Part 74 : Misteri Di Sebuah Ranjang Malam Itu.....

1.6K 120 249
                                    


Song : Ai Yi Ge Ren Hao Nan


Dua jam kemudian....

Pementasan orkestra berakhir. Bunyi tepuk tangan riuh memecah ruangan luas itu hingga menggelegar nyaring.

Semua orang sangat puas dan merasa terhibur dengan persembahan grup orkestra yang memang sudah terkenal di seantero negeri.

Permaisuri Maya berdiri dari tempat duduknya, bertepuk tangan terus menerus dengan wajah bertebaran senyum bangga.
"Bagus... Bagus sekali anak-anak muda........" seru sang permaisuri dengan lantang membuat semua anggota orkes ikut tersenyum bahagia.

"Akan ku berikan kalian semua imbalan berupa uang perak seribu tael per orang,"

Sebagian besar anggota orkes terlonjak dari tempat duduknya saking senang mendengarkan ucapan Permaisuri Maya yang merasa sangat terhibur.

Seribu uang tael perak??? Itu nominal uang yang luar biasa banyak bagi mereka yang notabene berasal dari kalangan bawah.

Ketua orkes dan Mei Ting berjalan maju ke hadapan diikuti oleh semua rekan-rekan termasuk Yuan Yuan yang juga senang bukan main akan mendapatkan bayaran sebanyak itu. Sungguh tak terduga.

Dua puluh anggota orkes berdiri dengan formasi melebar saling bergandengan tangan dan membungkukkan badan memberi penghormatan kepada Permaisuri Maya beserta seluruh hadirin.
"Terima kasih, Yang Mulia Permaisuri Maya," seru mereka secara serempak dengan suara girang. 



Yuan Yuan menyapu pandangan menyorot Permaisuri Maya dan Pangeran Ning yang tersenyum bangga sambil terus bertepuk tangan.

Pangeran Ning mengerlingkan matanya menyadari Yuan Yuan menatap dirinya lalu menyebutkan sesuatu dalam bentuk gerak bibir kepada Yuan Yuan dan Yuan Yuan memperhatikannya dengan seksama demi menafsirkan apa yang sedang disampaikan Pangeran Ning kepadanya,

"Naneun nega jalang seuleobda....."
Itu lah yang diujarkan Pangeran Ning dalam bahasa Silla yang artinya saya sangat bangga kepada anda.

Yuan Yuan merasa tergugah dengan ucapan itu dan mengangguk-anggukkan kepala kepada Pangeran Ning dengan mata berbinar-binar air mata haru.

Ya biar bagaimanapun juga apa yang diraih Yuan Yuan selama ini adalah berkat bantuan dari Pangeran Ning.

Tadinya Yuan Yuan sempat tidak yakin mampu menyelesaikan persembahan musik kali ini dengan baik karena tatapan maut dari Kaisar Han Gaozu yang mempengaruhi dirinya tetapi ternyata Dewa telah membantunya menemukan kembali konsentrasi yang meredup.

Kaisar Han yang sebenarnya juga ikut bertepuk tangan tak digubris oleh Yuan Yuan. Entahlah... Mungkin Yuan Yuan tidak ingin suasana hatinya kembali terganggu jika ia menyorotkan perhatian pada pria penebar pesona itu.

Bunyi tepuk tangan berhenti dan semua orang kembali duduk di kursi.

"Kaisar Han Gaozu.... Apakah anda menyukai persembahan musik ini?"
Tanya Permaisuri Maya yang duduk tegak dengan gaya elegan di kursi kebesarannya.

Bibir Kaisar Han Gaozu menyimpul tipis, mencetak sebuah senyum tetapi juga tidak terlihat seperti senyum yang ikhlas melainkan senyum palsu," Sebenarnya saya sama sekali bukanlah seorang penikmat musik tetapi entah mengapa saya merasa sangat menyukai persembahan musik yang dipentaskan oleh sekelompok anak muda berbakat yang sebagian besarnya berasal dari Silla Bersatu?"
Sahut Kaisar Han apa adanya dengan kepala miring ke arah Permaisuri Maya.

Love, Tears & DesireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang