki (Ram dan Joshi) sudah mulai membakar ikan yang tadi didapatkan oleh Ram.
"wah wah! Apa sekarang yang mulia dan kak Joshi yang akan membuatkan makanan untuk kita? Hahahahhaha" kata Lakshi sambil duduk melihat Ram dan Joshi membakar ikan.
"apa yang bisa aku dan Lakshi bantu?" tanya Leyla.
"begini saja, Lakshi dan Joshi akan membakar ikan. Aku dan Leyla akan membuat sambalnya, setuju?" jelas Ram.
"baiklah."
"kakak, jika sudah terlihat gosong seperti ini, kau harus membalik ikannya, kau ini bagaimana!" kata Lakshi.
"aku tidak pernah memasak Lakshi. Makannya aku tidak tahu." kata Joshi membela diri.
"apa tadi sebelum dibakar kau sudah menambahkan bumbu?" tanya Lakshi lagi.
"emmm belum." kata Joshi yang benar benar tidak tahu caranya memasak :v.
"bagaimana akan ada rasanya Joshi. Kau hanya akan memakan daging amis saja hahahahaha." kata Leyla."mari biar aku buatkan bumbunya." kata Lakshi.
-
"baiklah sekarang kau ajarkan aku cara membuat sambal." kata Ram."emmm yang pertama kau harus menggoreng semua bahannya dulu yang mulia, seperti cabai, tomat, bawang, dan lain lain." jelas Leyla.
Sedari tadi Ram hanya memperhatikan bagaimana wajah manis nya Leyla. Ram tidak pernah melihat wajah Leyla sedekat ini, dan iya mulai menyadari bahwa wajah Leyla sangatlah cantik.
"yang mulia? Yang mulia?" kata Leyla memecahkan lamunan Ram.
"oh ya maaf. Kenapa?" kata Ram yang wajahnya memerah.
"sekarang kau yang mengulek bahan bahannya!" kata Leyla sambil memberikan cobek dan alat ulekannya pada Ram.
Setelah sambal dan ikan bakarnya telah jadi, mereka pun mengambil piring dan siap untuk memakannya bersama-sama.
"wah apa kalian sedang pesta ikan bakar disini?" kata Bikram yang baru saja datang.
"kenapa memangnya?" Kata Lakshi dengan sewot.
"ikut makanlah disini Bikram. Kami membakar banyak ikan."kata Ram.
Lakshi, Joshi, dan Leyla terkejut atas tawaran Ram pada Bikram.
"tidak yang mulia! Dia tidak boleh makan bersama kita! Dia pembunuh!" kata Lakshi.
"hei kau, raja mu saja menawari ku makan bersama. Kau hanya seorang pelayan, melarangku untuk makan bersama. Siapa kau?" kata Bikram dengan sombong.
"duduk saja dan makan lah bersama kita!" kata Leyla.
Mereka berlima pun makan bersama..
------Oke, itu dulu buat part kali ini ya...
Jangan lupa vote + kasih masukan dikomentar biar aku tambah semangat lagi nulisnya...
Oh iya kasih tau ke temen kalian juga ya buat baca cerita ini ya...
Terimakasih 🙏🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Who?
RomanceCuman Sebuah Karangan. Bukan sahabat sejati namanya kalau masih memandang status. Bukan cinta sejati namanya kalau masih melihat fisik. Sebuah kisah khayalan kerajaan modern, yang didalamnya terdapat sebuah persahabatan antara Raja, Pengawal, Penari...