perjuangan

91 8 0
                                    

Dikamar Lakshi.

'tok tok tok'

"siapa??"teriak Lakshi dari dalam kamarnya.

"buka kan saja dulu!" kata orang tersebut dari luar kamar.

"Bikram? Itu kan suara Bikram? Mau apa dia datang ke kamarku?" benak Lakshi.

"Mau apa kau kesini? Belum cukup kau mengganggu ku?" teriak Lakshi yang masih didalam kamar.

"aku tahu kau sedang bermain dengan kelinci kan? Makannya aku bawakan wortel. Bukakan kan pintunya!" teriak Bikram.

"aku bisa mengambil wortel sendiri. Kau tidak perlu membawakannya!" teriak Lakshi lagi.

"dasar kau keras kepala. Aku taruh wortelnya didepan pintu. Aku pergi sekarang!" teriak Bikram sambil pergi.

Pertama, Lakshi mengintip dahulu dari jendela apakah Bikram sudah benar-benar pergi.

Benar saja Bikram sudah tidak berdiri lagi didepan pintu kamar Lakshi,Lakshi pun akhirnya membuka pintu. Sekali lagi benar, ada tiga buah wortel didepan pintu kamar Lakshi disertai sebuah surat.

"surat apa ini?" kata Lakshi sambil menutup pintu kamarnya dan duduk diatas kasur.

Sebelum membaca surat itu, Lakshi memberikan satu buah wortel dahulu kepada kelincinya.

Lakshi pun membaca surat itu....

'apa ini? Apa sekarang Bikram ingin mengerjaiku lagi? Tapi entah mengapa surat ini membuat aku percaya padanya? Ayo lah Lakshi,, Bikram adalah orang jahat! Dia yang telah membunuh yang mulia ratu Payshya! Dia juga yang membuat yang mulia Ram berse...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'apa ini? Apa sekarang Bikram ingin mengerjaiku lagi? Tapi entah mengapa surat ini membuat aku percaya padanya? Ayo lah Lakshi,, Bikram adalah orang jahat! Dia yang telah membunuh yang mulia ratu Payshya! Dia juga yang membuat yang mulia Ram bersedih! Tapi kenapa, Aku malah mempunyai rasa padanya? Lakshi, jangan lah kamu bertindak bodoh! Ini hanyalah rasa biasa! Bukan rasa yang spesial!' benak Lakshi.

"baiklah, sekali saja. Aku akan menemuinya di taman." tekad Lakshi.
Lakshi pun mengambil kelincinya dan membawanya bersamanya ke taman istana.
Benar saja ada seorang laki-laki sedang duduk disalah satu kursi taman tersebut sambil membelakanginya.

Lakshi melepas kelincinya ditanah taman tersebut, dan menghampiri laki-laki tersbut.

"apa yang kau tulis itu serius?" tanya Lakshi.

"yap, sebelumnya apakah kau memaafkan ku?" tanya Bikram.

"untuk soal memaafkan itu gampang. Tapi apa benar kau ingin pergi dari sini?" tanya Lakshi.

"benar, aku akan mengasingkan diri lagi. Bagaimana pendapat mu?" jelas Bikram.

"Bikram, aku malu untuk mengatakannya, tapi jujur aku tidak mau kau pergi dari kerajaan ini. Aku.. "

"aku mencintaimu Lakshi." kata Bikram sambil memeluk erat Lakshi.

Lakshi yang terkejut apa yang dilakukan Bikram membalas pelukan itu.

"aku juga Bikram." kata Lakshi didalam pelukan Bikram.

"aku tidak mau kau pergi darisini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"aku tidak mau kau pergi darisini. Tetaplah disini dan jangan pergi!"tambah nya.

"aku tetap akan pergi. Kau jagalah dirimu ya. Malam ini aku akan pergi. Sampaikan pada semua." jelas Bikram.

"aku benci perpisahan!" kata Lakshi sambil pergi.

Bikram pun termenung sejenak.

"Bikram."

Bikram yang merasa terkejut langsung saja menengok ke arah sumber suara.
Benar saja sedari tadi Leyla mengawasi mereka dari kejauhan. Leyla melihat semuanya, dan Leyla mendengar semuanya.

"jelaskan padaku apa ini semua!" bentak Leyla.

"aku mencintainya. Hanya itu." kata Bikram.

"aku tidak pernah melarangmu untuk mencintai siapapun. Dan aku juga tidak melarang Lakshi untuk mencintai siapapun. Tapi aku tau sifat mu dan sifat Lakshi. Lakshi orang yang cerewet tapi dia juga seorang wanita yang dapat menangis. Dan kau, kau orang yang sangat jahat! Kau bisa saja menyakiti Lakshi kapanpun kau mau. Aku akan tetap mengawasimu Bikram." jelas Leyla.

"kau tidak perlu mengawasiku. Karna aku akan pergi malam ini." kata Bikram.

"jika kau mencintai Lakshi. Bukan pergi dari istana caranya. Itu malah akan membuat Lakshi bersedih. Buktikan pada Joshi bahwa kau adalah orang yang baik!" jelas Leyla.

"Joshi sudah memandangku adalah orang yang sangat buruk. Orang yang telah membunuh ibu sahabatnya." kata Bikram.

"aku akan membantumu. Tapi jika kau benar-benar serius akan hal ini." kata Leyla.

"kau tidak usah membantuku. Sudah kubilang pada Lakshi aku akan pergi malam ini." kata Bikram.

"lalu kau akan membiarkan Lakshi begitu saja? Setalah kau ungkapkan semua perasaanmu, kau malah meninggalkannya?" ucap Leyla.

"aku harus apa lagi? Aku tidak akan pernah mendapatkan Lakshi." kata Bikram.

"akan ku bantu kau mendapatkan kepercayaan semua orang di istana ini. Tapi kau harus janji padaku, setelah mendapatkan Lakshi, kau tidak boleh melukainya!" kata Leyla.

"hmmm... Baiklah, aku tidak akan pergi." kata Bikram.

"bagus. Mulailah dari cara yang pertama adalah menemui Lakshi dan bilang bahwa kau tidak jadi meninggalkan istana ini." jelas Leyla.

Lakshi menangis dikamarnya. Tidak ada yang mengetahui itu kecuali kelinci putih yang sedang bersamanya.

-----------

Oke, itu dulu buat part kali ini ya...
Jangan lupa vote + kasih masukan dikomentar biar aku tambah semangat lagi nulisnya...
Oh iya kasih tau ke temen kalian juga ya buat baca cerita ini ya...
Terimakasih 🙏🙏

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 16, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Who?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang